Konten dari Pengguna

Strategi Orang Tua dalam Mengatasi Kecanduan Judi Online pada Anak

Ardiyani Sekarningrum
Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
8 Juli 2024 11:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardiyani Sekarningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Judi online adalah bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet menggunakan komputer, ponsel, atau perangkat lain yang terhubung ke internet. Aktivitas ini mencakup berbagai jenis permainan, seperti poker, taruhan olahraga, slot, dan kasino virtual. Anak-anak dapat terpapar judi online melalui iklan di media sosial, situs web, dan aplikasi yang mereka gunakan. Beberapa situs judi juga memiliki fitur yang menyeruapi permainan biasa, sehingga menarik perhatian anak-anak. Masalah ini meningkat secara signifikan karena judi online dapat menyebabkan kecanduan, mempengaruhi kesehatan mental, dan prestasi akademik anak. Anak-anak yang kecanduan judi online sering mengalami masalah keuangan, berbohong, dan mencuri untuk mendapatkan uang. Kecanduan ini juga dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, paparan judi online pada usia muda dapat merusak perkembangan sosial dan emosional anak, mempengaruhi hubungan mereka dengan keluarga dan teman. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami risiko ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi anak-anak mereka.
Ilustrasi Casino sumber: shutterstock

Prevalensi Kecanduan Judi Online Di Kalangan Remaja

ADVERTISEMENT
Prevalensi kecanduan judi online di kalangan remaja Indonesia merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data terkini, banyak remaja Indonesia terjerumus ke dalam perilaku ini akibat akses mudah melalui internet dan ponsel pintar. Menurut survei yang dilakukan pada tahun 2023 oleh beberapa lembaga riset, diperoleh fakta bahwa sekitar 15% remaja usia 15-18 tahun mengakui pernah terlibat dalam aktivitas judi online secara teratur.
Faktor utama yang mempengaruhi prevalensi ini adalah pertumbuhan teknologi digital yang pesat, kemudahan akses, promosi agresif dari platform judi online dan kurangnya pengawasan dari orang tua dan pendidik. Banyak dari mereka yang mulai berjudi online tidak menyadari risiko yang terlibat, seperti kehilangan uang, gangguan kesehatan mental, dan masalah akademis. Selain itu, promosi agresif dari platform judi online juga memainkan peran penting dalam meningkatkan prevalensi kecanduan ini di kalangan remaja.
Ilustrasi Anak Bermain Casino sumber: shutterstock
Diperlukan pendekatan yang holistik dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat umum, untuk mengurangi prevalensi kecanduan judi online di kalangan remaja. Langkah-langkah preventif yang efektif, seperti meningkatkan literasi digital dan kesadaran akan risiko judi online, serta memberikan pendampingan kepada remaja, menjadi kunci dalam upaya untuk melindungi generasi muda dari dampak buruk kecanduan judi online.
ADVERTISEMENT

Tanda-Tanda Anak Kecanduan Judi Online

Mengenali tanda-tanda kecanduan judi online penting untuk dapat memberikan bantuan tepat waktu kepada individu yang terkena dampaknya. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai:

Obsesi dan Prioritas Berubah

Anak menjadi terobsesi dengan permainan judi online dan mengabaikan tanggung jawab sehari-hari. Contoh: Menghabiskan berjam-jam di depan layar untuk bermain game judi online, mengorbankan waktu tidur atau mengerjakan tugas sekolah.

Kesulitan Mengendalikan Permainan dan Menyembunyikan Aktivitas

Anak mengalami kesulitan untuk mengendalikan keinginan untuk berjudi online, bahkan ketika menyadari dampak negatifnya. Contoh: Bermain judi online meskipun sudah berjanji untuk tidak melakukannya atau mengatur batasan waktu bahkan berbohong tentang aktivitas yang dilakukan di internet atau berapa lama waktu yang dihabiskan untuk bermain game

Perubahan Emosional dan Kesehatan Mental Menurun

Munculnya perubahan emosi yang signifikan seperti mudah tersinggung, gelisah, atau depresi ketika tidak dapat bermain judi online. Contoh: Menjadi marah atau frustasi ketika permainan tidak berjalan sesuai harapan. Sehingga menyebabkan gejala-gejala kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau stres yang lebih tinggi yang terkait dengan kegiatan berjudi online.
ADVERTISEMENT

Masalah Keuangan

Mengalami kesulitan keuangan yang tidak biasa atau memerlukan uang tambahan untuk membiayai kebiasaan berjudi online. Contoh: Menghabiskan uang tabungan atau meminjam uang dari teman atau keluarga untuk berjudi. Bahkan tidak jarang anak melakukan kejahatan untuk mendapatkan uang.

Pengabaian Tugas dan Tanggung Jawab

Menurunnya kinerja di sekolah atau pekerjaan, sering absen, atau tidak menyelesaikan tugas akademik atau pekerjaan rumah karena terlalu fokus pada judi online. Contoh: Nilai akademik yang menurun secara signifikan atau kinerja kerja yang buruk.

Strategi Pencegahan Judi Online Pada Anak

Strategi pencegahan terhadap bahaya judi online pada anak-anak merupakan suatu kebutuhan yang mendesak dalam era digital. Pendidikan dan kesadaran menjadi pilar utama dalam melindungi anak-anak dari terjerumus ke dalam praktik perjudian online yang berpotensi merusak. Mengedukasi anak-anak tentang bahaya judi online dan konsekuensi jangka panjangnya adalah langkah awal yang sangat penting. Misalnya, dengan menjelaskan bahwa judi online dapat menyebabkan kecanduan, masalah keuangan, dan dampak negatif lainnya, orang tua dapat membantu anak memahami risiko yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Pengawasan dan kontrol juga krusial dalam melindungi anak-anak dari bahaya ini. Penggunaan perangkat lunak pengawasan untuk memantau aktivitas online anak dapat membantu orang tua mendeteksi tanda-tanda penggunaan situs perjudian atau perilaku online yang mencurigakan. Contohnya, sebuah perangkat lunak bisa memberikan laporan aktivitas harian atau peringatan jika ada upaya akses ke situs-situs perjudian.
Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak juga merupakan aspek penting dalam strategi pencegahan. Membangun saluran komunikasi yang baik memungkinkan anak merasa nyaman untuk berbicara tentang aktivitas online mereka dan masalah yang mungkin mereka hadapi. Dengan membuka dialog secara teratur, orang tua dapat lebih mudah mengenali perubahan perilaku atau minat anak yang mengkhawatirkan terkait dengan judi online. Sebagai contoh, seorang anak mungkin mengungkapkan ketertarikan baru pada game online yang melibatkan unsur taruhan, yang bisa menjadi peringatan awal untuk bertindak lebih lanjut dalam mengarahkan anak ke arah yang lebih positif dan aman.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mengenalkan anak pada alternatif hiburan yang sehat dan mendidik juga dapat mengurangi risiko mereka terpapar judi online. Misalnya, mengarahkan minat anak pada kegiatan olahraga, seni, atau kegiatan sosial yang membangun komunitas bisa menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas berisiko seperti perjudian online.
Tidak hanya itu, melibatkan sekolah dan komunitas dalam upaya pencegahan juga dapat memperkuat strategi ini. Program edukasi yang diselenggarakan di sekolah atau di level komunitas, yang mencakup pengetahuan tentang bahaya judi online, dapat memperluas jangkauan pesan pencegahan ini dan memberikan dukungan tambahan bagi anak-anak untuk membuat keputusan yang bijak dalam penggunaan internet.
Secara keseluruhan, kombinasi dari pendidikan, pengawasan, komunikasi terbuka, dan penyediaan alternatif positif merupakan strategi yang komprehensif dalam melindungi anak-anak dari bahaya judi online. Dengan pendekatan ini, orang tua dan komunitas dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung perkembangan anak-anak di era digital ini.
ADVERTISEMENT