Konten dari Pengguna

5 Rekomendasi Restoran di Djibouti yang Menyajikan Kuliner Lezat

Arfiendi Jahja
Sesdilu 63, pecinta sepak bola, tenis, dan nasi goreng
31 Maret 2019 14:50 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arfiendi Jahja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana langit senja di Djibouti, September 2017. Dok: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Suasana langit senja di Djibouti, September 2017. Dok: Pribadi
ADVERTISEMENT
Djibouti memang tidak terlalu luas, tetapi ibu kota dari Republik Djibouti ini ternyata memiliki banyak restoran yang menyajikan kuliner enak. Oleh karena berlokasi di pinggir laut, banyak restoran yang menu andalannya berbahan dasar seafood.
ADVERTISEMENT
Saya akan memberikan rekomendasi lima restoran yang layak dikunjungi jika berkunjung ke Djibouti. Akan tetapi, untuk memperkaya informasi tentang negara yang berlokasi di "Horn of Africa" ini, bisa membaca tulisan saya sebelumnya, di bawah ini.
Mungkin salah satu alasan saya memilih Melting Pot untuk lebih dulu diulas adalah karena salah satu kokinya adalah Pak Maryono, WNI yang sudah bekerja di restoran tersebut lebih dari 7 tahun. Berdasarkan perbincangan saya dengan Pak Maryono, dalam beberapa kesempatan terpisah (saya berkunjung ke Melting Pot beberapa kali), ia sebelumnya bekerja pada salah satu restoran di Dubai, Uni Emirat Arab.
Penyebab Pak Maryono betah bekerja di Djibouti adalah karena ia diberikan banyak fasilitas oleh pemilik restoran, antara lain: ia boleh tinggal di lantai 2 dari bangunan tempat berdirinya Melting Pot, mendapatkan jatah cuti beberapa kali dalam setahun untuk pulang ke Indonesia, yang bahkan tiketnya juga dibayari oleh pemilik restoran. Praktis, gaji Pak Maryono relatif utuh karena pengeluarannya hanya untuk belanja makanan dan keperluan harian lainnya.
Pak Maryono duduk di ujung meja sebelah kiri dengan kimono, medio 2016. Dok: Moh. Syifaudin, mantan rekan kerja di KBRI Addis Ababa
Bagaimana dengan menunya? Nah, di restoran yang sudah berdiri sejak tahun 2008 ini, favorit saya adalah Sushi Boat. Buat saya yang waktu itu tinggal di Addis Ababa, bisa makan sushi adalah hal yang luar biasa, mengingat sangat sedikitnya restoran Jepang di Addis Ababa pada tahun 2015-2017.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di Melting Pot, pertama kalinya saya pernah mencoba daging unta yang rasanya sih enak tapi tekstur dagingnya agak keras buat saya. Anda ingin tahu menu-menu lainnya? Silakan kunjungi laman mereka pada tautan ini.
Kalau soal harga, menu di Melting Pot berkisar USD 5-USD 40. Melting Pot berlokasi di daerah Heron, tidak jauh dari Hotel Kempinski. Jam buka restoran ini adalah pukul 11.00–23.00 waktu setempat.
Menu Sushi Boat di Restaurant Melting Pot Djibouti. Dok: Pribadi
Restoran ini dimiliki oleh orang yang sama dengan pemilik Melting Pot. Di sini, menu utamanya adalah makanan berbahan seafoodç dengan menu favoritnya adalah lobster dan udang. Saya sudah beberapa kali ke sini dan selalu puas dengan rasanya.
Untuk waktu pelayanan, saya anggap wajar dan cenderung cepat untuk sebuah makanan yang bahan bakunya masih segar dan perlu proses sampai benar-benar matang atau siap saji. Di sana, ada akuarium tempat lobster dan udang yang akan dimasak, sehingga dijamin kesegarannya.
ADVERTISEMENT
Kisaran harga untuk menu di La Mer Rouge adalah USD 10-USD 35. Lokasi La Mer Rouge dekat dengan Bandara Internasional Ambouli, Djibouti. Silakan kunjungi laman mereka di sini.
Menu lobster dan udang panggang dengan nasi di La Mer Rouge Restaurant. Dok: Moh. Syifaudin, mantan rekan kerja di KBRI Addis Ababa
Untuk cita rasa masakan yang hampir mirip dengan selera kebanyakan orang Indonesia, saya bersama pimpinan dan staf-staf di KBRI Addis Ababa sangat menyukai Viet Nam Restaurant. Saking seringnya, saya sampai lupa tapi tampaknya saya sendiri sudah lebih dari 10 kali makan di sini.
Anak sang pemilik restoran juga sering membantu melayani tamu. Ia memberikan menu khusus nasi goreng seafood yang tidak ada di buku menu. Di menu yang ada, menu yang tertulis adalah nasi goreng udang, nasi goreng daging sapi, nasi goreng telur. Bahkan, harganya disamakan dengan nasi goreng udang, yaitu sekitar USD 7-USD 8.
ADVERTISEMENT
Agar dipahami, harga nasi goreng di kisaran itu termasuk murah karena bahan yang tidak impor hanya bahan yang terbuat dari seafood saja. Maklum, di Djibouti tidak ada peternakan unggas, pertanian, atau perkebunan.
Restoran ini bisa dibilang menjadi sahabat KBRI Addis Ababa karena pada waktu terjadi pengungsian WNI dari Yaman ke Djibouti bulan April 2015, kami beberapa kali membelikan makan siang dan makan malam buat para pengungsi yang berjumlah 90-an orang dari restoran ini. Kisaran harga menu lainnya di Viet Nam Restaurant adalah USD 7-USD 15.
Restoran ini berlokasi di pusat kota lama Djibouti, tepatnya di pertigaan antara jalan Soleille dan Geneve, berseberangan dengan Masjid Nouriye. Restoran ini buka pada pukul 11.30-14.00 waktu setempat dan 17.00-22.30 waktu setempat pada hari Selasa-Minggu, sedangkan untuk hari Senin, restoran ini buka pukul 17.30-22.00 waktu setempat.
Suasana di Viet Nam Restaurant di Djibouti, Desember 2017. Dok: Nico, Staf KBRI Addis Ababa
ADVERTISEMENT
Restoran ini tampaknya merupakan restoran terbaik untuk kuliner Prancis dan Eropa lainnya di Djibouti. Café de la Gare bisa dibilang restoran kelas atas di Djibouti, selain tentunya restoran di Hotel Kempinski atau Hotel Sheraton.
Dua kali berkunjung ke sana, kami melihat pejabat-pejabat tinggi atau pengusaha terkemuka Djibouti yang sedang menjamu tamunya. Cocok untuk fine dining.
Rasanya enak, berbanding lurus dengan harganya yang cukup mahal per satu menu yang berkisar di harga USD 25-USD 45, belum termasuk minum dan biaya pelayanan. Restoran ini tidak buka sepanjang hari, hanya melayani makan siang dan makan malam saja.
Penulis di Cafe de la Gare bersama Konsul Kehormatan RI di Djibouti, Liban Houssein Farah (tengah) dan Ketua Kamar Dagang Djibouti, Youssuf Moussa Dawaleh, September 2017. Dok. Nico, Staf KBRI Addis Ababa.
Buat para penggemar pizza, maka Pizzaiolo ini adalah pilihan tepat jika sedang di Djibouti. Kami sering berkunjung ke restoran yang berlokasi di Centre Ville atau pusat kota lama ini, terutama jika sedang ada siaran langsung sepak bola karena selain restoran, terdapat bar yang menyediakan televisi untuk menonton siaran langsung liga-liga sepak bola, khususnya liga-liga top Eropa. Selain makan malam, kami biasanya juga datang pada saat makan siang.
ADVERTISEMENT
Pizza pilihan saya di sini adalah pizza dengan topping salmon atau seafood. Nah, selain pizza, pengunjung bisa memesan menu pasta dan lagi-lagi pilihan saya adalah pasta dengan topping seafood. Selama menunggu, jika suhu sedang panas, biasanya saya memesan dua scoop es krim atau malah banana split, baru kemudian memesan pizza ukuran kecil.
Harganya cukup bersahabat dengan kantong jika mempertimbangkan porsinya yang bikin kenyang, walaupun yang dipesan adalah menu ukuran kecil. Hal ini berlaku buat pizza dan pasta ya.
Jadi, pertimbangkan matang-matang dulu mau pesan pizza atau pasta. Kisaran harga pizza adalah USD 6-USD 21, sedangkan untuk pasta harganya berkisar pada angka USD 7-USD 8. Untuk pilihan menu lengkap dan harganya bisa dilihat pada laman Pizzaiolo pada tautan berikut.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi lima restoran enak di Djibouti, selamat mencoba!