Konten dari Pengguna

Timnas Indonesia dan Animo Supporter yang Sedang Tinggi

M arfah
Wakil sekretaris Ansor Batam Pernah kuliah di Universitas Ibnu Sina Batam
11 September 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M arfah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
foto skuad Timnas, Sumber; Kumparan
Saya agak lupa sudah berapa kali nonton bareng alis nobar—kata orang sekarang—saya lakukan saat Timnas Indonesia melakukan pertandingan. Yang jelas sudah beberapa kali. Yang jelasnya saat demam timnas Indonesia sedang tinggi-tingginya.
ADVERTISEMENT
Kalau ditarik ke belakang, sejatinya memang saya penyuka sepak bola. Suka nonton timnas bertanding. Tapi beberapa tahun belakangan ini ada aura yang berbeda ketika Timnas Indonesia berlaga. Ada harapan besar yang disematkan kepada para punggawa Timnas sepak bola Indonesia. Dan, yang saya rasakan kiranya turut diamini oleh jutaan penggemar Timnas di republik ini.
Dulu. Kalau dulu, Timnas main dan akhirnya dalam pertandingan rasanya sebagian supporter akan memaklumi. Rasanya sebagian suppo…
[02:11, 9/11/2024] ‌🇲‌.‌🇦‌‌🇷‌‌🇫‌‌🇦‌‌🇭‌: Timnas Indonesia dan Animo Barisan Suporter
Saya agak lupa sudah berapa kali nonton bareng alis nobar—kata orang sekarang—saya lakukan saat Timnas Indonesia melakukan pertandingan. Yang jelas sudah beberapa kali. Yang jelasnya saat demam timnas Indonesia sedang tinggi-tingginya.
ADVERTISEMENT
Kalau ditarik ke belakang, sejatinya memang saya penyuka sepak bola. Suka nonton timnas bertanding. Tapi beberapa tahun belakangan ini ada aura yang berbeda ketika Timnas Indonesia berlaga. Ada harapan besar yang disematkan kepada para punggawa Timnas sepak bola Indonesia. Dan, yang saya rasakan kiranya turut diamini oleh jutaan penggemar Timnas di republik ini.
Dulu. Kalau dulu, Timnas main dan akhirnya dalam pertandingan rasanya sebagian supporter akan memaklumi. Rasanya sebagian supporter akan menerima. Atau sebagian lainnya malas ikutkan nonton karena sudah tau akan hasil akhirnya. Kalah! Malah kadang kalahnya telak.
Nah, sekarang beda cerita dan kisah bos. Tim kuat dan langganan piala dunia bisa kita tahan imbang. Bahkan Timnas Arab Saudi yang bermain di kandangnya bisa kita tahan imbang. Malah sempat unggul lebih dulu. Sebelum akhirnya disamakan.
ADVERTISEMENT
Kalau lagi-lagi mau ditarik jauh ke belakang, rasanya sangat mustahil bisa menahan imbang dua negara yang saya sebutkan di atas. Istilah pribahasanya bagaikan menegakkan bedang basah. Tapi, itu dulu, sekarang kejadian dan sejatinya bisa.
Dua laga pembukaan Roud tiga kualifikasi Piala Dunia menjadi satu catatan sejarah. Tapi bagi saya bukan itu yang terasa spesial. Bahwa kita harus bangga bisa menahan imbang mereka (Arab Saudi dan Australia) itu iya. Tapi barisan supporter dengan antusias dan semangatnya mendukung Timnas layak juga menjadi catatan.
Sepanjang menjadi supporter (tulen loh ya. Bukan karbitan. Karbitan itu ya menang dipuji, kalah dicaci) timnas. Baru beberapa tahun belakangan ini saat nobar suasana kebatinan sangat berbeda. Teriakan dan umpatan yang dilontarkan semacam punya energi besar. Gebrakan dan hentakan meja bunyinya terasa nyaring.
ADVERTISEMENT
Apalagi ketika berhasil melesakkan bola ke gawang musuh. Ekspresi yang dihasilkan sangat-sangat berbeda. Kenapa begitu. Saya duga ini karena level permainan timnas Indonesia sudah di atas. Permainan yang ditonjolkan juga ciamik. Dengan umpan satu-dua sentuhan. Hingga bola dialirkan ke depan. "Sedap bener ditonton," kata seorang kawan.
Saya mencatat betul, dua laga Round tiga kualifikasi Piala Dunia ini, para supporter kita sangat-sangat siap menyaksikan timnas kesayangannya bermain. Bukan siap untuk kalah ya. Tapi, siap untuk mendukung, menghempaskan meja, siap untuk teriak sekencang-kencangnya. Patokan saya, nobar di tempat saya. Ramai dan sesak. Tapi wajah-wajah para supporter penuh dengan harapan.
Dan yang paling perlu diketahui, barisan supporter Timnas Indonesia juga sudah merambah ke kaum hawa. Di tempat saya gadis-gadis remaja banyak yang ikut nonton. Saya curiga jangan-jangan mereka (gadis-gadis itu) doyan nonton Timnas bukan karena level permainannya yang sudah berbeda tapi karena pesona pemainnya.
ADVERTISEMENT
Saya juga percaya keberhasilan Timnas Indonesia menahan imbang tim kuat Australia akan terus menjadi perbincangan di kalangan penikmat sepak bola. Dan ini tentu baik, sebab akan banyak kemudian nanti meme yang berseliweran di medsos-medsos. Dan, soal ini kan memang kita sangat kreatif sekali menciptakan meme.
Saya juga sangat percaya ketika Timnas sepak bola Indonesia benar-benar berhasil main di Piala Dunia barisan supporter akan bertambah. Pasti akan bergabung barisan emak-emak penyuka sinetron menjadi supporter Timnas Indonesia. Jadi, mungkin saja kedepan sinetron-sinetron azab (yang banyak di tv itu) akan sendirinya hilang. Sebab emak-emak lebih memilih nonton timnas.
Mimpi itu masih sangat terbuka lebar. Toh, kalau pun misalnya belum nasibnya main di Piala Dunia, saya sangat yakin barisan supporter Timnas Indonesia akan sangat memaklumi itu. Bahwa sudah melangkah sejauh ini, sebenarnya sudah sangat di luar nalar. Sebab yang ditampilkan level permainannya memang sudah benar-benar berubah.
ADVERTISEMENT
Sisa pertandingan Round tiga Kualifikasi Piala Dunia saya yakini supporter akan kembali melakukan nobar dengan sangat meriah. Dengan penuh keyakinan. Dengan sangat berisik. Menyala.