Konten dari Pengguna

Hisab dan Astronomi: Ilmu Matematika di Balik KHGT Muhammadiyah

Ardiyani Sekarningrum
Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Peneliti Muda di Surabaya Academia Forum
9 April 2025 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardiyani Sekarningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang dikembangkan oleh Muhammadiyah merupakan terobosan besar dalam penyatuan kalender Islam di seluruh dunia. Selama ini, perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Hijriah sering menyebabkan umat Islam berbeda dalam merayakan hari-hari besar seperti Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha. Muhammadiyah dengan KHGT berupaya menyatukan penanggalan Hijriah berdasarkan ilmu hisab, astronomi, dan prinsip matematis yang kuat.
ADVERTISEMENT
Hisab adalah metode perhitungan astronomi yang digunakan untuk menentukan posisi bulan dan matahari dalam menentukan awal bulan Hijriah. Dalam KHGT, Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal, yang berarti awal bulan dimulai ketika bulan sudah berada di atas ufuk saat matahari terbenam. Secara matematis, metode ini mempertimbangkan posisi ekliptika bulan, inklinasi orbit, serta kecepatan revolusi bulan dan rotasi bumi. Dengan pendekatan ini, KHGT memberikan hasil yang konsisten dan dapat dihitung jauh sebelum waktunya tanpa memerlukan observasi langsung.
Ilustrasi bulan sabit sumber: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bulan sabit sumber: shutterstock.com

Matematika dan Astronomi dalam KHGT

KHGT mengandalkan berbagai konsep astronomi dan matematika untuk memastikan keakuratan perhitungannya. Salah satu prinsip utama yang digunakan adalah sistem koordinat astronomi, yang membantu dalam menentukan posisi benda langit berdasarkan lintang, bujur, dan waktu. Perhitungan ini menggunakan data ephemeris yang diperoleh dari pengamatan ilmiah terhadap pergerakan bulan dan matahari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, KHGT menerapkan prinsip "one day, one date", yang berarti seluruh dunia akan menggunakan tanggal Hijriah yang sama, meskipun zona waktunya berbeda. Ini memerlukan konversi waktu global berdasarkan Universal Time Coordinated (UTC) dan zona waktu lokal di berbagai belahan dunia. Dengan pendekatan ini, umat Islam di seluruh dunia dapat merayakan hari besar Islam secara serentak.
Dalam KHGT, awal bulan Hijriah ditentukan berdasarkan kriteria wujudul hilal, yaitu bulan dianggap terlihat jika memenuhi tiga syarat utama: ijtima (konjungsi) telah terjadi, bulan terbenam setelah matahari terbenam, dan bulan berada di atas ufuk saat matahari terbenam. Dengan menggunakan rumus astronomi, posisi bulan dapat dihitung dengan model matematis yang mempertimbangkan kemiringan orbit bulan, eksentrisitas, serta perubahan kecepatan orbitnya akibat gaya gravitasi bumi dan matahari. Hal ini memungkinkan KHGT untuk menetapkan awal bulan Hijriah dengan akurasi tinggi tanpa perlu mengandalkan rukyat (pengamatan langsung).
ilustrasi rukyat sumber: shutterstock.com

Solusi Ilmiah bagi Persatuan Umat

ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan dalam menerapkan KHGT adalah menyelaraskan kalender Hijriah dengan kalender Masehi. Kalender Hijriah berbasis bulan dengan panjang tahun sekitar 354,367 hari, sedangkan kalender Masehi berbasis matahari dengan panjang tahun 365,242 hari. Oleh karena itu, ada selisih sekitar 10–11 hari antara kedua kalender ini. KHGT menggunakan sistem perhitungan siklus interkalasi, yang memastikan bahwa perbedaan ini tidak menyebabkan pergeseran signifikan dalam penanggalan Islam dari tahun ke tahun.
Dalam konteks global, KHGT juga harus memperhitungkan perbedaan waktu akibat longitude dan zona waktu. Sebagai contoh, meskipun di Indonesia matahari telah terbenam dan awal bulan Hijriah telah dimulai, di wilayah lain seperti Amerika Serikat atau Eropa, matahari masih berada di atas ufuk. Oleh karena itu, KHGT memastikan bahwa perhitungan waktu dilakukan secara global untuk menciptakan penanggalan yang seragam.
ADVERTISEMENT
Dengan penerapan KHGT, Muhammadiyah berharap dapat mengatasi perbedaan penentuan awal bulan Hijriah yang selama ini menjadi perdebatan. Penyatuan kalender ini tidak hanya memberikan kepastian bagi umat Islam dalam merayakan hari besar keagamaan, tetapi juga memperkuat solidaritas global. Dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, KHGT menjadi bukti bahwa Islam tidak bertentangan dengan sains, tetapi justru dapat berjalan berdampingan untuk menciptakan solusi yang lebih baik.
KHGT Muhammadiyah adalah inovasi besar dalam dunia Islam yang menggabungkan prinsip hisab, astronomi, dan matematika untuk menciptakan kalender Islam yang seragam di seluruh dunia. Dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, KHGT memastikan akurasi dalam penentuan awal bulan Hijriah dan menghilangkan perbedaan perayaan hari besar Islam akibat perbedaan metode perhitungan.
ADVERTISEMENT