Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Kacamata Pebisnis Sepeda Dikala Pandemi
30 Oktober 2020 6:35 WIB
Tulisan dari Argo Raihan Putratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Angka kasus COVID-19 di Indonesia rupanya masih mengalami kenaikan, hal tersebut menyebabkan lemahnya beberapa sektor perekonomian di Indonesia. Namun, ada beberapa usaha lain yang justru berbanding terbalik dari usaha lain yang meredup.
ADVERTISEMENT
Bisnis sepeda adalah salah satu contohmya, disaat pandemi bisnis ini dapat dibilang mengalami peningkatan penjualan, bahkan banyak pebisnis sepeda yang sampai mengeluh karena kehabisan stok barang.
“Kemarin gak nyangka banget antusias masyarakat sampai setinggi itu, kita sampai kehabisan stok beberapa merk sepeda dan sparepart”, kata Sulastri, pemilik salah satu toko sepeda di Jogja, Rabu (28/10). Hal tersebut disebabkan karena banyaknya masyarakat yang mulai bosan dirumah semenjak pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. Selain karena bosan, masyarakat juga ingin menjaga imun tubuh dengan bersepeda untuk mengurangi resiko terpapar virus COVID-19.
Namun dibalik meningkatnya penjualan, Sulastri juga banyak menerima komplain dari para pembeli, salah satunya adalah masalah ketersediaan barang seperti ban. “Ban dalam atau luar sama saja sulit carinya, apalagi ban yang paling umum digunakan seperti sepeda lipat ring 20”, dan sepeda gunung ring 26”, ujar Sulastri.
ADVERTISEMENT
Para pelanggan pun terpaksa harus menambal ban sepeda mereka yang bocor untuk sementara waktu, sambil menunggu adanya stok ban yang baru. Tak jarang mereka juga rela mencari ban di toko online dengan harga yang lebih mahal.
Banyaknya peminat sepeda dari berbagai kalangan, membuat beberapa orang turut memanfaatkan momen ini. Fajar contohnya, dia merupakan seorang teknisi yang ahli di bidang komputer. Namun akibat pandemi ini, pemasukannya menurun drastis. Sehingga ia memutuskan untuk menjadi reseller sparepart sepeda melalui sosial media.
Tak hanya Fajar, masih banyak orang diluar sana yang memanfaatkan momen ini untuk mencari nafkah disaat pekerjaan utama mereka terdampak pandemi.
Hampir semua orang terdampak ekonominya karena pandemi ini, namun apabila kita selalu memiliki kemauan dan pandai memanfaatkan peluang, maka jalan akan selalu terbuka lebar untuk kita semua.
ADVERTISEMENT