Konten dari Pengguna

12 Gelar Bangsawan di Indonesia

Ari Ulandari
Kadang kita tidak sadar bahwa kalimat-kalimat sederhana dapat sangat mempengaruhi hidup seseorang
1 September 2017 3:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Beragam Baju Adat Indonesia di Parade ASEAN 50 (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beragam Baju Adat Indonesia di Parade ASEAN 50 (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hai hai! Gimana hari kalian semua? Semoga selalu menyenangkan ya.
ADVERTISEMENT
Kesempatan kali ini aku mau sharing tentang macam-macam gelar bangsawan di Indonesia. Sebenarnya nggak ada masalah sih kita keturunan darah biru atau enggak. Aku tertarik aja untuk menambah wawasan sobat kumparan sekalian akan sejarah kerajaan yang ada di nusantara.
Salah satu caranya ya melihat sisa-sisa keturunan para raja tersebut. Tanpa panjang lebar yuk, kita simak berbagai gelar bangsawan yang ada di Indonesia.
1. Tengku
Awalnya aku pikir bahwa gelar tengku itu hanya untuk orang Aceh, namun ternyata gelar ini juga dipakai untuk keturunan para raja dari kerajaan yang ada di daerah Sumatera Utara dan Riau.
2. Cut (pr) dan Tengku (lk)
Kalau gelar bangsawan yang ini udah sering banget ya kita dengar. Maklumlah banyak keturunan mereka yang jadi artis papan atas Indonesia, misalnya aja Cut Tari, Cut Mini, Tengku Riyan, dan lain-lain. Sobat suka bingung nggak ngebedain antara Tengku, Teuku, dan Teungku? Hehe, sekilas sama aja ya, tapi ternyata ada bedanya lho. Teuku digunakan untuk bangsawan yang bukan keturunan sultan, sedangkan Teungku digunakan sebagai gelar kepakaran, misal pakar agama.
ADVERTISEMENT
3. Kiagus (lk) dan Nyayu (pr)
Ayo tebak kalau gelar yang ini dari daerah mana? Well, gelar bangsawan ini berasal dari Sumatea Selatan. Selain Kiagus dan Nyayu, gelar bangsawan lainnya di Sumatera Selatan adalah Masagus (lk) dan Masayu (pr), serta Kemas (lk) dan Nyimas (pr). Jadi kalau demikian artis Masayu Anastasia dan politisi Taufiq Kemas masuk dalam kategori ini nggak ya?
4. Kiai Agus (lk) dan Nyai Ayu (pr) – Belitong
Gelar bangsawan dari Belitong ini hampir mirip dengan gelar bangsawan dari Sumsel ya. Jelas aja sih, soalnya sebelum Babel dimekarkan, propinsi ini adalah bagian dari Sumatera Selatan.
5. Tubagus (lk) dan Ratu (pr)
Merupakan gelar bangsawan dari Banten. Kalau sobat baca sejarah munculnya gelar ini sebenarnya identik dengan keberadaan pemuka agama yang disegani masyarakat. Cerita dari temanku yang memiliki gelar ini, katanya seharusnya orang yang menyandangnya harus bisa menunjukkan akhlak yang mulia. Sosok yang pernah nge-hits dan menyandang gelar ini misalnya adalah Ratu Atut. Ayo Sobat Kumparan masih ingat nggak siapa dia?
ADVERTISEMENT
6. Raden (lk) dan Roro (pr)
Kalau gelar yang satu ini udah bertumpuk-tumpuk ya kita temui sehari-hari. Kayaknya ini keturunan raja jawa banyak beud ya. Salah satu contohnya adalah Roro Fitria tuh.
7. Banding Agung, Batin, dan Raden
Gelar ini diberikan untuk keturunan raja yang ada di Lampung. Kalau gelar radennya mirip kayak jawa ya sobat. Wajar sih, lha wong Lampung isinya jawa kabeh, hehe.
