Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Potret Diri Michelangelo Ditemukan setelah Tersimpan selama 500 Tahun
20 Maret 2018 12:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Potret diri Michelangelo akhirnya ditemukan. Potret ini tersimpan dalam sebuah sketsa terkenal hampir selama 500 tahun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari mirror.co.uk, sketsa tersebut merupakan gambaran sahabat dekat sang seniman, Vittoria Colonna, yang selama ini dipamerkan di Museum Inggris.
Seorang pakar mengklaim telah menemukan hal ini untuk pertama kalinya.
Pakar tersebut mengatakan bahwa karikatur dari seniman agung Italia dari zaman Renaissance ini dapat dijadikan alat untuk menganalisis kemungkinan bentuk tubuh dan bisa juga menjadi petunjuk mengenai kondisi kesehatannya pada masa itu.
Dalam sketsa Vittoria, terlihat sesosok manusia dalam ukuran kecil berdiri di area sekitaran perut depan wanita tersebut dan di antara garis-garis yang membentuk bagian dari gaunnya. Gambaran yang disisipkan ini tidak disadari selama berabad-abad lamanya.
Berdasarkan pengamatan yang sangat teliti hingga seolah-olah dirinya sendirilah yang sedang melukis, telah membawa Dr. Deivis de Campos untuk mengatakan bahwa karikatur tersebut kemungkinan besar merupakan sebuah penanda karya.
ADVERTISEMENT
Pada era Michelangelo Buonarroti terdapat banyak sekali larangan bagi para seniman, salah satunya adalah dilarang untuk memberi penanda pada karya mereka.
Dr. De Campos dari the Federal University of Health Sciences Porto Algre, Brazil, mengatakan sebuah potret diri yang sama juga terlihat pada lukisan terkenal Michelangelo lainnya.
Dirinya membuat sebuah iustrasi menggunakan sebuah soneta yang ditujukan untuk teman dekat Michelangelo, Giovanni da Pistoia, berbarengan dengan sang seniman menggambarkan dirinya melukis langit-langit Sistine Chapel.
Dr. De Campos mengatakan, “Pakar sastra memperlakukan karikatur terkenal ini sebagai satu-satunya perwujudan yang diketahui dari sang seniman”.
“Oleh karena itu, sejumlah penulis telah menggunakannya sebagai alat untuk menganalisa kemungkinan bentuk tubuh sang seniman dan bahkan kondisi kesehatannya selama masa di mana dirinya melukis langit-langit Sistine Chapel”.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Dr de Campos mengatakan Michelangelo juga menggambarkan karikatur dirinya yang hampir serupa pada lukisannya yang lain, lukisan Vittoria.
“Diantara sekian banyak lukisan Michelangelo yang ada di koleksi Museum Inggris, ada satu yang kurang dikenal, namun layak mendapat sebutan khusus, terutama karena sketsa ini ditujukan untuk menggambarkan seorang teman akrab, Vittoria Colonna”, ungkap de Campos.
“Dalam potret yang dibuat pada tahun 1525 ini, figur yang ada terlihat mirip dengan apa yang digambarkan oleh sang seniman pada tahun 1509 untuk temannya Giovanni da Pistoia berdiri di area sekitaran perut objek dan di antara garis-garis yang membentuk bagian dari gaunnya.
“Perbedaan siginifikan antara karikatur-karikatur tersebut hanyalah dalam hal postur. Pada lukisan yang menggambarkan Vittoria Colonna, karikatur yang ada condong ke depan dalam sebuah sudut posisi yang sangat teliti, seolah-olah karikatur itu sendiri yang sedang melukis Vittoria Colonna.”
ADVERTISEMENT
Dr. de Campos mengatakan Gereja Katolik khususnya melarang para seniman untuk menandai karya mereka untuk menjaga mereka dari sikap sombong, satu dari tujuh dosa besar.
Namun pihak yang membayar karya seni tersebut boleh menuliskan namanya, menambahkan gambar atau simbol keluarga mereka dalam lukisan yang mereka pesan. Hal ini merupakan alasan utama mengapa banyak seniman di masa itu secara sembunyi-sembunyi menyisipkan wajah mereka senidir dalam karyanya.
Hal ini terjadi dalam banyak kasus, contohnya lukisan yang dibuat oleh Botticelli dan Rafael karena mereka sangat peduli dengan orang yang memesan lukisannya. Sedangkan dalam kasus-kasus lainnya tidak begitu terlihat jelas.
Potret diri dari Michelangelo lainnya yang sangat terkenal muncul dalam sebuah patung yang menampilkan sesosok berkerudung dan Yesus Kristus. Karya-karya ini dibuat di penghujung hidupnya pada tahun 1564.
ADVERTISEMENT
Sayangnya deskripsi yang ada dalam katalog Museum Inggris tidak menyebutkan bahwa potret Vittoria mengandung karikatur diri sang seniman.
Dr de Campos mengatakan bahwa hampir tidak mungkin menyadari hal tersebut jika hanya dalam sekali pandang. Hanya ada beberapa pengamat yang menyadari bahwa lipatan-lipatan gaun dalam sketsa tersebut terlihat mirip dengan karikatur lainnya yang ada dalam lukisan Giovanni da Pistoia bertahun 1509.
“Jika saja kedua lukisan tersebut dipamerkan secara berdampingan, cepat atau lambat seseorang – tidak perlu menjadi pakar dalam karya Michelangelo – akan menemukan kemiripan yang signifikan antara gambar yang disembunyikan dalam potret Vittoria Colonna dan karikatur diri Michelangelo bertahun 1509”.
Banyak penulis yang berpendapat bahwa kebanyakan karya Michelangelo memasukkan simbol-simbol tersembunyi yang seringkali berhubungan dengan pagan, kepercayaan Neoplatonik, simbol matematis, dan perwujudan anatomi.
ADVERTISEMENT
Hanya saja tidak seorangpun yang pernah berpendapat bahwa potret diri dari sang seniman disisipkan dalam lukisannya, Vittoria.
Dr de Campos yang menemukan hal ini mengucapkan terima kasih akan adanya riset mendalam atas bibliografi sang seniman, begitu juga atas kesempatan berkunjung ke Museum Casa Buonarroti di Florence, untuk menyelidiki berbagai teks mengenai zaman di mana Michelangelo hidup.
Michelangelo bertemu dengan Vittoria ketika tinggal di Roma dan persahabatan di antara mereka semakin menguat dan terus menguat hingga akhir hayat sang seniman di tahun 1547.
Keduanya saling bertukar surat yang begitu panjang, menulis berbagai puisi untuk saling menghormati, dan dalam banyak kesempatan saling bertukar puisi dan hadiah.
Sejumlah sejarawan yang tidak setuju dengan teori yang mengatakan bahwa Michelangelo adalah seorang gay menggunakan berbagai puisi yang dituliskannya untuk wanita ini sebagai bukti bahwa seniman agung ini adalah pria normal yang tertarik pada lawan jenis.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Dr de Campos sendiri melihat bahwa cinta di antara keduanya lebih mirip seperti cinta kakak kepada adiknya.