Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Kisah Bungalow 235 Juta yang Bertransformasi Jadi Istana Seharga 70 M
23 Oktober 2017 7:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata siapa tidak ada bangunan mewah di desa-desa kecil. Salah satu contoh bangunan mewah tersebut adalah kediaman Trevor Wynne-Jones yang berada di desa Wraysbury, Inggris.
ADVERTISEMENT
Trevor sebagaimana dilansir oleh Telegraph menceritakan apa motivasi dibalik pembangunan rumah mewah yang ia miliki tersebut. “Aku adalah seorang yang romantis dan tentunya aku menyukai segala sesuatu yang indah. Ini kesempatan bagiku untuk menciptakan sesuatu yang indah, seolah-olah aku adalah seorang seniman yang sedang melukis“, ungkapnya.
Hasil renovasi yang ia lakukan berupa sebuah rumah yang terdiri dari 7 kamar tidur. Bangunan ini terlihat seperti perpaduan antara Kastil Medieval dan Istana Venetian. Pembangunan rumah ini masih terus dilakukan. Pada saat ini, Trevor sedang membangun tangga utama menuju ruang santai yang baru dan sebuah perpustakaan. Renovasi akan terus dilakukan. Setiap saat jika diinginkan, Trevor bisa saja menambahkan elemen dekorasi baru pada rumah tersebut.
Pembangunan rumah ini dipimpin langsung oleh Trevor. Mereka bekerja di sebuah ruangan bawah tanah yang besar. Mereka meruntuhkan dinding lama, menggali terowongan, membangun menara, membangun dinding baru hampir selama 30 tahun terakhir ini.
ADVERTISEMENT
Ruang keluarga dalam rumah ini dirancang menyerupai sebuah katakombe yang mengelilingi sebuah pilar berbentuk jamur dengan dekorasi batu bata yang tersusun dengan artistik. Dinding dan langit-langit dihiasi dengan lukisan yang terinspirasi dari Kastil Windsor. Seperangkat baju besi juga diletakkan di sana. Tidak lupa ruangan ini juga dilengkapi dengan perapian. Setiap sisi ruangan dipercantik dengan keberadaan singgasana berikut mahkotanya dengan tema Raja Arthur.
Dari ruangan keluarga kita dapat menuju ruang tidur utama dengan menggunakan sebuah tangga spiral. Ruangan ini memilki desain yang terinspirasi dari legenda Yunani kuno, antara lain perbanyakan lukisan John William Waterhouse berjudul Hylas and the Nymphs. Selain itu juga ada salinan dari lukisan Michelangelo yang berjudul The Creation of Adam yang terdapat di langit-langit Sistine Chapel.
Kita berpindah ke ruangan santai Venice yang terlihat seperti ruangan publik. Dinding ruangan ini dicat dengan warna lemon dan dilengkapi dengan perapian yang terbuat dari marmer, piano besar, dan patung perunggu. Beberapa pilar dihadirkan untuk menambah kesan klasik di ruangan ini.
Rumah megah ini awalnya hanyalah sebuah bungalow kecil yang dibeli oleh Trevor pada tahun 1966 dengan harga 13.500 pound sterling atau setara dengan 235 juta rupiah. Segera setelah membeli bungalow tersebut, Trevor melakukan renovasi besar-besaran. Trevor membangun rumah mewahnya tanpa berkonsultasi dengan arsitek ataupun desainer taman. Dia melakukan banyak sekali pembangunan dan bahkan penggalian. Hal itu membuat para tetangga menjadi tidak nyaman. Otoritas setempat juga sempat memperkarakan tindakannya tersebut dan ia harus membayar sejumlah denda.
ADVERTISEMENT
Trevor tidak berasal dari keluarga kaya raya. Ia memiliki 6 orang saudara lainnya dan dibesarkan di Willesden, barat laut London. Ia bersekolah di sekolah setempat. Pada saat itu mencari pekerjaan sangatlah susah. Kemudian ia berprofesi sebagai seorang salesman.
Suatu ketika ia berkesempatan untuk memasuki bisnis properti. Ia memulai karirnya di sini sebagai kontraktor. Perusahaannya membangun pusat bisnis Wynne-Jones di Aylesbury, Buckinghamshire. Setelah itu perusahaan tersebut juga membangun sebuah apartemen di pusat London dan juga mendapat proyek kerajaan membangun The Guinness Park. Pada saat ini bisa dikatakan Trevor adalah seorang developer sukses yang beroperasi di sektor komersial dan perumahan.
Betapa tingginya imajinasi Trevor dapat kita saksikan dalam sebuah lukisan di salah satu bagian dalam rumah mewahnya. Ia memodifikasi lukisan pertarungan Napoleon dengan mengubah wajah kopral muda tersebut menjadi wajahnya sendiri dan anggota keluarga beserta stafnya dijadikan pengisi wajah tentara-tentara Napoleon.
ADVERTISEMENT
Hal lainnya yang tidak bisa kita abaikan ketika mengunjungi rumah mewah ini adalah kecermatan dalam modifikasinya. Setiap pintu dibuat dari kayu keras, perabot yang digunakan dibuat semirip mungkin mendekati aslinya, dan bata yang digunakan benar-benar menggambarkan periode klasik dari zamannya. Rumah ini layak untuk disebut sebagai bangunan tiruan kelas wahid.
Elemen taman yang dihadirkan juga tidak kalah menariknya. Dari ruangan venice, silahkan berjalan lurus menuju halaman yang didesain menyerupai reruntuhan gereja. “Aku mengunjungi Tintern Abbey beberapa tahun yang lalu. Aku jatuh cinta pada aura reliji yang dimilikinya. Pada saat itu aku berpikir bahwa aku bisa menirunya”, ungkap Trevor kepada Telegraph.
Lapangan terakota diletakkan di tengah-tengah halaman. Di tempat ini juga terdapat semacam gambar mural yang memudar dan gua buatan yang dialiri dengan air dari sumur bor. Tidak lupa ditambahkan dengan jalan setapak menuju ampiteater dengan kapasitas penonoton sebanyak 45 orang yang masih belum selesai pengerjaannya. Ampiteater ini dimaksudkan sebagai tugu peringatan untuk istrinya yang meninggal pada November tahun lalu.
Di sekitaran taman juga terdapat area bersantai yang dilengkapi dengan kolam dan air terjun. Ada sebuah menara kecil yang terinspirasi dari kastil Disney. Dari menara ini terlihatlah pemandangan rumah mewah Trevor di satu sisi dan keasrian desa Wraysbury di sisi lainnya.
ADVERTISEMENT
Rumah mewah ini kini laku di pasaran di angka 4 juta pound sterling atau sekitar 70 M rupiah. Wow! Keren banget ya guys. Satu hal yang aku suka dari Trevor adalah imajinasinya. Jika ia berkunjung ke suatu tempat maka inspirasi dari tempat yang ia kunjungi tersebut dituangkannya dalam sebuah karya nyata. Aku jadi faham mengapa ia bisa jadi seorang pebisnis sukses. Kalau kalian sendiri apa yang kalian suka dari Trevor dan rumah mewahnya?