Mikroplastik dalam Bayang - Bayang Rintikan Hujan

Ari Gema Purba
Mahasiswa S-1 Teknik Lingkungan Universitas Airlangga 2023 yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pantang menyerah dalam meraih segala sesuatu.
Konten dari Pengguna
27 Mei 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Gema Purba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suara rintikan – rintikan air yang berasal dari kondensasi (penguapan) laut itu terasa sangat menenangkan. Hawa dingin disambut suara katak yang bernyanyi adalah suasana hujan yang sangat cocok untuk dinikmati dengan secangkir teh hangat. Di masa sekarang, curah hujan tiap tahun tidak dapat diprediksi. Curah hujan yang tidak dapat diprediksi ini adalah dampak dari perubahan iklim. Pemanasan global yang merupakan naiknya suhu rata – rata seluruh permukaan bumi akibat emisi gas rumah kaca adalah faktor penyebab terbesar munculnya pemanasan global. Curah hujan yang ekstrem merupakan suatu kerugian bagi kehidupan manusia (Malino et al, 2021).
ADVERTISEMENT
Mikroplastik adalah sampah plastik yang berukuran kurang dari 5 mm dan terakumulasi pada sedimen. Mikroplastik dibedakan dari segi ukuran, bentuk, warna, dan komposisi. Berdasarkan hal tersebut, mikroplastik dibedakan menjadi mikroplastik primer dan sekunder. Mikroplastik primer adalah mikro partikel yang diproduksi untuk kebutuhan kosmetik. Di sisi lain, mikroplastik sekunder adalah hasil fragmentasi atau perubahan menjadi ukuran lebih kecil secara fisik tetapi molekulnya tetap sama berupa polimer (Azizah & Suryono, 2020).
Mikroplastik memiliki dampak buruk yang signifikan pada daerah perairan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik ditemukan di sedimen yang mengendap di pesisir. Sifat mikroplastik yang mampu menyerap senyawa hidrofobik yang beracun dari lingkungan dapat berdampak buruk pada kondisi biota yang mengonsumsi mikroplastik yang terakumulasi pada sedimen di perairan. Bahkan, sedimen di perairan Singapura mengandung mikroplastik sebesar 1.282 partikel/kg (Nur dan Obbard, 2014).
(Keberadaan mikroplastik dalam perairan) Sumber: Photo by Naja Bertolt Jensen on Unsplash
Densitas dari mikroplastik memiliki hubungan dengan intensitas hujan. Mikroplastik yang terbuat dari polimer Polyethylene terephthalate (PET). Berdasarkan data, produk Polyethylene terephthalate (PET) ditemukan melimpah pada sedimen ekosistem mangrove di Pasir Putih Wonorejo pada musim hujan sebanyak 59% (Novitasari et al, 2023). Intensitas curah hujan diasumsi menentukan jumlah mikroplastik dalam perairan (Xia et al, 2020).
ADVERTISEMENT
Hidrodinamika yang besar akan memengaruhi konsentrasi mikroplastik pada sedimen di perairan. Plastik yang berukuran besar akan terdegradasi menjadi mikroplastik. Curah hujan yang tinggi akan menyebabkan erosi tanah marak terjadi, sehingga semakin banyak mikroplastik yang mengalir ke perairan. Mikroplastik yang terkonsentrasi dalam perairan akan memberikan ketidakseimbangan dalam kehidupan ekosistem perairan (Xia et al, 2020).
Hidrodinamika yang besar dari hujan berbanding lurus dengan kecepatan pengendapan nitrogen pada sedimen perairan, sehingga eutrofikasi (munculnya ganggang) dapat muncul dan mengganggu proses fotosintesis fitoplankton yang mendukung kehidupan organisme perairan. Melalui fakta ini, kita harus meningkatkan kepedulian kita terhadap tempat tinggal kita bersama, yakni bumi tercinta kita. Sekarang, kita berada di era dimana bumi mengalami krisis iklim.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Azizah, P., Ridlo, A., & Suryono, C. A. (2020). Mikroplastik pada Sedimen di Pantai Kartini Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Journal of marine Research, 9(3), 326-332.
Malino, C. R., Arsyad, M., & Palloan, P. (2021). Analisis Parameter Curah Hujan dan Suhu Udara di Kota Makassar Terkait Fenomena Perubahan Iklim. Jurnal Sains Dan Pendidikan Fisika (JSPF), 17(2), 139-145.
Nur, M., & J.P. Obbard. 2014. Microplastics in Singapore’s coastal mangrove ecosystems. Marine Pollution Bulletin, 79(2):278–283. DOI: 10.1016/j.marpolbul.2013.11.025
Xia, W., Rao, Q., Deng, X., Chen, J., & Xie, P. (2020). Rainfall is a significant environmental factor of microplastic pollution in inland waters. Science of the Total Environment, 732, 139065.