Konten dari Pengguna

Akulturasi Ajaran Islam dalam Budaya Lokal

ari dhanur widya
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
6 Juli 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ari dhanur widya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
contoh akulturasi ajaran islam dalam budaya lokal dari segi arsitektur. sumber pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
contoh akulturasi ajaran islam dalam budaya lokal dari segi arsitektur. sumber pixabay.com
ADVERTISEMENT
Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses peleburan budaya (proses peleburan dua atau lebih budaya akibat integrasi etnis dan pengaruh timbal balik), yang melahirkan budaya baru, yaitu budaya Islam Indonesia. Masuknya Islam bukan berarti lenyapnya budaya Hindu dan Buddha.
ADVERTISEMENT
Agama Islam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi kita, karena di media masa mungkin kita sudah sering mendengar atau membaca bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki penganut agama Islam terbesar di dunia.
Indonesia memiliki berbagai ras, suku, bahasa, budaya, agama dan kepercayaan. Semboyan "Bhineka Tunggal Ika" adalah ungkapan yang tepat untuk menjelaskan realitas dan harapan negara ini. Meskipun Indonesia adalah salah satu negara Muslim terbesar di dunia, namun memiliki pengaruh Arabisasi paling sedikit dibandingkan dengan negara-negara Muslim besar lainnya. Selain itu, dalam proses Islamisasi Nusantara, penyebaran agama dan budaya Islam tidak menghilangkan budaya lokal. Hal ini karena proses Islamisasi dilakukan secara damai melalui perdagangan, kesenian, perkawinan, dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Realitas keragaman umat Islam di Nusantara menunjukkan bahwa di setiap pelosok Nusantara dipengaruhi oleh budaya pra-Islam, pemahaman ajaran Islam bervariasi. Sebelum kedatangan Islam, berbagai adat istiadat kuno dan kepercayaan lokal dipraktikkan secara luas, sehingga sangat terintegrasi ke dalam struktur sosial. Sebagian besar tempat, kedatangan Islam dengan jalan damai bukan penaklukan dan secara umum dapat dikatakan bahwa Islam tidak menggantikan atau menghancurkan tradisi budaya yang sudah lama ada terutama Hindu dan Buddha tetapi memadukan dengan tradisi yang sudah ada.
Keberadaan Islam Indonesia yang dibawa oleh para mubaligh memiliki fungsi ganda, karena selain mengemban misi keislaman, mereka juga berperan sebagai saudagar Islam, menggunakan metode dakwah dengan tradisi atau budaya Indonesia, yang mengarah pada asimilasi dan budayaisasi. Penyebaran secara damai tradisi dan budaya Islam dan masyarakat lokal telah berdampak pada percepatan proses Islamisasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Cara pengembangan Islam di Nusantara ini merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dicapai oleh para mubaligh Islam, karena dari segi sejarah, budaya Indonesia telah bersinggungan dengan budaya dan kepercayaan yang berlapis-lapis dengan konfigurasi yang berbeda-beda, seperti budaya asli (segala sesuatunya memiliki Spiritualisme dan vitalitas), budaya India (Hindu dan Buddha), masing-masing tingkat budaya ini menunjukkan gaya dan perubahan yang berbeda di setiap wilayah tempat tingkat budaya berkembang.
Sistem atau cara yang digunakan oleh para mubaligh Islam untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia ini sama dengan sistem atau cara yang digunakan oleh Nabi SAW dan para sahabatnya ketika mendakwahkan agama Islam di Arab Saudi.
Arabisme dan Islamisme diperjuangkan sedemikian rupa di Timur Tengah, masyarakat sulit membedakan antara nilai-nilai Islam dan simbol-simbol budaya Arab. Nabi Muhammad SAW, tentunya di bawah bimbingan Allah SWT, mengetahui sosiologi masyarakat Arab dengan baik saat itu. Maka ia segera menggunakan tradisi Arab untuk mengembangkan Islam.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ketika Nabi hijrah ke Madinah, penduduk Madinah menyanyikan thala'al badru'alaina, dan lain-lain, dan menyapa mereka dengan gendang. Oleh karena itu, Islam tidak akan mentransfer simbol-simbol budaya yang ada di Timur Tengah (Arab), tempat lahirnya Islam.
Dalam penyebaran Islam di Jawa, Wali songo menggunakan ilmu kebatinan. Perlahan, tanpa penolakan keras terhadap budaya Jawa, Islam memperkenalkan toleransi dan kesetaraan. Dalam masyarakat Hindu-Jawa yang menekankan perbedaan derajat, ajaran Islam tentang kesetaraan sangat menarik bagi orang Jawa. Selain para pedagang internasional, seruan Islam selanjutnya menjadi motor penggerak perebutan kekuasaan politik dari penguasa India-Jawa.
Dakwah wali sangat memuaskan dengan memasukkan unsur pendidikan dan pengajaran Islam di semua cabang budaya, sehingga menyebarkan Islam ke seluruh pelosok Jawa. Pada masa Mataram Islam, Sultan Agung juga mensosialisasikan kebijakan dakwah Islam berbasis budaya, yaitu mengintegrasikan berbagai budaya Jawa kuno (zaman Hindu dan Buddha) dengan ajaran Islam. Wujud dakwah yang dilakukan secara kultural oleh para wali (pada zaman Demak) dan zaman Mataram Islam, akhirnya dapat menanamkan nilai-nilai Islam ke dalam masyarakat Jawa tanpa harus mencabutnya dari landasan budaya.
ADVERTISEMENT
Islam adalah agama universal, tidak khusus untuk orang dan negara tertentu seperti agama suci sebelumnya. Misi utama Islam adalah rahmatan lil alamin, membawa kedamaian bagi seluruh alam. Dengan misi ini, Islam tersebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyebaran Islam ke seluruh wilayah dunia membuat corak dan varian Islam memiliki ciri dan keunikan tersendiri dibandingkan dengan Islam yang berkembang di Jazirah Arab. Begitu pula ketika Islam menyebar ke Indonesia, Islam tidak terlepas dari budaya lokal yang sudah ada di masyarakat.
Islam secara dialektis dengan budaya lokal pada akhirnya membentuk varian-varian Islam yang khas, seperti Islam Jawa, Islam Aceh, Islam Padang, Islam Sunda, Islam Sasak, Islam Bugis dan sebagainya. budaya lokal. Oleh karena itu, untuk strategi Indonesia dalam mengembangkan budaya Islam, kita perlu memiliki visi ke depan. Mengapa harus budaya? Karena kebudayaan menyangkut segala aspek dan dimensi cara pandang, sikap terhadap kehidupan dan perwujudannya dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT