Konten dari Pengguna

9 Campuran Makanan yang Diproses Bukan dari Bahan Makanan

Ari Ulandari
Kadang kita tidak sadar bahwa kalimat-kalimat sederhana dapat sangat mempengaruhi hidup seseorang
5 November 2017 7:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rata-rata orang akan berpikir bahwa campuran makanan pastilah berasal dari bahan makanan juga. Lantas bagaimana jika salah satu dari campuran yang dimasukkan bukanlah bahan yang lazim dijadikan bahan makanan seperti rambut misalnya? Pastinya kita akan merasa aneh. Kenyataannya memang ada sejumlah campuran makanan yang diproses bukan dari bahan makanan. Apa saja itu? Berikut aku mau share 9 campuran makanan yang diproses bukan dari bahan makanan.
9 Campuran Makanan yang Diproses Bukan dari Bahan Makanan
zoom-in-whitePerbesar
1. Cairan dubur berang-berang
ADVERTISEMENT
Castoreum adalah penguat rasa yang terbuat dari cairan kelenjar di sekitar dubur berang-berang. Hewan ini biasanya menggunakan cairan tersebut untuk menandai teritorinya dan untuk menarik perhatian pasangan. Industri makanan menggunakannya sebagai perasa vanila manis, strawberi, dan raspberi dalam minuman dan makanan manis lainnya.
Dalam kemasan makanan biasanya bahan ini akan ditulis sebagai ‘natural flavouring’ atau perasa alami.
Bahan ini juga biasa dicampurkan dalam minuman beralkohol, makanan-makanan yang dipanggang, produk susu beku, permen karet, makanan manis, produk daging, puding, gelatin, dan juga es krim.
2. Rambut
L-sistein adalah sejenis asam amino yang membentuk struktur rambut. Senyawa kimia ini juga bisasa digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk-produk berbasis roti, termasuk pizza.
ADVERTISEMENT
Senyawa ini biasa diekstraksi dari bulu babi atau bebek bahkan AS telah memproduksinya dengan menggunakan rambut manusia. Produksi L-sistein dengan menggunakan rambut manusia terlarang di Uni Eropa.
Sebuah riset yang dilakukan oleh the Vegetarian Resource Group menemukan bahwa McDonalds menggunakan L-sistein yang terbuat dari bulu bebek dalam beberapa produk mereka seperti Dunkin Donuts.
Bahan ini juga dapat ditemukan pada beberapa makanan siap saji lainnya.
3. Anti beku berbahan propilena glikol
Bahan ini merupakan bahan kunci yang digunakan agar makanan tidak cepat mengeras. Kita sering jumpai kan bahwa sejumlah makanan akan menjadi tidak enak ketika sudah mulai mengeras. Untuk mencegah hal itu ditambahkanlah propilena glikol. Bahan ini biasa digunakan dalam bahan makanan yang dipanggang ataupun produk susu beku sebagai pengental dan penguat rasa. Propilena glikol juga biasanya juga dicampurkan dalam plastik, cat, dan dalam cairan anti-beku dalam pesawat.
ADVERTISEMENT
4. Kumbang
Cochineal adalah pewarna makanan yang dibuat dengan cara merebus dan mengeringkan kumbang cochineal. Tahap selanjutnya adalah menggerus kumbang-kumbang tersebut untuk mennghasilkan bahan pewarna. Bahan ini biasanya akan muncul dalam daftar komposisi makanan dengan nama carmine, E120, atau natural red 4.
5. Kayu
Selulosa yang diekstrak dari bubur kertas ataupun katun biasanya digunakan oleh industri makanan untuk menurunkan kandungan lemak.
6. Tert-butilhedroquinon
Bahan ini digunakan sebagai pengawet dalam makanan yang mengandung lemak tinggi. Senyawa kimia ini juga bisa dijumpai dalam BBM, biodisel, dan pernis. Beberapa negara selain Inggris telah melarang penggunaannya dalam makanan. Dalam komposisi makanan, bahan ini biasanya akan disebutkan sebagai E319. Bahan ini juga dapat dijumpai dalam crackers, mie, makanan siap saji, dan makanan beku bahkan dalam produk ikan beku, senyawa ini digunakan dalam konsentrasi tinggi.
ADVERTISEMENT
7. Lilin
Lilin carnauba biasanya digunakan untuk membuat mobil atau sepatu tampak menjadi lebih mengkilap dan bercahaya. Bahan ini terbuat dari lilin sawit dan digunakan untuk mempertahankan penampilan berbagai produk makanan agar tampak tetap mengkilap. Contoh makanan yang dicampur dengan bahan ini adalah donat dan permen karet.
8. Brominated Vegetable Oil (BVO)
Bahan ini biasanya digunaan dalam berbagai minuman ringan dengan rasa lemon. Fungsinya adalah untuk mempertahankan konsistensi campuran perasa. BVO juga biasanya gunakan sebagai campuran dalam penghambat api yang diaplikasikan pada bahan plastik dan furnitur.
Meminum minuman yang mengandung bahan ini dalam jumlah banyak dapat menyebabkan sindrom Bromism yang meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
Pada tahun 2014, perusahaan Coca Cola dan Pepsi adalah contoh dari industri makanan yang berjanji akan menghilangkan BVO dalam produk minuman mereka setelah seorang remaja mengajukan petisi lewat Change.org .
ADVERTISEMENT
9. Pewarna Karamel Buatan
Bahan ini juga dituliskan dengan kode E510 yang biasa digunakan dalam daging ataupun muffin untuk meningkatkan warna coklat. Sayangnya bahan ini berbahaya bagi pencernaan. Di Amerika, bahan ini sudah dilarang digunakan dalam minuman cola karena bersifat karsinogen.
Well, itu tadi 9 campuran makanan yang diproses bukan dari bahan makanan. Kayaknya makan makanan yang alami memang lebih baik ya guys. Apalagi kalau hasil olahan sendiri. Misalnya sayur-mayur hasil kebun sendiri, daging dan telur hasil ternak sendiri, dan ikan hasil kolam sendiri. Kemudian tidak lupa dikombinasikan dengan cara masak yang sehat dan higienis. Wah mantabh djiwa itu, hehe.
Sumber: http://www.mirror.co.uk
ADVERTISEMENT