Konten dari Pengguna

Kereta Cepat Jakarta Bandung dan Diplomasi Ekonomi Indonesia-Cina

Muhammad Ardika Firmansyah
Mahasiswa S1 Prodi Hubungan Internasional, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.
30 Oktober 2023 7:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ardika Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kereta Cepat (Sumber :https://www.freepik.com/free-photos-vectors/train-illustration)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kereta Cepat (Sumber :https://www.freepik.com/free-photos-vectors/train-illustration)
ADVERTISEMENT
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pertama kali diusulkan pada tahun 2008, dengan rute awalnya direncanakan Jakarta-Surabaya. Namun dikarena adanya sebuah pertimbangan politik, serta hitungan akan besarnya dana yang dibutuhkan, proyek tersebut pada akhirnya tidak jadi dilaksanakan pada tahun 2008 silam. Dan pada Maret 2015, Presiden Joko Widodo pada akhirnya telah menyetujui akan proyek jalur Jakarta-Bandung dalam rapat terbatas. Dimana setelah persetujuan tersebut, pemerintah indonesia juga tidak mau melewatkan kesempatan untuk membuka peluang kerja sama dengan negara lain, dan dua negara menawarkan diri untuk bermitra dengan Indonesia: Jepang dan China. Namun pada bulan September 2015, pemerintah Indonesia menolak usulan kedua negara tersebut karena dianggap tidak layak karena tingginya biaya pembangunan yang menggunakan dana negara.
ADVERTISEMENT
Sebulan kemudian, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengubah keputusan dan memilih China sebagai mitra proyek kereta berkecepatan tinggi. Keputusan akan memilih negara cina sebagai mitra pembangunan ini telah menimbulkan banyak kontroversi dan perdebatan pada kalangan publik, namun akhirnya BUMN Tiongkok dan Indonesia membentuk konsorsium bernama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk mengembangkan proyek tersebut. Peletakan batu pertama proyek kereta cepat Jakarta Bandung telah dilaksanakan pada 21 Januari 2016 dan diharapkan selesai pada Juni 2023.
Peran Investasi China Dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung serta dalam Diplomasi Ekonomi Indonesia.
Ilustrasi Investasi (Sumber : https://www.pexels.com/id)
Seperti yang kita ketahui, Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau dikenal dengan nama Whoosh bukan merupakan sebuah proyek, yang mana Indonesia bergerak sendiri, namun proyek ini merupakan proyek patungan antara Indonesia dan Tiongkok, yang mana proyek ini pada awalnya direncanakan akan dibiayai sekitar 75% dari pinjaman dari China Development Bank (CDB) dan 25% sisanya dari setoran modal pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia memilih Tiongkok sebagai mitra proyek dari kereta cepat Jakarta Bandung tersebut dikarenakan adanya peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara, serta untuk memperkuat hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Tiongkok/China.
ADVERTISEMENT
Seprti yang kita ketahui, keterlibatan akan Investasi China dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta diplomasi Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek positif dari investasi China di proyek ini :
a. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Sumber : https://www.freepik.com/search?format=search&query=ilustrasi%20pertumbuhan%20ekonomi)
Investasi China melalui proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah berkontribusi secara positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan peningkatan investasi dari China, terlihat adanya dampak positif yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.
b. Pembukaan Lapangan Kerja Baru
Ilustrasi Pekerjaan (Sumber : https://www.pexels.com/id-id/pencarian/job/)
Proyek ini menciptakan peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. Investasi China dalam pembangunan kereta cepat ini secara tidak langsung telah membantu pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah pengangguran, serta keterbatasan akan lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia, yaitu dengan cara menciptakan peluang pekerjaan yang baru dan juga peluang pekerjaan yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
C. Adanya teknologi baru
Ilustrasi Teknologi (Sumber : https://www.pexels.com/id)
Adanya Investasi China melalui proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini secara tidak langsung telah membawa teknologi-teknologi baru ke Indonesia, yang mana dengan adanya teknologi-teknologi baru tersebut, maka hal tersebut dapat menjadi pemicu akan meningkatkan produktivitas dan juga peningkatan akan daya saing industri-industri yang ada di dalam negeri, terutama Industri-industri yang bergerak pada bidang transportasi dan juga kereta. Selain itu, hal ini juga telah membantu Indonesia guna terus berinovasi dan juga meningkatkan akan kualitas produksinya.
D. Peningkatan Diplomasi Ekonomi Indonesia dan China
Ilustrasi Diplomasi Indonesia dan China ( Sumber : BPDP.id)
Adanya transportasi terbaru di Indonesia, yaitu berupa Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB telah membawa dampak positif bagi Indonesia, dan berpengaruh terhadap proses Diplomasi Indonesia, terutama pada Diplomasi Ekonomi Indonesia. Dimana dengan adanya Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB tersebut telah meningkatkan hubungan diplomatik indonesia, terutama hubungan diplomatik ekonomi indonesia dengan China, yang mana seperti kita ketahui, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB tersebut tidak sepenuhnya dilakukan dan dikerjakan oleh Indonesia, namun proyek tersebut merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dengan China. Melalui kerja sama tersebut telah membentuk sebuah badan usaha baru yang berfungsi untuk menangani akan proyek kereta cepat dan juga operasional dari kereta cepat jakarta-bandung tersebut. Badan usaha tersebut dinamakan PT Kereta Cepat Indonesia China, yang mana dengan kepemilikan akan PT Kereta Cepat Indonesia China tersebut dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 60% dan China Railway International Company Limited sebesar 40%. Perusahaan tersebut dibentuk pada 16 Oktober 2015 dan direncanakan akan mengutamakan komersialisasi, tidak memberatkan APBN, dan mengedepankan sinergi antarbisnis. Dan dengan adanya Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB tersebut, hubungan diplomasi ekonomi antara Indonesia dan China menjadi semakin meningkat, dan diharapkan dapat menarik minat para investor asing agar dapat berinvestasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT