Konten dari Pengguna

Perubahan Iklim Merubah Perilaku Beruang Kutub dari Soliter Menjadi Komunal

Ari Ulandari
Kadang kita tidak sadar bahwa kalimat-kalimat sederhana dapat sangat mempengaruhi hidup seseorang
28 November 2017 6:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beruang kutub lebih sering terlihat mengembara sendirian, namun pemandangan yang memperlihatkan mereka mencari makan secara bergerombol telah membuat para ahli ‘terkesima’.
ADVERTISEMENT
Para pakar ‘terkesima’ melihat puluhan beruang kutub tertangkap kamera sedang makan sisa tubuh sebuah paus kepala busur yang terdampar di sebuah pulau milik Rusia di kawasan Arktik.
Mengingat beruang kutub lebih sering terlihat mengembara sendirian maka pemandangan ini menjadi sangat unik.
Sekelompok turis dan ilmuwan yang sedang berperahu menyaksikan mamalia kutub tersebut sedang makan besar secara beramai-ramai di kawasan konservasi Pulau Wrangel.
Ada sekitar 200 beruang kutub yang terlihat mendekat dari arah gunung.
Para pakar mengatakan bahwa es, di mana beruang-beruang menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berburu di permukaan, saat ini sedang mencair diakibatkan adanya perubahan iklim. Oleh sebab itu mereka akhirnya harus menunggu lebih lama di daratan.
Hal ini berarti lebih banyak beruang yang akan terlihat bersama di tepian dan pulau-pulau dan akan menghadapi kompetisi yang lebih berat satu sama lain karena kekurangan makanan di daratan.
ADVERTISEMENT
Persatuan internasional untuk konservasi alam meyakini ada sekitar 26.000 beruang kutub yang tinggal di Arktik yang berpotensi mengalami reduksi akibat hilangnya es di kawasan tersebut.
Pulau Wrangel yang terletak di kawasan Chukotka Rusia adalah tempat beristirahat bagi beruang kutub setelah es mencair pada awal bulan Agustus hingga November. Setelah itu mereka dapat meninggalkan daratan untuk berburu anjing laut di perairan yang membeku.
Dibandingkan dengan 20 tahun lalu, rata-rata beruang kutub menghabiskan waktu sebulan lebih lama di Pulau Wrangel, berdasarkan hasil penelitian.
Peneliti Eric Regehr dari Universitas Washington mengatakan sebagaimana dilansir news.sky.com, “Es mencair lebih awal dan periode tanpa es menjadi lebih panjang”.
Perubahan kondisi es dapat menyebabkan peningkatan jumlah kumpulan beruang di daerah itu.
ADVERTISEMENT
Regehr juga menambahkan jika sepanjang musim gugur tahun ini terlihat 589 beruang kutub. Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang estimasi awal yaitu sekitar 200-3000. Regehr menyebut kondisi ini dengan istilah “anomali yang tinggi”.