Stereotip Gen Z dan Karakter Squidward

Ardiyani Sekarningrum
Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Konten dari Pengguna
4 April 2023 19:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardiyani Sekarningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gen Z traveling di Eropa Foto: Dok. Booking.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gen Z traveling di Eropa Foto: Dok. Booking.com
ADVERTISEMENT
Generasi Z atau gen Z merupakan generasi yang kini mengisi babak baru kehidupan manusia. Di Indonesia, generasi ini adalah angkatan muda dengan proporsi penduduk paling banyak jika ditinjau dari sensus penduduk 2020, yakni sekitar 27 persen dari total penduduk Indonesia (BPS, 2021).
ADVERTISEMENT
Mereka sudah terbiasa dengan berbagai macam bentuk gadget dan aplikasi. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan perilaku dan kepribadian individu. Generasi Z pada umumnya kurang sabar dan menyukai hal yang lebih instan.

Gen Z dan Stereotip yang Melekat

Generasi yang menjadi sorotan tentu saja generasi yang muncul di akhir, paling tidak dalam kurun waktu sampai dengan 2019, yaitu generasi Z yang sering disebut sebagai igeneration atau generasi internet. Generasi internet bertumbuh dan berkembang seiring dengan digitalisasi di berbagai aspek.
Karena berbarengan dengan digitalisasi, gen Z sangat cepat dalam mengakses informasi sekaligus cepat pula dalam bereaksi atas gelombang informasi yang melingkupinya. Generasi Z tumbuh cerdas, terampil menggunakan teknologi, kreatif, dan kritis.
ADVERTISEMENT
Namun, bersamaan dengan bangkitnya generasi Z, terjadi banyak peristiwa yang terkait dengan etika komunikasi. Pilihan komunikasi yang banyak digunakan oleh generasi Z adalah aplikasi panggilan video.
Ilustrasi gambar siapa peduli sumber: shutterstock.com
Mereka merasa bahwa saat mereka sudah berinteraksi melalui media sosial, ia menganggap dirinya telah berkomunikasi secara langsung (tatap muka). Karena keinginannya yang serba instan, generasi ini bisa jadi tidak terampil dalam berkomunikasi secara langsung.
Kondisi ini disusul dengan banyaknya keluhan dari orang tua maupun guru atas perilaku komunikasi anak generasi Z. Banyak guru mengeluhkan mengenai buruknya etika siswa masa kini (generasi Z) yang tidak menghargai gurunya.
Dari berbagai peristiwa yang menyertai generasi Z tersebut, muncul banyak stereotip yang kemudian melekat pada generasi ini, yaitu susah diatur, serba instan, egois, malas, dan kurang bisa bersosialisasi dengan orang yang lebih tua.
ADVERTISEMENT

Persamaan Generasi Z dengan Karakter Squidward

Squidward, salah satu karakter dalam serial Spongebob Squarepants Foto: Pixabay
Squidward adalah salah satu karakter kartun Spongebob Squarepants. Sifatnya sangat berbeda dengan temannya Spongebob dan Patrick. Ia adalah seekor gurita yang memiliki sifat sinis, apatis, dan tidak menyukai kehidupan sosialnya. Sama halnya dengan generasi Z, berikut merupakan kesamaan keduanya.

1. Apatis Terhadap Kehidupan Sosial

Squidward bersifat masa bodo dan tak peduli dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Ia juga memandang sinis orang-orang yang dekat dengannya. Dirinya malas bersosialisasi dan hanya berinteraksi dengan yang lainnya dalam pekerjaan di Krusty Krab. Begitu juga dengan generasi Z ia juga cenderung apatis dengan kehidupan sosialnya (individualis).

2. Pemalas

Squidward ketika di rumah maupun di Crusty Crab ia hanya santai-santai saja, dalam pekerjaan dia selalu abai dalam tugas dan melayani pelanggan dengan asal-asalan. Selain itu di hari Minggu ketika Spongebob dan Patrick bermain, ia memilih untuk bermalas-malasan di rumah dan menghindari ajakan Spongebob dan Patrick.
ADVERTISEMENT
Generasi Z juga demikian. Ketika tiba hari Senin dan harus masuk kerja, jiwanya masih ingin kembali untuk tidur, healing, dan jalan-jalan entah ke mana.

3. Tidak Suka Basa-Basi

Squidward tidak suka basa-basi dan pura-pura ramah bahkan ketika bekerja sebagai kasir. Squidward tidak suka basa-basi karena menurutnya itu buang-buang waktu bagi dirinya sendiri.