Anjing dan Kelinci Membeku Hidup-Hidup dalam Temperatur -56 C di Kazakhstan

Ari Ulandari
Kadang kita tidak sadar bahwa kalimat-kalimat sederhana dapat sangat mempengaruhi hidup seseorang
Konten dari Pengguna
26 Januari 2018 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemandangan mengejutkan terjadi baru-baru ini di Kazakhstan. Seekor kelinci dan anjing ditemukan membeku hidup-hidup dalam cuaca dingin yang ekstrim.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari mirror.co.uk, hewan-hewan tersebut benar-benar membatu sempurna dalam temperatur -56 C.
Kelinci malang tersebut membeku hidup-hidup ketika hendak mencoba memanjat pagar. Tubuh kelinci yang sudah membatu itu kemudian dikeluarkan oleh penduduk setempat.
Kejadian ini menunjukkan betapa efektifnya proses mumifikasi yang diakibatkan oleh suhu dingin es.
Dalam gambar berikut terlihat seorang pria sedang mengeluarkan kelinci yang terjebak di antara pagar rumah dengan pose seperti sedang melompat.
Selain kelinci, ditemukan juga anjing yang mati membeku dalam posisi kakinya terjebak dalam tumpukan salju tebal.
Menanggapi kejadian ini, para penggiat hak azazi hewan mengatakan bahwa ada dugaan pelanggaran hukum terhadap anjing yang mati membeku tersebut.
Mereka mengklaim bahwa seharusnya ada tindakan nyata untuk menolong hewan-hewan terlantar tersebut dan melindungi mereka dari cuaca dingin yang bisa menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Salah satu kelompok aktivis memperingatkan, “Dalam cuaca dingin yang sangat buruk seperti saat ini kami mencoba untuk menyelamatkan semua hewan – selama berjam-jam bersama para relawan kami berjalan untuk memberikan pertolongan pada hewan-hewan yang ketakutan.”
“Kami menghangatkan hewan-hewan tersebut, memberi mereka makanan, dan jika dibutuhkan membawa mereka ke dokter hewan.”
Mereka mengklaim bahwa foto-foto di atas sungguh mengerikan dan menganggap hal tersebut sebagai bentuk “menari di atas penderitaan” hewan-hewan.