Partisipasi Pemuda dalam Organisasi Karang Taruna

Ari Nur Aliyah Rohalia
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Prodi Administrasi Publik
Konten dari Pengguna
7 Juli 2022 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Nur Aliyah Rohalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Pribadi
ADVERTISEMENT
Karang taruna merupakan sebuah wadah tempat pengembangan jiwa sosial yang diharapkan generasi muda dapat memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap diri sendiri, sosial, dan masyarakat. Namun, pada kenyataannya masih banyak pemuda yang tidak peduli atau tidak tanggap oleh kegiatan sosial kemasyarakatan yang ada di sekitarnya. Sehingga masih banyak sekali pemuda yang kurang berminat untuk berpartisipasi kedalam sebuah organisasi karang taruna. Kurangnya partisipasi pemuda dalam organisasi memang sudah seringkali terjadi, contohnya penurunan partisipasi pemuda yang terjadi di salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Krembung, yang mana awalnya organisasi ini berjalan dengan baik dan banyak sekali pemuda yang ikut berpartisipasi. Program kerja yang dilaksanakan juga berjalan dengan lancar karena kekompakan para anggota karang taruna terdahulu. Akan tetapi pada akhir tahun 2019, mulai terjadi penurunan partisipasi dan kurangnya antusias pemuda terutama pada saat rapat, sehingga jumlah partisipasi pemuda terus menurun setiap kali pertemuan. Kurangnya partisipasi pemuda dalam organisasi karang taruna ini membuat penyelenggaraan organisasi tidak berjalan secara maksimal, karena partisipasi merupakan suatu bagian terpenting dalam konsep pemberdayaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hasil dari wawancara beberapa pemuda menunjukkan kebanyakan pemuda telah disibukkan dengan kegiatan sekolah maupun pekerjaan sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk ikut serta dalam organisasi sosial. Hal inilah yang membuat partisipasi pemuda menurun ditambah lagi dengan adanya pandemi mulai tahun 2019 yang mengakibatkan organisasi karang taruna ini tidak bisa berjalan seperti sediakala karena adanya social distancing dan lockdown yang membuat para pemuda sedikit kesulitan untuk melakukan pertemuan secara langsung. Adanya globalisasi juga mengakibatkan tingginya minat remaja untuk menuntut ilmu di luar kota sehingga jumlah remaja di desa berkurang. Sebenarnya berorganisasi jika dilakukan dengan benar juga tidak sepenuhnya mengganggu kegiatan pribadi, apalagi organisasi karang taruna tidak bersifat mengikat karena ada keseimbangan antara waktu berorganisasi dengan waktu pribadi. Hanya saja pola pikir sebagian orang yang seringkali salah. Karena sebenarnya semua tergantung bagaimana cara kita untuk mengatur waktu dan niat kita untuk ikut serta dalam sebuah organisasi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu upaya menumbuhkan minat pemuda untuk berorganisasi harus menjadi perhatian utama bagi orang tua dan masyarakat sekitar, dengan membangun komunikasi untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya berorganisasi serta arahan bahwa organisasi karang taruna adalah tempat pengembangan diri yang baik. Dukungan dan kebijakan perangkat desa untuk menumbuhkan minat para pemuda dalam berorganisasi juga penting, antara lain dengan memberi reward kepada anggota organisasi, yang mana hal ini akan sedikit banyak mendorong pemuda untuk berperan aktif dalam sebuah organisasi kemasyarakatan.