Sepak Bola Indonesia : Beda Diaspora dan Naturalisasi

Arfan Azmi Pratama
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
13 Juli 2023 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arfan Azmi Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumen Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumen Pribadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemain Sepak Bola di Indonesia
Sepak bola di mainkan oleh sebelas orang pemain dan di dalam satu tim, pemain sepak bola bisa berasal dari mana saja. Semua orang bisa menjadi pemain sepak bola mulai dari anak-anak hingga orang tua. Level pemain sepak bola dibagi menurut kompetisi ada kompetisi amatir dan profesional. Para pemain amatir biasanya adalah mereka yang bermain sepak bola di kompetisi amatir seperti liga antar desa, ataupun liga antardaerah yang belum dikelola secara profesional. Pengelolaan secara profesional sebuah club sepak bola meliputi management tim baik dari segi struktur kepengurusan sebuah club maupun pengelolaan keuangan club. Sebuah klub yang profesional juga telah mengenal kontrak pemain, seorang pemain sepak bola dari luar negeri yang diinginkan untuk bergabung bisa dikontrak dengan nilai uang yang fantastis.
ADVERTISEMENT
Meskipun setiap club dapat mengontrak pemain dari mana saja dari semua negara namun ketentuan atau regulasi pemain biasanya diterapkan di liga-liga sepak bola di seluruh dunia. Regulasi pemain asing di liga Indonesia diterapkan oleh Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang merupakan induk organisasi sepak bola di Indonesia. Menurut regulasi terbaru setiap club yang berpartisipasi di liga satu diperbolehkan untuk merekrut enam pemain asing, lima pemain bebas dari seluruh negara mana pun, dan satu pemain dari wilayah Asia tenggara.
Penambahan kuota pemain asing di liga Indonesia bukan mempersempit kesempatan pemain lokal tetapi untuk mendorong pemain lokal untuk makin berkembang. Selain di club regulasi pemain juga di terapkan di tim nasional, seperti adanya Naturalisasi pemain asing dan Diaspora pemain indonesia yang ingin membela tim nasional. Persyaratan pemain Naturalisasi dan Diaspora pun berbeda untuk lebih lengkapnya mari kita bahas lebih dalam mengenai kedua regulasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Diaspora dan Naturalisasi
Membela tim nasional adalah keinginan setiap pemain sepak bola, pemain sepak bola memiliki kebanggan tersendiri jika berseragam tim nasional mewakili negaranya di kancah internasional. Para pemain tim nasional biasanya di ambil dari club yang berkompetisi di liga utama. Sedangkan,
Proses pemain asing agar menjadi warga negara Indonesia dan bisa membela tim nasional ada dua yaitu Naturaliasi dan Diaspora.
Naturalisasi bukanlah hal baru pada sepak bola, bahkan negara seperti spanyol yang menjadi juara pada Piala Dunia 2010 afrika selatan juga pernah diperkuat pemain naturalisasi seperti Ferenc Puskas (pemain sepak bola asal Hungaria yang namanya dijadikan sebagai nominasi gol-gol terbaik di dunia) dan Diego Costa yang berasal dari Brasil. Proses naturalisasi gampangnya adalah pemindahan status kewarganegaraan dari satu negara ke negara yang dituju. Naturalisasi di Indonesia menurut Kementrian Hukum dan HAM mempunyai beberapa syarat antara lain, telah berusia 18 tahun atau sudah menikah, telah tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut turut atau sepuluh tahun tidak berturut turut, bisa berbahasa Indonesia serta mengakui pancasila dan UUD 1945, dll. Naturalisasi bisa berhasil dan bisa juga gagal, ada yang berhasil karena bisa memberikan kontribusi yang baik bagi timnas Indonesia seperti pada kompetisi AFF Cup 2010 ada pemain naturalisasi seperti Cristian "El Loco" Gonzales yang membawa timnas menjadi runner up.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Naturalisasi, Diaspora adalah para pemain sepakbola yang berdarah Indonesia namun tersebar di berbagai negara. Lebih gampangnya diaspora adalah migrasi internasional ke negara tujuan karena adanya alasan tertentu. Para pemain diaspora ini biasanya memiliki garis keturunan dari orang tua mereka ataupun kakek dan nenek mereka yang berasal dari indonesia. Di tim nasional Indonesia yang pada bulan juni kemarin menggelar pertandingan melawan juara dunia tim nasional Argentina, banyak sekali pemain diaspora ini mulai dari posisi pemain belakang atau bek ada Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, di posisi gelandang ada pemain FC Utrecht Ivar Jenner dan di posisi pemain depan ada Rafael Struick dari ADO Den Haag.
Stigma Buruk Terhadap Pemain Naturalisasi dan Diaspora
ADVERTISEMENT
Setelah tahu perbedaan Naturalisasi dan Diaspora harapanya masyarakat Indonesia ataupun suporter timnas tidak mengecap para pemain naturalisasi dan diaspora ini sebagai orang asing, meskipun pada hakekatnya mereka merupakan orang luar indonesia. Para pemain Diaspora maupun Natuaralisasi ini sama sama berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah International. Istilah lokal pride yang ramai diperbincangkan tidak perlu ditanggapi dengan serius. Naturalisasi dan Diaspora juga untuk menaikan level timnas agar bisa bersaing di level asia bahkan nantinya bisa berlaga di piala dunia. Fokus kita menjadi suporter adalah mendukung timnas Indonesia bukan ikut mengatur timnas sesuai pendapat pribadi kita.