Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Makna Lomba Anak Dalam Rangka Menyambut Hari Kemerdekaan
8 Agustus 2023 17:48 WIB
Tulisan dari Arfan Nur Irmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Agustus merupakan bulan istimewa bagi Bangsa Indonesia, bulan dimana proklamasi dikumandangkan oleh para pendiri bangsa. Bulan ini menjadi awal mula Bangsa Indonesia memulai langkah sebagai negara yang merdeka dan memiliki kedaulatan, yakni tepatnya pada 17 Agustus 1945. Maka tak heran Bulan Agustus dipenuhi berbagai acara seremonial di berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbagai acara seremonial diselenggarakan sebagai bentuk syukur dan mengingat hari kemerdekaan bangsa ini. Sambutan meriah selalu ditunjukkan oleh masyarakat ketika hendak memasuki bulan ke delapan ini. Hal ini terlihat dari pemasangan bendera merah putih di setiap teras rumah maupun berbagai kegiatan masyarakat yang diselenggarakan.
Anak-anak juga tak kalah semangatnya ketika menyambut peringatan hari kemerdekaan. Antusias ini terlihat dari semangat dan kegembiraannya mengikuti berbagai acara yang diadakan. Lomba anak-anak yang diselenggarakan untuk menyambut hari kemerdekaan yang tak pernah ketinggalan seolah menjadi tradisi yang harus digelar setiap tahunnya.
Lomba anak-anak bertemakan 17 agustusan ini menjadi semarak kemerdekaan yang langsung bisa dinikmati oleh generasi penerus bangsa tersebut. Gelaran tersebut seolah memberikan wadah bagi anak-anak untuk merasakan euforia peringatan kemerdekaan. Anak-anak dapat mencurahkan semangatnya untuk mengisi peringatan hari kemerdekaan. Selain itu, terdapat beberapa makna yang dapat diambil dari perlombaan tersebut seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.
ADVERTISEMENT
Melatih Ketangkasan
Lomba anak untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan sangatlah beragam, namun lomba yang bernuansa ketangkasan pasti turut memeriahkan acara tersebut. Aktivitas seperti berlari, melompat sampai jalan jongkok menjadi kunci utama untuk menyelesaikan lomba tersebut. Anak-anak yang mengikuti perlombaan tersebut harus mengeluarkan kecepatan dan kelincahan mereka untuk memenangkan perlombaan.
Lomba balap karung menjadi salah satu contoh lomba memerlukan ketangkasan. Tuntutan untuk memenangkan perlombaan menjadikan anak menggerakkan tubuhnya. Kelincahan dan kekuatan diperlukan untun menggerakkan tubuh untuk meloncat menuju garis finis.
Melatih Kerja Sama
Terdapat perlombaan beregu yang turut dimainkan. Perlombaan ini mengharuskan beberapa orang tergabung dalam satu regu yang dihadapkan dengan regu lainnya. Para anggota regu diharuskan menyelesaikan permainan secara bersama.
Contoh perlombaan regu yaitu lomba mengisi botol atau peralon dengan air. Para peserta dituntut untuk memenuhi air pada botol atau paralon yang sudah dilubangi. Peserta dalam satu grub dituntut untuk membagi tugas antara menutupi lubang-lubang pada botol atau paralon dengan jari dan ada yang bertugas untuk menuangkan air kedalam botol atau peralon tersebut.
ADVERTISEMENT
Lomba seperti itu melatih anak-anak untuk melakukan kerja sama antar anggota regu. Diperlukan kerja sama antar anggota dalam menutupi lubang-lubang pada botol atau paralon dan kerja sama dengan anggota yang menuangkan air. Komunikasi antar anggota juga diperlukan untuk membentuk kerja sama tersebut.
Menumbuhkan Keberanian
Dalam perlombaan pastinya akan ada pemenang dan ada yang kalah, meskipun lomba anak-anak sifatnya hiburan dan untuk memeriahkan hari kemerdekaan namun hal ini juga terjadi. Selayaknya kompetisi pada umumnya, anak-anak yang mengikuti perlombaan akan berlomba satu sama lain untuk memenangkan pertandingan. Anak yang menyelesaikan perlombaan terlebih dahulu akan dianggap menang.
Anak-anak yang melakukan perlombaan akan terasah jiwa kompetitifnya. Mereka akan berusaha untuk memenangkan perlombaan tersebut dengan mengerahkan tenaga maupun pikirannya. Hal tersebut akan mengasah keberanian anak-anak untuk berjuang dan melakoni perlombaan. Ramainya peserta dan penonton juga menjadikan anak untuk berlatih mental untuk tampil didepan khalayak.
ADVERTISEMENT
Melestarikan Permainan Tradisional
Berbagai lomba yang diadakan bertemakan 17 agustusan ini juga menjadi momen dimana anak-anak memainkan perlombaan tradisional. Hadirnya gadget mengubah kebiasaan anak yang seharusnya bermain dengan teman sebayanya memilih untuk bermain game di gawainya. Anak-anak kembali mengenal dan memainkan berbagai lomba tradisional yang mulai ditinggalkan seperi balap egrang, makan kerupuk, balap karung dan yang lainnya.
Perlombaan anak menambah wawasan permainan bagi anak-anak, bahkan pada kesempatan tersebut mereka diberikan wadah untuk memainkannya. Anak-anak secara tidak langsung dipaksa meninggalkan permainan di gawai mereka sejenak untuk memainkan hal yang mungkin baru bagi mereka. Berbagai ekspresi kegembiraan yang terpancar dari mereka menggambarkan bahwa sejatinya permainan tradisional masih bisa diterima dikalangan generasi z maupun generasi alpha.
ADVERTISEMENT