Konten dari Pengguna

Jari Manusia Ditemukan dalam Perut Kura-Kura Aligator

Ari Ulandari
Kadang kita tidak sadar bahwa kalimat-kalimat sederhana dapat sangat mempengaruhi hidup seseorang
17 Juni 2018 8:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang nelayan di kawasan Louisiana, Amerika Serikat, menemukan sesuatu yang aneh ketika dirinya sedang mempersiapkan hidangan daging kura-kura aligator. Di dalam perut hewan ini tampak ada sebuah benda seperti jari manusia yang terpotong.
ADVERTISEMENT
“Dia sedang membersihkan hewan itu untuk dijadikan hidangan, pada saat itulah sang nelayan menumakan benda itu di dalam tubuh kura-kura ini dan kami dihubungi,” ungkap kapten St. Tammany Parish Sheriff, Scott Lee, sebagaimana dikutip dari huffingtonpost.com.
Jari Manusia Ditemukan dalam Perut Kura-Kura Aligator
zoom-in-whitePerbesar
“Kami memberi pemberitahuan kepada kantor investigasi dan mereka memeriksanya, benar, jari manusia,” sambung Lee.
“Benar-benar kejadian yang aneh”.
Lee menggambarkan bahwa kura-kura yang dimaksud sangatlah besar dan mengatakan bahwa nelayan yang tidak disebutkan namanya tersebut menangkap hewan ini pada hari minggu pekan lalu dengan menggunakan alat pancing berat di sekitaran Sungai Tchefuncte, 70 mil utara Danau Pontchartrain. Alat pancing tersebut menggunakan senar pancing panjang dengan mata kail berganda yang awalnya digunakan sang nelayan untuk menangkap ikan.
ADVERTISEMENT
Lee mengatakan bahwa tim penyidik telah mendiskusikan hal ini dengan seorang ahli biologi yang mengatakan bahwa kura-kura aligator biasanya tidak akan menjelajah jauh dari tempat di mana mereka mencari makan.
Tim penyidik mengatakan bahwa mereka meminta sang nelayan membawa mereka menuju area dimana dirinya menangkap kura-kura tersebut. Mereka melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai dan di perairan dan kawasan sungai yang berhutan untuk menemukan fakta kejadian ini. Sayangnya belum ada kemajuan yang berarti. Pencarian terpaksa dihentikan ketika malam akan segera tiba.
Juru bicara Kantor Investigasi St. Tammany Parish, James Hartman, menegaskan bahwa siapapun yang telah kehilangan jarinya kemungkinan besar masih dalam keadaan hidup dan bisa jadi memilih untuk tidak meminta pertolongan medis.
ADVERTISEMENT
“Bukan itu yang hendak aku lakukan, tapi intinya bagaimana sejumlah warga di sini menghadapi situasi ini”, ungkap Hartman kepada HuffPost.
Pihak berwenang mengatakan kendatipun jari tersebut belum mengalami pembusukan tahap lanjut, namun mereka tidak bisa lagi memperoleh sidik jari yang dapat digunakan dalam penyidikan. Mereka juga melakukan pengecekan di sejumlah rumah sakit, namun tidak ditemukan pasien dengan masalah kehilangan jari. Selain itu, tidak ada juga yang datang pada pihak berwajib untuk melakukan klaim jari tersebut.
Tahap selanjutnya yang mungkin akan dilakukan tim investigasi adalah uji DNA.
“Tampaknya berasal dari seorang Kaukasian, tapi aku tidak akan berpikir seperti itu,” pungkas Hartman.
“Semua itu akan kita ketahui lewat tes DNA, namun kami belum melakukannya untuk saat ini’.
ADVERTISEMENT
Hartman mengatakan bahwa melakukan uji DNA kemungkinan akan membutuhkan biaya yang sangat mahal. Oleh karena itu pihaknya masih menunggu jika saja investigasi polisi di lapangan dapat memberikan petunjuk baru.
“Jika tidak, kami akan melakukan apapun yang berguna untuk memecahkan misteri ini secara ilmiah,” lanjutnya.
Berdasarkan keterangan National Geographic, kura-kura aligator, dinosaurus dalam dunia kura-kura, merupakan kura-kura air tawar terbesar di Amrika Utara dan dunia. Kura-kura ini dapat bertahan hidup hingga 100 tahun dan pejantannya diketahui dapat mencapai bobot hingga 220 pound atau sekitar 99,8 Kg. Dilaporkan bahwa hewan ini tidak memiliki pemangsa alami selain manusia.
Lee mengatakan pihak berwenang tidak membagikan foto kura-kura tersebut.
“Intinya, kura-kura itu sedang dibersihkan saat itu, jadi penampakannya hanya seperti segumpalan daging yang besar saja”, ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Dalam kondisi seperti ini, yang kita tahu hanya lah bahwa kita semua memiliki jari, namun siapa yang tahu jika kita harus berhadapan dengan kecelakaan saat memancing atau sesuatu yang lebih buruk, oleh karena itu kami tidak memutuskan apa-apa”.