Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Phillipe Loret Mengaku Sebagai Cucu Adolf Hitler
25 April 2018 7:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang teknisi saluran air asal Perancis kemungkinan akan menjadi kejutan baru berkaitan dengan cerita Nazi. Pria ini dikabarkan tengah mempersiapkan sebuah tes DNA untuk memastikan apakah benar dirinya merupakan keturunan langsung Adolf Hitler.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari metro.co.uk, Philippe Loret (62) percaya neneknya memiliki hubungan istimewa dengan diktator asal Jerman ini ketika Hitler masih berpangat kopral muda yang sedang berperang di wilayah utara Perancis pada musim panas 1916.
Loret saat ini mencoba melakukan tes DNA menggunakan air liurnya yang akan dibandingkan dengan DNA yang didapatkan dari sisa-sisa tubuh Hitler yang diselamatkan oleh tentara Stalin pada saat perburuan di bunker sang diktator di Berlin 1945.
Loret mengaku bahwa ketika dirinya masih kecil, ayahnya mengajak seluruh anggota keluarga untuk duduk bersama dan mengatakan, “Anak-anakku, aku harus mengatakan sesuatu pada kalian semua. Kakek kalian adalah Adolf Hitler”.
Lukisan Hitler dari masa itu menunjukkan sosok seorang wanita yang diklaim Loret sebagai neneknya. Sang nenek mengenang saat-saat kebersamaannya dengan Hitler.
ADVERTISEMENT
Intelijen Rusia mengaku memiliki potongan tengkorak dan rahang Hitler yang disimpan di tempat sangat rahasia. Kendati demikian sejumlah ilmuwan barat telah meragukan klaim tersebut.
Televisi nasional Rusia telah membawa contoh DNA Loret ke Moskow untuk dicocokkan dengan DNA dari potongan tengkorak tersebut.
Pria Perancis ini meyakinkan bahwa ayahnya yang telah meninggal, Jean-Marie Loret, merupakan anak Hitler yang sesungguhnya.
NTV mengatakan, “Kami adalah harapan terakhirnya. Di pusat arsip Rusia tersimpan potongan rahang dan tengkorak Hitler, materi genetik yang sempurna untuk melakukan tes DNA yang bisa membuktikan bahwa kakek Philippe Loret adalah pembunuh paling menakutkan dalam sejarah manusia.”
Jauh di lubuk hatinya, Philippe Loret yakin tanpa tes DNA, dirinya adalah cucu dari Hitler. Hanya saja tes DNA tersebut dapat menjadi bukti tak terbantahkan dari kisah ini.
ADVERTISEMENT
Loret mengatakan, “Akan selalu ada keraguan, tapi jika tes DNA tersebut negatif, baiklah, itu bukan masalah”.
“Jika positif, kepercayaanku akan terkonfirmasi. Sesungguhnya, apapun hasilnya akan baik, karena itu lah hasilnya. Jika negatif, aku harus mencari tahu siapa sesungguhnya kakekku”.
“Apa yang sungguh ingin aku temukan adalah kebenaran. Ini adalah sebuah pencarian akan kebenaran”.
Loret mengklaim bahwa catatan harian perang, sebuah lukisan, dan cerita-cerita dari neneknya menjadi pendukung pernyataannya tersebut.
Sebuah catatan harian tertanggal 30 September 1944 yang ditulis oleh insiyur kerajaan Leonard Wilkes – salah satu pendaratan pertama di pantai Normandy pada hari – D – tertulis,
“Hari ini adalah sebuah hari yang menarik. Mengunjungi sebuah rumah di mana Hitler berpangkat kopral di perang terakhir, melihat wanita yang memiliki bayi darinya dan wanita ini menceritakan pada kami tentang bayinya, seorang bayi laki-laki, yang mana saat ini perang antara tentara Perancis melawan Jerman”.
ADVERTISEMENT
Sebuah lukisan Hitler tertahun 1916 memperlihatkan gadis Perancis usia 19 tahun yang ditemuinya di padang rumput tengah menggunakan syal berwarna merah di atas kepalanya untuk menutupi cahaya matahari.
Wanita itu menggunakan baju berwarna cerah, terbuka dari leher ke bawah, memperlihatkan sebagian payudaranya, dan memegang garpu taman di tangannya.
Philippe mengatakan pada saat itu Hitler berusia 28 tahun dan sang wanita mendekati Hitler ketika melihat sang pemimpin fasis ini pertama kali untuk menanyakan apa yang sedang ia lukis.
Bayi ini dikandung setelah melewati sebuah malam yang ‘memabukkan’, namun Hitler tidak bisa berbahasa Perancis dan sang wanita hanya mengerti sedikit bahasa Jerman.
“Ketika ayahmu datang, yang mana itu sangatlah jarang, dia akan membawaku untuk berjalan-jalan berkeliling kota,” ujar Philippe mengulang cerita sang nenek kepada ayahnya.
ADVERTISEMENT
“Kendati demikian jalan-jalan seperti ini biasanya akan berakhir dengan buruk. Faktanya, ayahmu yang terinspirasi oleh alam, akan mulai berpidato yang aku tidak begitu mengerti apa itu”.
“Dia tidak bisa berbahasa Perancis, tapi hanya berbicara dalam bahasa Jerman saja, berpidato di depan pendengar bayangan”.