Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Hakim “Wajib” Memakai Wig di Sebagian Besar Negara Bekas Jajahan Inggris
19 September 2017 23:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalian pernah lihat foto seorang hakim yang sedang menjalankan fungsinya di pengadilan? Well, kita akan selalu melihat mereka mengenakan jubah hitam kebesarannya. Ternyata ada satu fakta menarik berkenaan dengan properti atau atribut yang harus dikenakan oleh seorang hakim di sebagian besar negara bekas jajahan Inggris. Selain jubah hitam, mereka juga selalu memakai wig berwarna putih seperti gambar berikut. Wah unik juga ya guys. Kenapa sih mereka harus memakai wig? Yuks simak saja ulasannya berikut ini.
Sejumlah sejarawan mengatakan bahwa penggunaan wig dengan model rambut putih bergulung-gulung seperti ini di populerkan pertama kali oleh Raja Perancis Louis XIV yang berusaha menutupi kepalanya yang botak. Perkembangan selanjutnya penampilan seperti ini dianggap sebagai ciri khas orang yang memiliki posisi penting di Eropa.
Penggunaan wig inipun kemudian menjadi ciri khas atribut pakaian para penegak hukum di pengadilan Inggris. Penggunaan wig ini dimaksudkan untuk membedakan posisi masing-masing pihak dalam pengadilan. Wig yang digunakan oleh pengacara akan berbeda dengan wig yang digunakan oleh seorang hakim. Tradisi penggunaan wig ini kemudian dibawa oleh Inggris ke negara-negara jajahannya, termasuk Australia, Kanada, dan beberapa negara di Afrika.
ADVERTISEMENT
Pada saat ini tradisi penggunaan wig tersebut menuai pro dan kontra. Ada yang berpendapat bahwa mempertahankan tradisi penggunaan wig dalam pengadilan sama artinya dengan mempertahankan tradisi kolonial. Selain itu harga sebuah wig untuk seorang pengacara ataupun hakim bisa mencapai puluhan juta. Pendapat lainnya yang mendukung tradisi penggunaan wig ini mengatakan bahwa mempertahankan tradisi ini bukan berarti mempertahankan peninggalan kolonial, namun penggunaan semua atribut yang selama ini sudah menyatu dengan identitas para penegak hukum di pengadilan memberikan rasa wibawa terhadap pengadilan.
Negara bagian Victoria, Australia, sejak tahun 2016 yang lalu telah mengeluarkan peraturan untuk tidak mewajibkan penggunaan wig bagi seorang hakim, namun tetap mempertimbangkannya bagi seorang pengacara. Kendatipun demikian tampaknya lebih banyak pihak yang pro dibanding yang kontra terhadap tradisi pemakaian wig ini.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurut sobat sekalian? Dengan memakai wig seperti itu apakah memang mereka akan tampak semakin berwibawa?
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini