Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Cacing Pita Sepanjang 1,5 Meter ditemukan dalam Tubuh Penggemar Berat Sushi
23 Januari 2018 13:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pria asal California secara terus menerus mengkonsumsi Sashimi yang berbahan dasar salmon merasa kapok dan berniat menghentikan kebiasaannya itu setelah ditemukan cacing pita dengan panjang hampir setinggi dirinya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari huffingtonpost.com bahwa dokter yang bertugas di ruangan gawat darurat Kenny Banh menggambarkan situasi yang terjadi sekitar 2 bulan silam tersebut dalam sebuah podcast kedokteran yang ditayangkan pada bulan ini dengan tema “This Won’t Hurt A bit”. Siaran tersebut mengudara pada tanggal 8 Januari lalu, namun efek menakutkannya baru tersebar luas dan dibicarakan banyak media pada pekan ini.
Banh menceritakan bahwa pada saat itu ia tengah berjaga di ruang gawat darurat di Fresno ketika seorang pria muda datang dan berkata bahwa dirinya mengalami diare berdarah dan membutuhkan penanganan untuk masalah cacingan. Awalnya Banh berpikir skeptis seperti layaknya menangani pasien cacingan pada umumnya, namun ia menjadi semakin penasaran setelah melihat kantung plastik kecil yang berada di samping pasien.
Ketika ia menanyakan pada sang pasien benda apa yang terdapat dalam bungkusan tersebut, sang pasien berkata, “ini adalah cacing”, ungkap Banh pada saat wawancara.
ADVERTISEMENT
“Aku membuka bungkusan itu dan mengambil gulungan tisu toilet yang ada di dalamnya ... dan tentu saja ini merupakan cacing pita pipih yang sangat besar dan panjang”, lanjut Banh.
Pasien tersebut dilaporkan menderita rasa nyeri pada bagian perut dan mengalami diare berdarah sebelum melihat ada bagian tubuh cacing yang tergantung dari dalam tubuhnya ketika sedang berada di dalam toilet. Sang pasien mulai menarik cacing tersebut hingga keseluruhan tubuh makhluk aneh itu keluar.
“Lantas apa yang terjadi pada cacing itu? Ia mulai bergerak-gerak, “ ungkap Banh.
Sang pasien sebenarnya tahu bahwa ini adalah cacing pita pipih – semacam parasit yang dapat hidup di dalam saluran pencernaan - dan organ dalamnya telah dihuni oleh hewan ini, namun tentunya dirinya tetap penasaran darimanakah kiranya cacing tersebut berasal.
ADVERTISEMENT
Banh mengatakan bahwa ketika dirinya menanyai sang pria tentang kemungkinan-kemungkinan dimana pria ini bisa mendapatkan cacing tersebut – seperti apakah sang pasien pernah bepergian ke negara-negara berkembang, atau apakah dirinya pernah meminum air sumur – hanya satu jawaban yang mungkin dapat menjelaskan kasus ini. Pria itu mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai Sushi dan mengkonsumsi salmon mentah “hampir setiap hari”.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, umunya cacing pita pipih yang menginfeksi manusia berasal dari jenis Diphyllobothrium latum. Manusia dapat terinfeksi cacing ini setelah memakan sejumlah makanan tertentu seperti ikan mentah atau setengah matang, termasuk salmon. Pihak Washington Post mencatat bahwa salmon yang berasal dari pantai-pantai Pasifik di kawasan Asia dan Amerika Utara dapat terinfeksi sejenis cacing pita pipih yang dikenal dengan nama Diphyllobothrium nihonkaiense.
ADVERTISEMENT
Masaklah ikan dengan benar – atau, dalam kasus sushi, bekukan dalam suhu rendah – untuk membunuh cacing tersebut. Catatan CDC mengungkapkan bahwa kasus-kasus semacam ini kebanyakan tidak dapat dideteksi dengan baik, walaupun kadang-kadang bisa juga diketahui dengan ciri-ciri nyeri perut, diare, muntah-muntah, dan bahkan kekurangan vitamin B12 dan anemia.
Banh mengatakan kepada ABC30 bahwa cacing tersebut telah hidup di dalam tubuh sang pria selama 6 bulan. Pria tersebut memakan sushi di banyak tempat yang berbeda, sehingga sangat tidak mungkin untuk menentukan di lokasi mana sang pria pertama kali terinfeksi cacing.
Kabar baiknya adalah pemulihan cukup mudah dilakukan hanya dengan menggunakan dosis obat cancing tertentu. Bahkan Banh mengataan kepada pihak media bahwa sang pasien berjanji tidak akan memakan sushi lagi, ya setidaknya untuk saat ini.
ADVERTISEMENT