Konten dari Pengguna

Bayi Asal Georgia Terlahir Dengan Sejumput Rambut Putih Terang Di Kepalanya

Ari Ulandari
Kadang kita tidak sadar bahwa kalimat-kalimat sederhana dapat sangat mempengaruhi hidup seseorang
24 Maret 2018 21:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang bayi laki-laki terlahir dengan sejumput rambut putih terang di kepalanya. Bayi ini merupakan satu di antara 40 anggota keluarga asal Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, yang memiliki keturunan rambut putih sebagai tanda lahir.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari metro.co.uk, Balita berusia 2 tahun bernama Josiah Barnes memiliki sejumput rambut putih di antara rambut hitam pekat khas Afrika-Amerika.
Setiap kali balita ini bepergian keluar rumah, orang-orang yang berjumpa denganya selalu bertanya pada sang ibu, Latrece Barnes, apakah dirinya mengecat rambut anaknya tersebut atau tidak.
Efek memutih ini dikenal dengan sebutan Mallen Streak yang disebabkan oleh sebuah kondisi yang diistilahkan dengan ‘poliosis’ di mana pigmen pada rambut sangat rendah.
Latrece (34) mengatakan bahwa kakeknya juga memiliki tanda lahir seperti ini begitu juga sekitar 40 orang kerabatnya termasuk dirinya sendiri, bibi-bibi, paman-paman, sepupu, dan saudara kembarnya, serta anak perempuannya yang bernama Ra’Nyah Shy (13).
Keluarga tersebut mengungkapkan bahwa penampilan rambut mereka yang seperti ini merupakan sebuah “ciuman dari malaikat” dan mampu membawa keberuntungan.
ADVERTISEMENT
Latrece yang berprofesi sebagai collections supervisor mengatakan, “Ini benar-benar unik”.
“Aku biasanya harus menutupi rambut putih Josiah ketika kami bepergian karena jika tidak kami tidak bisa berbelanja ataupun menyelesaikan urusan kami. Hal ini mengundang keramaian”, ungkap istri dari Jacqua Barnes yang berprofesi sebagai karyawan logistik tersebut.
“Orang-orang biasanya bertanya apakah aku mewarnai rambut Josiah ketika ia masih bayi. Aku hanya menjawab, ‘Tidak, ini tanda lahir’”.
“Mereka mengatakan tidak pernah melihat seseorang dengan kondisi seperti ini”.
“Aku merupakan satu di antara penduduk Georgia yang memillki kondisi ini, namun 9 dari 10 orang tersebut berasal dari keturunan yang sama”, sambungnya.
“Ini terjadi dalam keluargaku. Kami tidak tahu darimana aslinya hal ini berasal, tapi nenekku juga memilikinya begitu juga dengan kakek-neneknya”.
ADVERTISEMENT
“Anak perempuanku hanya memiliki mungkin sekitar 5 helai rambut putih dan milikku sekitar setengah dari ukuran yang dimiliki Josiah”.
“Kebanyakan dari kami memiliki tanda putih pada kulit kening dan atas kepala di bagian tengah”.
“Mirip seperti istrinya Frankenstein”
Latrece yang memiliki 3 orang anak menambahkan bahwa dokternya merasa bingung dengan munculnya rambut-rambut putih tersebut – yang juga dimiliki oleh saudara kembarnya, LaTerra – karena ibu mereka tidak memilikinya. Mereka melakukan sejumlah tes untuk memastikan bahwa hal ini tidak terjadi karena penyakit kulit. Akhirnya diketahui bahwa hal ini disebabkan oleh poliosis.
Josiah yang setidaknya merupakan generasi ke-5 dalam keluarganya turut mewarisi tanda lahir seperti ini. Tidak semua anggota keluarga memilikinya.
Hal ini juga tidak terjadi pada anak kedua Latrece, Xavier, begitu juga dengan empat anak saudara kembarnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa anggota keluarga malah memiliki tanda lahir berupa kulit putih di bagian lutut yang malah terlihat seperti panu.
“Tergantung dimana malaikat mencium anda”, ujar Latrece.
“Banyak orang mengatakan ini merupakan tanda keberuntungan atau mengatakan bahwa anak-anak kami telah dicium oleh malaikat”.
“Ketika Josiah lahir aku harus menjalini operasi caesar sehingga aku tidak bisa melihatnya dari jauh, tapi aku mendengar bidan mengatakan, ‘dia memiliki tanda, dia memiliki tanda”.
Latrece mengatakan tumbuh besar dengan kondisi poliosis adalah sesuatu yang berat karena anak-anak kecil cenderung mengolok-olok. Mereka membuat lelucon akan hal itu dan seringkali memanggil kami ‘sigung’”.
Kendati demikian, seiring dengan bertambahnya usia, Latrece menyadari bahwa berbeda itu indah.
“Aku punya sepupu yang mewarnai rambut mereka karena mereka tidak menginginkannya, tapi aku menyukai yang aku punya dan saat ini aku benar-benar bangga,” jelasnya.
ADVERTISEMENT