Konten dari Pengguna

Trik Jitu Public Relations Untuk Ketahui Editorial Policy

Arfiana Maulina
Saat ini penulis sudah memiliki 1 tahun pengalaman magang secara profesional di dunia Marketing dan Business Development di usia 18 tahun. Lebih dari 10 perusahaan di 4 Industri, mulai dari NGO, Start-up, Agency, dan FMCG yang sempat viral.
9 Februari 2023 5:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arfiana Maulina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Markus Winkler on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Markus Winkler on Unsplash
ADVERTISEMENT
Public Relations yang ideal adalah menjadi penasehat manajemen, termasuk sebagai penafsir kebijakan manajemen dan perusahaan, serta dapat menampung aspirasi publik sehingga terjadi saling pengertian antara publik dengan perusahaan atau organisasi meliputi penelitian, analisis, pembuatan kebijakan, komunikasi, dan mendengarkan masukan dari masyarakat (Seitel, 2001).
ADVERTISEMENT
PR dan media massa membentuk simbiosis mutualisme. PR dapat menjadi sumber pemberitaan bagi media massa, sedangkan media massa dapat menjadi sarana publisitas (Cutlip, et. Al. 2000). Menurut Soemirat dan Arddianto (2002) ada beberapa kegiatan PR yang dapat dilakukan terkait dengan media relations seperti Press conferences, Press briefing, Press tours, Press releases, Special events, Luncheon, Penyediaan narasumber media.
Menurut Jefkins (1995) ada beberapa hal tentang pers yang harus diketahui seorang PR Practicioner seperti Editorial policy, Frequency of issuance, Date of issue, Printing process, Circulation area, Reach readers, Distribution method.
Praktisi PR harus memahami editor policy media karena media memiliki banyak jenis dan tipe. Dan masing-masing media memiliki kebijakan tertentu jika artikel atau Press Release kita ingin diterbitkan di media tersebut agar memenuhi standar dan kriteria pada media dan target audience yang terdapat di media yang diharapkan. Seperti standar penulisan dan kata, framing serta headline yang menarik sesuai target audience. Praktisi PR juga harus memahami proses kerja jurnalistik dalam produksi berita agar pesan yang disampaikan sesuai media pemberitaan dan sebagai Praktisi PR yang mengirimkan berita dapat membuat artikel yang memikat serta mengetahui sejak awal estimasi penerbitan artikel.
ADVERTISEMENT
Bahkan, untuk menghindari kesalahan misalnya melewatkan momentum pengambilan gambar yang penting untuk Siaran Pers atau kesalahan melewatkan kutipan dari stakeholder terkait.