Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Terjebak di Dalam Pohon Selama 20 Tahun, Anjing Ini Menjadi Mumi
8 Februari 2018 19:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seekor anjing yang telah menjadi mumi ditemukan di dalam sebuah pohon diperkirakan akibat tersangkut dalam rangka berburu rakun. Jasad hewan ini diprediksi berada dalam pohon tersebut hampir selama 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari mirror.co.uk, mumi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1980 oleh seorang penggesek kayu yang bekerja untuk Perusahaan Kraft, yang tengah melakukan penumbangan pohon oak di Georgia.
Anjing yang kini dikenal dengan nama Stuckie tersebut menjadi daya tarik utama di museum pohon The Forest World.
Jasadnya menjadi mumi dan tidak terdekomposisi karena udara yang bergerak ke atas dalam lubang kayu tempat di mana ia tersangkut. Hal ini menyebabkan aroma yang keluar dari jasadnya tidak dapat dicium oleh serangga pemakan bangkai.
Dipercaya bahwa Stuckie terjebak dalam lubang pohon tersebut selama 20 tahun sejak ia ditemukan. Hal ini berarti tahun kejadian kematian Stuckie adalah sekitar 1960-an.
Para pakar meyakini bahwa anjing tersebut tengah memburu hewan kecil, kemungkinan besar adalah seekor rakun yang mencoba melarikan diri dengan cara memanjat lubang yang ada di dalam pohon.
ADVERTISEMENT
Stuckie mencoba ikut memanjat dan berhasil naik di ketinggian 28 kaki atau sekitar 8.5 meter hingga akhirnya tersangkut.
Berbicara mengenai proses mumifikasi, pihak museum mengatakan, “Efek cerobong asap terjadi pada pohon yang memiliki lubang di bagian tengah batangnya. Hal ini menghasilkan gerakan udara ke atas.”
“Kondisi tersebut menyebabkan aroma yang ditimbulkan oleh bangkai hewan yang mati terbawa oleh angin, yang mana aroma inilah yang menarik serangga dan organisme pemakan bangkai lainnya.”
“Pohon yang berlubang juga menyediakan kondisi yang relatif kering dan asam samak yang dikandung oak membantu pengerasan kulit hewan.”
Manajer Forest World, Brandy Stenvenson, mengatakan, “Orang-orang selalu bertanya kepadaku, bagaimana caranya hewan ini bisa berada di sana?"
“Dan aku selalu berkata; baiklah, dia merupakan jenis anjing pemburu. Mungkin dia tengah berburu saat itu.”
ADVERTISEMENT
“Dan kemudian mereka akan berkomentar; sungguh kasihan. Aku sangat sedih akan apa yang menimpanya.”
Stuckie mendapatkan nama tersebut pada tahun 2002 sebagi hasil lomba pemberian nama yang diselenggarakan oleh pihak museum.
“Stuckey” berhasil memenangkan kompetisi tersebut, sementara juara ke-2 memberi usulan nama Dogwood dan Chipper.
Pemenang kompetisi ini mengatakan bahwa dirinya berpikir bahwa nama itu sangat cocok setelah teringat kesamaan antara anjing yang terjebak dalam lubang pohon tersebut dengan “gelondongan kemiri” yang di jual di salah satu toko dengan nama Stuckey.
Forest World mengganti nama tersebut menjadi “Stuckie” untuk menghindari sengketa pencatutan merek dagang, berdasarkan keterangan yang ditulis oleh Roadside America.