Konten dari Pengguna

Teori-Teori Pers, Nomor 3 Keren Banget

Arfiana Maulina
Saat ini penulis sudah memiliki 1 tahun pengalaman magang secara profesional di dunia Marketing dan Business Development di usia 18 tahun. Lebih dari 10 perusahaan di 4 Industri, mulai dari NGO, Start-up, Agency, dan FMCG yang sempat viral.
9 Februari 2023 5:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arfiana Maulina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Bank Phrom on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Bank Phrom on Unsplash
ADVERTISEMENT
Authoritarian Theory
Pertama kali ada di abad 16 dan 17 di Inggris ketika pemerintahan bersifat mutlak (Authority/Otoriter). Media massa memiliki tujuan utama untuk mendukung dan mengembangkan kebijakan pemerintah yang berkuasa dan melayani negara. Media massa dikontrol ketat oleh pemerintah, bisa melakukan publikasi dengan izin dan arahan dari pemerintah. Media Massa tidak boleh mengkritik pemerintah, termasuk pejabat negara.
ADVERTISEMENT
Asumsi dasar:
● Manusia tidak berdiri sendiri dan harus hidup bermasyarakat.
● Kelompok lebih penting dibanding individu.
● Negara adalah pusat dari semua aktivitas, individu tidak penting.
● Pengetahuan dan kebenaran dicapai melalui interaksi individu.
Libertarian Theory
Pertama kali ada di abad ke-16 di Inggris, namun kemudian berkembang di Amerika Serikat dan dunia setelah terjadi perubahan besar dalam pemikiran barat yang dikenal dengan Pencerahan (Enlightenment). Teori libertarian adalah kebalikan dari teori otoriter. Asumsi teori libertarian adalah bahwa manusia pada hakekatnya dilahirkan sebagai makhluk bebas yang dikendalikan oleh alasan (reasons or reasons). Jika diberi hak untuk menyatakan pendapat, Manusia memiliki hak kodrat untuk mengejar kebenaran dan mengembangkan potensinya.
Dalam kaitannya dengan kebebasan pers (media massa), teori libertarian beranggapan bahwa pers harus memiliki kebebasan yang seluas-luasnya untuk membantu manusia dalam pencarian kebenarannya. Karena manusia membutuhkan kebebasan untuk memperoleh informasi dan gagasan yang hanya bisa diperoleh jika sejalan dengan kebebasan pers.
ADVERTISEMENT
Dalam teori ini yang berhak menggunakan media adalah pemilik modal. Tujuan dan fungsi media massa menurut teori ini adalah untuk menginformasikan, menghibur, memasarkan, tetapi yang paling utama adalah mencari kebenaran dan mengawasi pemerintah serta mengecek atau mengontrol pemerintah. Media dilarang menyiarkan pencemaran nama baik atau penghinaan, menampilkan pornografi, tidak sopan, dan melawan pemerintah. Jika dilanggar, maka akan diproses melalui pengadilan. Kelebihannya adalah kebebasan Pers, tetapi, rentan disalahgunakan untuk kepentingan pemilik modal.
Social Responsibility Theory
Pertama kali pada abad ke-20 di Amerika Serikat sebagai protes terhadap kebebasan mutlak teori libertarian (Libertarian Theory) yang menyebabkan kemerosotan moral masyarakat. Berdasar pada kebebasan pers harus disertai dengan tanggung jawab kepada masyarakat harus dibatasi oleh moral dan etika serta menjalankan tugasnya sesuai dengan standar hukum tertentu. Teori ini dapat dianggap sebagai bentuk penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya yang tidak pernah memperhatikan aspek tanggung jawab kepada masyarakat. Misalnya dalam penyiaran berita harus objektif, atau tidak menyiarkan berita yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Teori Totaliter Soviet
Pertama kali di Uni Soviet, dan berkembang di negara-negara Eropa Timur. Berdasarkan dari ajaran Marxisme, Leninisme, Stalinisme dan pemikir lainnya. Tujuan utama dari teori ini adalah untuk membantu keberhasilan dan kelangsungan sistem sosialis soviet, khususnya kelangsungan kediktatoran partai. Dalam hal ini media massa merupakan alat pemerintah dan merupakan alat pemerintah serta merupakan bagian integral dari negara yang berarti tunduk kepada pemerintah dan diawasi secara ketat, baik peredaran maupun isinya. Media massa dilarang mengkritik tujuan dan kebijakan partai yang berhak menggunakannya adalah anggota partai yang loyal dan ortodoks.