8. Cokorda dan Anak Agung
Nah ini dia gelar bangsawan yang cukup menarik menurut aku. Sobat sekalian tahu kan kalau Pulau Bali itu unik sekali. Keunikan itu juga tercermin lewat gelar bangsawan yang mereka miliki. Jadi di Bali itu nama seseorang itu memiliki arti sangat penting.
ADVERTISEMENT
Kenapa? Karena mereka masih mengenal sistem kasta. Masih ingat kan sistem kasta? Itu lho yang dulu kita hafalin zaman SD, mulai dari Brahmana sampai Sudra. Kalau seorang bali di depan namanya ada gelar cokorda artinya dia keturunan raja, sedangkan anak agung artinya dia masih keturunan raja selain putra mahkota.
Gelar yang berstatus sosial tinggi lainnya adalah Ida Bagus dan Ida Ayu untuk keturunan pendeta, serta Dewa dan Desak untuk keturunan pendekar. Nah, kalau nggak ada embel-embelnya berarti kasta rendah. Dulu zaman kuliah aku punya nih teman sekelas yang nama depannya anak agung, tapi dia nggak pernah tuh nulis lengkap gelarnya itu. Dia selalu menyingkatnya dengan A.A. Sampai suatu ketika dosen aku yang sesama orang bali kalau manggil dia wajib banget kayaknya nyebut lengkap ‘anak agung’. Wah, aku jadi tertarik buat ulik-ulik info tentang kekhususan nama ini. Ketemu deh!
ADVERTISEMENT
9. Lalu (lk) dan Baiq (pr)
Ini juga termasuk gelar bangsawan lho sobat sekalian. Asalnya dari Suku Sasak, Lombok. Kalau yang punya nama Lalu banyak juga yang terkenal ya, tapi kalau yang punya nama Baiq banyak juga nggak yang terkenal? Awal mula banget aku tahu kalau baiq itu termasuk juga penanda bangsawan adalah dari temanku yang punya nama ini. Kayak aneh ya! Jarang-jarang nih orang nama depannya beginian. Terus aku ulik-ulik deh, hehe.
10. Andin
Sobat sekalian, kalau yang ini penanda bangsawan dari Banjar, tepatnya Martapura. Kalau di Desa Binaji, gelarnya adalah Anang (lk) dan Galuh (pr). Mereka adalah keturunan para gusti, ratu, atau antung. Selain di Banjar, gelar ini juga dipakai oleh para keturunan raja dari kerajaan yang ada di kalimantan Utara dan Timur.
ADVERTISEMENT
11. Uria
Gelar bangsawan ini adalah milik Suku Dayak Manyan di Kalimantan.
12. Andi
Gelar ini adalah gelar bangsawan terakhir yang akan aku sebutin. Gelar ini berasal dari sulawesi, tepatnya untuk Suku Bugis. Ada sedikit peraturan dalam pemberian gelar andi, jika kedua orang tua adalah andi maka anaknya bisa menyandang gelar andi. Jika hanya salah satu dari orang tua yang bergelar andi maka sebutannya adalah Andi Baso (lk) dan Andi Besse (pr). Jika hanya keturunan jauh maka sebutannya adalah Andi Tenri.
Okay Sobat kumparan sekalian, itu tadi 12 gelar bangsawan yang ada di nusantara. Mungkin ada sih gelar-gelar lainnya yang terlewat untuk aku sebutin.
ADVERTISEMENT
Nah, jadi kalian bisa ikut ngelengkapin tuh daftar gelar bangsawan yang kita punyai. Caranya sobat kalian bisa ngetik di kolom komentar. Cerita pengalaman berinteraksi dengan para pemiliki darah biru ini boleh juga, hehe.
Sebelum aku tutup, pesan aku: mau biru kek, merah kek, ka kek kek, yang penting semangat menjadi bangsa Indonesia nya harus tetap mengalir dalam aliran darah kita ya sobat! Salam!