Konten dari Pengguna

Membedakan Cara Berpikir Logika dan Rasional

Ardi Hardiansyah
Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang
27 Januari 2025 12:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardi Hardiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi logika dan rasional. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logika dan rasional. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Konteks bidang berpikir logika dan rasional seringkali membingungkan dan salah kaprah, padahal keduanya jelas berbeda dan tak sama.
ADVERTISEMENT
Kata logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti "kata" atau "pikiran yang benar". Dalam bahasa Arab, logika disebut mantiq. Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Menurut ahli seperti Aristoteles logika adalah ajaran berpikir ilmiah yang membahas wujud pikiran dan hukum yang mengendalikannya. Sedangkan menurut William Alston logika adalah studi penyimpulan yang cermat untuk memutuskan mana yang sah dan tidak sah.
Rasionalitas (serapan dari bahasa Latin: rationalitas) adalah suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia. Rasional juga diartikan adalah hal yang bisa dilakukan dengan hal yang ada. Menurut ahli Ricetto dan Tregoe (2001) menjelaskan bahwa berpikir rasional adalah kemampuan untuk menganalisis relevansi informasi yang berhubungan dengan suatu kejadian. Sedangkan Wahyu Agung Widodo dan Setya Yuwana Sudikan menjelaskan bahwa tindakan rasional adalah konsep pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan akhir yang logis.
Ilustrasi logika dan rasional. Foto: Pexels
Perbedaan logika dan rasional
ADVERTISEMENT
Logika dan rasional dapat dibedakan maknanya menurut proses dan dampak. Logika lebih berfokus pada aturan dan struktur berpikir yang jelas, lebih bersifat sistematis dan objektif. Misalnya, jika Anda pulang ke rumah dan mendapati sisa makanan Anda hilang dari kulkas dan Anda tinggal dengan teman sekamar, logika akan mendikte teman sekamar Anda memakan makanan Anda berdasarkan fakta bahwa tidak boleh ada orang lain di rumah.
Namun rasional lebih dimaknai masuk akal. Prosesnya cenderung melibatkan persepsi, emosi, atau kepercayaan yang bersifat lebih subjektif. Misalnya seorang penjahat diadili karena kejahatannya, atau seseorang jika ingin pintar maka ia harus belajar.
Inilah mengapa berpikir rasional kadang belum tentu logis, tapi pemikiran logis umumnya bisa dikatakan rasional.
ADVERTISEMENT