Konten dari Pengguna

Starlink: Revolusi Konektivitas Internet Orbit Rendah

Ardyan Whillas Pamungkas
Mahasiswa Teknik Elektro di Universitas Semarang
26 September 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardyan Whillas Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Global Satelite Network (sumber: https://images.stockcake.com/public/6/3/4/634c7b98-82cb-4159-afa2-7f9bb42189af/global-satellite-network-stockcake.jpg)
zoom-in-whitePerbesar
Global Satelite Network (sumber: https://images.stockcake.com/public/6/3/4/634c7b98-82cb-4159-afa2-7f9bb42189af/global-satellite-network-stockcake.jpg)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Revolusi Starlink: Apa Itu Starlink?
Starlink merupakan proyek yang digagas oleh Elon Musk dan SpaceX untuk menyediakan layanan internet broadband global melalui jaringan satelit. Proyek ini dianggap sebagai revolusi internet karena dapat memberikan akses internet yang cepat, andal, dan global terutama di daerah - daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional.
ADVERTISEMENT
Starlink (internet satelit) menggunakan satelit orbit rendah (LEO) untuk menyediakan akses internet berkualitas tinggi di seluruh dunia, termasuk di daerah terpencil.
Bagaimana Cara Kerja Starlink?
Starlink bekerja dengan menggunakan konstelasi satelit yang mengorbit Bumi pada ketinggian relatif rendah. Satelit ini saling berhubungan dan mentransmisikan sinyal internet ke terminal pengguna di darat. Starlink menerapkan pendekatan berbasis satelit, NBN Co, sementara proyek seperti itu sering diperkuat.
Metode komunikasi Starlink antara satelit inkonstelasi ialah sebagai berikut:
Starlink menggunakan ribuan satelit untuk mengorbit Bumi pada ketinggian kira-kira 340 hingga 1.200 km. Ini memungkinkan latensi yang lebih rendah dibandingkan dengan satelit tradisional yang berada di orbit geostasioner.
Starlink dapat diakses oleh pengguna menggunakan terminal antena khusus, disebut terminal pengguna atau “dish” yang otomatis menjangkau ke satelit terdekat. Satelit Starlink saling berkomunikasi menggunakan laser antar-satelit untuk mentransmisikan data di antara satelit. Dimana metode ini sangat efisien untuk mengurangi waktu latensi. Data dari satelit dikirim ke pusat data di Bumi yang akhirnya menempatkan internet ke infrastruktur yang lebih luas dan dari sana mengalir ke pengguna akhir.
ADVERTISEMENT
Masa Depan Konektivitas Internet Orbit Rendah bagi Kehidupan Dunia
Teknologi internet berbasis satelit orbit rendah seperti Starlink, memiliki potensi besar untuk mengubah masa depan konektivitas global. Mampu mencapai daerah terpencil yang memiliki layanan internet buruk, internet LEO telah membuktikan dirinya sebagai revolusioner bagi masa depan konektivitas global. Hal ini akan memungkinkan internet LEO menghasilkan dampak transformatif di berbagai sektor kehidupan.
Internet LEO juga menawarkan solusi untuk mengatasi masalah kesenjangan digital yang masih terjadi di banyak negara berkembang. Dengan menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah terpencil, teknologi ini dapat membantu mengintegrasikan komunitas yang sebelumnya terisolasi ke dalam jaringan global. Dampak positif ini yang dapat merevolusi kehidupan di masa mendatang untuk perkembangan konektivitas internet agar secara merata memenuhi kebutuhan internet bagi semua kalangan di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Starlink, sebuah proyek oleh Elon Musk dan SpaceX, bertujuan untuk memberikan layanan internet global melalui jaringan satelit orbit rendah . Teknologi ini memanfaatkan ribuan satelit berkomunikasi yang memungkinkan penggunaan pada area terpencil dengan akses internet cepat dan andal. Inovasi ini berguna untuk mengatasi kesenjangan digital dan memperbaiki jaringan konektivitas global dimasa depan yang menyatukan komunitas terpencil ke dalam jaringan internet dan mengatasi masalah akses internet di seluruh dunia.