5 Menu Ekstrim Asal Indonesia yang Berhasil Membuat Bule Penasaran

Banyak hal unik dari Indonesia yang sukses menarik perhatian orang asing atau akrab kita panggil bule. Daya tarik itu dapat berupa wisata alam, budaya, adat-istiadat, dan juga kulinernya. Indonesia yang sangat kaya ini memang masih menyimpan banyak sekali keunikan yang tidak pernah habis untuk digali. Oleh karenanya kita harus bangga dengan Indonesia tercinta ini.

Aku menemukan sebuah situs online asing yang membahas tentang kuliner ekstrim Indonesia. Dalam artikel itu, sang penulis mengatakan bahwa ada sejumlah kuliner ekstrim yang dihidangkan oleh orang Indonesia. Beberapa diantaranya dia rekomendasikan untuk dicoba dan ada juga yang dia tidak habis pikir mengapa orang Indonesia menghidangkan menu seperti itu. Di kolom komentar yang datang dari pengunjung asal Indonesia, mereka mengatakan bahwa makanan-makanan seperti disebutkan oleh sang bule tidak pernah ada di Indonesia.

Guys, itulah bukti kalau Indonesia sangat luas dan beragam. Buktinya ada orang Indonesia sendiri yang tidak tahu kalau ada saudara-saudara mereka yang memang benar-benar masih menghidangkan 5 menu ekstrim yang kali ini akan aku share ke Sobat Kumparan sekalian. Aku bisa informasikan bahwa menu berikut memang benar-benar ada, bahkan salah satunya aku dengar langsung kisahnya dari warga setempat ketika aku berkunjung ke Kalimantan pada tahun 2016 lalu.

Empat dari lima menu berikut dapat kalian temukan di Sulawesi Utara. Di sana, ada sebuah pasar yang bernama Pasar Tomohon. Pasar ini terkenal dengan sebutan pasar ekstrim karena ada salah satu blok di pasar itu yang menjual berbagai hewan yang tidak lazim untuk dikonsumsi. Oke, berikut 5 Menu Ekstrim Asal Indonesia yang Berhasil Membuat Bule Penasaran

1. Anjing RW

Pertama kali aku mendengar istilah ‘RW’ ketika aku berkunjung ke Kalimantan. Kepanjangan dari istilah tersebut ada rintek wuuk yang dalam bahasa manado berarti bulu halus. Seiring waktu, seperti apa yang aku pahami ketika aku di Kalimantan, istilah ini malah merujuk pada bumbu pedas yang biasanya digunakan dalam masakan RW. Jika di Kalimantan, masyarakatnya sudah jarang yang makan anjing atau monyet makanya istilah ini hanya merujuk pada bumbu yang digunakan. Salah satu teman di sana, yang masih keturunan dayak, menyajikan bebek RW untuk kami semua. Lain ceritanya di daerah Manado di mana anjing masih banyak dikonsumsi maka jika kalian mendengar kata ‘RW’ maka masih besar kemungkinan daging yang digunakan adalah daging anjing.

2. Tikus Bakar

Tikus yang digunakan adalah tikus ekor tikus putih ataupun tikus hutan. Jadi bukan tikus rumah atau tikus got yang dijadikan santapan. Kalian akan kena semprot orang Manado nanti kalau bilang tikus yang dikonsumsi adalah tikus got atau tikus rumah, hehe.

3. Monyet RW atau Panggang

Aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar lagi mengenai kata-kata ‘RW’. Bagi teman-teman di daerah timur, tetap memakan hewan-hewan hutan adalah bentuk pelestarian terhadap budaya leluhur. Jangan heran jika praktik makan monyet masih ada di Indonesia ya guys. Salah satu warga (masih di Kalimantan) mengatakan bahwa ia pernah menyaksikan seekor bekantan yang tidak sengaja terjerat di pagar kebun kemudian dimasak RW. Kalian tahu bekantan kan? Monyet cakep berhidung mancung lambang Dufan itu lho.

4. Capung Panggang

Sepertinya ini satu-satunya menu yang sangat direkomendasikan oleh sang bule. Dia menuliskan bahwa rasa capung panggang adalah seperti rasa cangkang kepiting yang lembut. Sumber lain mengatakan bahwa sebenarnya hidangan capung adalah salah satu kuliner tradisional Bali. Masyarakat Bali tempo dulu sering menyajikannya dalam bentuk capung panggang ataupun capung masak santan. Sayangnya kuliner ini sudah jarang ditemui di Bali.

5. Kelelawar Panggang

Kabar bahwa ada sejumlah tempat di Indonesia yang menyajikan menu kelelawar bukanlah barang aneh lagi. Bukan hanya masyarakat Manado yang menyajikan berbagai menu kelelawar, tetapi juga daerah Jawa, tepatnya Kediri. Kelelawar ini dipercaya mampu mengobati penyakit asma. Kalian mau tahu apa komentar si Bule? Begini katanya, “Hei orang Indonesia kalian silahkan mau makan monyet, tapi tolong jangan makan hewan yang penuh keagungan ini --kelelawar maksudnya—(setidaknya untuk beberapa waktu). Hehe, komentarnya lucu juga ya guys. Soalnya dia pikir Indonesia itu kayak negaranya yang sudah jarang ditemui kelelawar. Di Indonesia mah kelalawar masih berseliweran di gua-gua. Hmm, aku takut salah nih, apa kelelawar memang udah terancam punah guys di Indonesia? Belum lah ya.

Well, itu tadi 5 Menu Ekstrim Asal Indonesia yang Berhasil Membuat Bule Penasaran. Terima kasih buat Yura Lysenko yang sudah menyoroti menu ekstrim asal Indonesia. Bagaimana kalian sendiri guys, udah pada tahu juga kan kalau 5 menu ekstrim ini memang ada di Indonesia?