Konten dari Pengguna

Smart City Surabaya 2024: Inovasi Digital atau Hambatan Infrastruktur?

ARDILA MAULIDA ARIFAH
Mahasiswa Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya
12 November 2024 18:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ARDILA MAULIDA ARIFAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://media.istockphoto.com/id/1082929112/photo/surabaya-cityscape-indonesia.jpg?s=612x612&w=0&k=20&c=l9mI5bfy-a7_numep1Bcc8tlHJzv5lR4-K6dQK6wvc0=
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://media.istockphoto.com/id/1082929112/photo/surabaya-cityscape-indonesia.jpg?s=612x612&w=0&k=20&c=l9mI5bfy-a7_numep1Bcc8tlHJzv5lR4-K6dQK6wvc0=
ADVERTISEMENT
Konsep smart city adalah pendekatan untuk membangun kota pintar yang memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan efektivitas layanan publik dan kualitas hidup masyarakat. Di Surabaya, pemerintah berupaya menerapkan inovasi seperti pemantauan keamanan berbasis kecerdasan buatan, manajemen lalu lintas cerdas, dan layanan publik berbasis digital yang memungkinkan masyarakat mengakses berbagai kebutuhan dengan lebih efisien. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menciptakan kota yang responsif terhadap kebutuhan warganya, baik dalam hal akses pelayanan kesehatan, sistem administrasi, hingga transportasi umum. Dengan demikian, teknologi digital diharapkan dapat mengatasi persoalan perkotaan yang sering menjadi kendala, seperti kemacetan, pencemaran, dan kurangnya akses terhadap layanan publik yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Tantangan Infrastruktur dalam Realisasi Smart City
Namun, penerapan smart city di Surabaya bukan tanpa hambatan, terutama terkait infrastruktur. Berbagai tantangan infrastruktur, seperti ketersediaan jaringan internet yang stabil, pasokan energi yang cukup, pengelolaan data yang aman, serta infrastruktur fisik yang baik, menjadi faktor penentu keberhasilan konsep ini. Teknologi pintar membutuhkan jaringan internet yang merata di seluruh wilayah kota. Dalam kenyataannya, Surabaya masih menghadapi kesenjangan akses internet, khususnya di daerah pinggiran, yang dapat menghambat tujuan inklusivitas program ini. Selain itu, perangkat smart city yang bekerja 24 jam, seperti kamera pengawas dan lampu lalu lintas berbasis sensor, memerlukan suplai listrik yang konsisten. Ketidakstabilan pasokan listrik dapat mengganggu kinerja perangkat-perangkat ini, sehingga diperlukan sumber energi yang handal. Di samping itu, keamanan data menjadi prioritas dalam implementasi ini, mengingat data-data yang dikumpulkan harus dikelola secara cermat untuk menghindari risiko kebocoran atau penyalahgunaan.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi untuk Kesuksesan Implementasi
Keberhasilan konsep smart city juga memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah membutuhkan dukungan perusahaan teknologi untuk membangun infrastruktur digital yang diperlukan, sementara masyarakat sebagai pengguna perlu diberdayakan melalui edukasi terkait teknologi ini. Dengan demikian, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga dan memanfaatkan fasilitas kota pintar secara optimal. Sosialisasi mengenai pentingnya teknologi ini perlu dilakukan agar warga memahami manfaat serta cara kerja dari berbagai sistem yang diterapkan. Di sisi lain, peran masyarakat dalam menjaga lingkungan, melaporkan kondisi lalu lintas, dan terlibat dalam pemeliharaan infrastruktur fisik juga akan membantu kelancaran pelaksanaan smart city. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan warga, implementasi smart city di Surabaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yakni menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih aman, efisien, dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT