Konten dari Pengguna

FEB Unikal adakan Pelatihan Pendirian Bank Sampah di Desa Sumurjomblangbogo

Ari Muhardono
Lecture in Pekalongan University
11 Maret 2023 5:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Muhardono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Telah dilaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pelatihan dan Pendampingan Bank Sampah di Desa Sumurjomblangbogo Kec. Bojong Kabupaten Pekalongan pada Hari Ahad tanggal 5 Maret 2023 bertempat di Aula Balaidesa Sumurjomblangbogo. Acara ini dihadiri 35 peserta yang terdiri dari Ibu-ibu PKK, Perempuan Kepala Keluarga, Kades dan Perangkat Desa Sumurjomblangbogo
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program pengabdian masyarakat yang dicanangkan oleh FEB Unikal kepada salah mitra strategis Desa Binaan FEB Unikal yaitu Desa Sumurjomblangbogo. Desa Sumurjomblangbogo merupakan salah satu dari 22 Desa di Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari 5 Dusun, 5 RW dan 24 RT. Jumlah penduduk Desa Sumurjomblangbogo sebesar 6.141 jiwa. Salah satu masalah di desa sumurjomblangbogo yaitu tentang pengelolaan sampah, masyarakat desa memandang masalah sampah menjadi hal yang patut diprioritaskan dan perlu perhatian khusus dari semua warga.
Untuk mengatasi persoalan sampah di desa Sumurjomblangbogo, perlu dilakukan perubahan paradigma yang memandang sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan, yang semula hanya sekedar mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke TPA berganti menjadi pengelolaan sampah dengan menerapkan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu dengan pembentukan bank sampah.
ADVERTISEMENT
Bank sampah merupakan salah satu bentuk pengelolaan lingkungan yang efektif dan ramah lingkungan, selain itu juga memiliki peran salah satunya untuk mereduksi jumlah sampah yang dihasilkan dan untuk mengurangi pembuangan sampah langsung ketempat pembuangan akhir. Tujuan kegiatan pengabdian masyarkat ini yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat desa sumurjomblangbogo tentang pengelolaan sampah, inisiasi pembentukan bank sampah di desa tersebut. Menurut penuturan salah satu kader PKK, bahwa Desa Sumurjomblangbogo sudah pernah melakukan pembentukan bank sampah pada tahun 2020, tetapi dikarenakan pandemi dan salah satu motor penggeraknya meninggal dunia, program tersebut menjadi tidak berjalan dan berhenti total.
ADVERTISEMENT
Untuk itu pada kegiatan ini FEB Unikal menggandeng Bank Sampah Unit (BSU) Jalin Setia Desa Rowokembu sebagai pemateri eksternal untuk sharing best practice pelaksanaan Bank Sampah di Desa Rowokembu
Acara ini dimulai pada pukul 08.30 WIB, dibuka dengan sambutan Kepala Desa Sumurjomblangbogo Bapak Edy Suyitno, dalam sambutannya beliau sangat apresiasi dengan kegiatan ini, mengingat sampah adalah persoalan sehari-hari yang perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan dengan adanya pembentukan bank sampah maka sampah-sampah bisa bernilai ekonomis, harapan beliau pelatihan ini tidak berhenti saja sampai disini, tetapi butuh pendampingan yang intensif agar Pembentukan Bank Sampah benar-benar terealisasi dan dapat dimanfaatkan warga sebagai tambahan penghasilan
Sambutan Kepala Desa Sumurjomblangbogo Bapak Edy Suyitno
Dilanjutkan pemateri berikutnya oleh Bapak Ari Muhardono, S.Kom., M.Kom beliau menyampaikan bahwa fenomena yang sering terjadi bahwa kesadaran masyarakat yang peduli sampah masih rendah, sehingga perlu ditanamkan mindset terlebih dahulu kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah
ADVERTISEMENT
Pemateri 1 – Bapak Ari Muhardono, S.Kom.M.Kom
Pemateri selanjutnya adalah Tim dari BSU Jalin Setia yaitu Ibu Fitriya Dwi Handayani, S,E., Ibu Iklimah, dan Ibu Mazidah Iryana
Pemateri 2 – Tim BSU Jalin Setia Desa Rowokembu
Ibu Fitriya Handayani, S.E, selaku ketua BSU Jalin Setya menceritakan pengalamannya tentang awal-awal pembentukan bank sampah tidak langsung diterima begitu saja oleh masyarakat, banyak hambatan dan rintangan yang dilalui nya dan berkat kegigihannya beliau menjadi pelapor inisiasi terbentuknya Bank Sampah di Desa Rowokembu dan sekarang memiliki nasabah sekitar kurang lebih 450 warga desa Rowokembu. Beliau juga menuturkan bahwa pembentukan bank sampah juga diperlukan rasa sosial dan sukarela yang tinggi dari pengelola bank sampah karena mereka bekerja benar-benar tidak menerima bayaran. Tetapi ketika kita bisa melakukan kebermanfaatan bagi orang lain, disitulah kita akan merasa bahagia. Selanjutnya Ibu Mazidah menyampaikan materi tentang langkah-langkah awal bagaiamana kita belajar dan bersahabat dengan sampah dengan mulai membiasakan 3 R yaitu Reduce dengan melakukan dan mengurangi sampah dan menghemat pemakaian barang seperti belanja di warung membawa tas sendiri, lalu Reuse yaitu upaya menggunakan kembali sampah secara langsung seperti memanfaatkan kaleng bekas untuk pot bunga, memanfaatkan sisa makanan atau sayur untuk makanan ternak atau ikan. Lalu Recycle memanfaatkan kembalibahan-bahan yang sudah tidak terpakai untuk diolah menjadi produk yang baru seperti , mengolah sampah kertas menjadi kertas daur ulang/kerajinan, mengolah bungkus bekas menjadi aneka kerajinan, mengolah gabus styrofom menjadi bataco, pot bunga mengolah sampah organik menjadi kompos.
ADVERTISEMENT
Selanjut Ibu Iklimah menambahkan dengan memberikan contoh sampah-sampah yang bisa dijual di bank sampah beserta mekanisme pemilahan sampah, disetorkan ke bank sampah unit untuk ditimbang kemudian dilakukan pencatatan di buku adminsitrasi dan buku tabungan. Tabungan sampah tersebut biasanya diambil setiap 1 tahun sekali menjelang hari raya Idul Fitri
Materi terakhir disampaikan oleh Ibu Titi Rahayu Prastiani, S.E.,M.M tentang Pemanfaatan perca wastra nusantara menjadi barang bernilai guna. Beliau menuturkan salah satu sektor ekonomi yang berkontribusi pada penumpukan limbah adalah dunia fashion, garment atau konveksi. limbah tersebut adalah “perca”. Kain perca adalah sisa-sisa potongan kain yang sudah tidak terpakai lagi. kain perca juga bisa di dapatkan di perusahaan garment, konveksi, atau para penjahit.
Pemateri 3 - Titi Rahayu Prasetiani, S.E. M.M.
Setelah penyampaian materi dilakukan sesi tanya jawab dan diskusi terkait bank sampah
Terimakasih kepada PPMA FEB Unikal, Tim Pengabdian Masyarakat, Pemdes Sumurjomblangbogo, BSU Jalin Setia Desa Rowokembu, Ibu-ibu PKK, Komunitas Perempuan Kepala Keluarga dan Mahasiswa FEB Unikal yang telah membantu terlaksananya acara ini.
Foto Bersama antara Narasumber dengan Peserta
Tim Pengabdian Masyarakat FEB Unikal
Tim Pengabdian Masyarakat FEB Unikal
ADVERTISEMENT