Konten dari Pengguna

Dark Tourism Sebagai Alternatif Dalam Pariwisata

Ardo Pratama
Mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional Jatim
12 Januari 2021 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardo Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto pintu gerbang dan makam kamp vietnam
zoom-in-whitePerbesar
Foto pintu gerbang dan makam kamp vietnam
Dark tourism adalah suatu bentuk kegiatan wisata ke lokasi yang memiliki histori kelam seperti bencana alam, perang dll. Bentuk wisata ini mulai berkembang menambah deretan ragam pariwisata di Indonesia dan kian diminati oleh pengunjung yang datang dengan tujuan sekedar berwisata, beredukasi mengenai sejarah atau berziarah.
ADVERTISEMENT
Contoh tempat wisata dark tourism salah satunya adalah Kamp Vietnam atau yang lebih di kenal penduduk setempat dengan sebutan Kampung Vietnam. Objek wisata seluas 80 hektare ini terletak di Pulau Galang yang merupakan salah satu pulau di Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Galang terhubung langsung dengan Pulau Batam sebagai pulau utama melalui Jembatan Barelang. Tempat ini dibangun saat terjadi perang Vietnam di tahun 1975 sebagai tempat untuk menampung sekitar 250ribu orang pencari suaka dari Vietnam di tahun 1979-1996.
Ditempat ini juga akan kita temui berbagai fasilitas yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan penduduk saat itu seperti rumah sakit, tempat ibadah, sekolah dan bahkan penjara. Saat ini terdapat sebuah museum yang berisikan benda benda peninggalan para pengungsi seperti alat masak, perabotan rumah tangga dll.
Sisa benda dan bangunan peninggalan di Kamp Vietnam
Meskipun tempatnya yang terpencil dan perjalanan yang cukup memakan waktu, tempat ini masih sangat diminati wisatawan meskipun sangat banyak obyek wisata lain di Kota Batam dan Pulau pulau lain di sekitarnya, bahkan tidak jarang juga dijumpai keluarga keluarga dari pengungsi terdahulu yang datang kesana untuk berziarah dan beribadah mendoakan keluarganya yang dimakamkan disana. Tempat ini menjadi saksi bisu tindakan kemanusiaan Indonesia dimasa Presiden Soeharto.
ADVERTISEMENT