Konten dari Pengguna

Ternyata Struktur Anatomi Pohon Purba Lebih Rumit Ketimbang Pohon Modern

Ari Ulandari
Kadang kita tidak sadar bahwa kalimat-kalimat sederhana dapat sangat mempengaruhi hidup seseorang
25 Oktober 2017 14:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini para ilmuwan menemukan fosil pohon yang diklaim sebagai pohon tertua di dunia. Penemuan ini telah membuat para pakar kebingungan. Pasalnya struktur anatomi yang terlihat dalam fosil tersebut sangat berbeda dibandingkan dengan pohon yang dapat dijumpai di era modern saat ini.
ADVERTISEMENT
Fosil berumur 374 juta tahun tersebut mampu memberikan gambaran pada kita semua bagaimana kehidupan tumbuhan di masa lampau.
Anehnya, struktur yang terlihat jauh lebih kompleks ketimbang struktur pohon pada masa sekarang.
Tentunya kita semua masih ingat dengan bahan pelajaran biologi di sekolah-sekolah dasar yang mengatakan bahwa umur sebuah pohon dapat diketahui dengan cara menghitung jumlah lingkaran yang ada di batang pohon tersebut.
Sayangnya teori tersebut tidak berlaku pada pohon yang berasal dari masa lampau ini. Pohon ini cenderung memilki jaringan pembuluh kayu yang saling terhubung di dalam batangnya.
Fosil ini ditemukan di Xinjiang, China. Rekaan bentuk pohon purba tersebut dapat dilihat seperti gambar berikut.
Penemuan tersebut juga dapat menjadi sudut pandang baru mengenai perubahan iklim dengan cara menguji seberapa banyak jumlah karbon yang dapat pohon-pohon purba tersebut serap dari atmosfer.
ADVERTISEMENT
Pembuluh kayu – atau disebut juga xylem- bertanggung jawab dalam pengangkutan air dari akar menuju ranting dan daun.
Dalam struktur anatomi pohon modern, kita dapat menemui pembuluh xylem berbentuk silinder tunggal di mana setiap kali penambahan umur maka akan terbentuk lingkaran cincin di bawah kulit batang.
Studi ilmiah mengungkapkan bahwa pembuluh xylem dari pohon-pohon yang hidup di masa lampau , disebut juga caldoxlopsids – tersebar dalam pembuluh-pembuluh di bagian luar dengan jarak 2 inci dari inti batang. Sementara itu di bagian tengah benar-benar hanya berupa lubang.
Dr Chris Berry dari Cardiff University’s School of Earth and Ocean Sciences mengatakan sebagaimana dilansir oleh metro.co.uk bahwa dia tidak pernah menjumpai ada pohon yang tumbuh di atas bumi ini dengan struktur anatomi lebih kompleks dari fosil pohon purba tersebut.
ADVERTISEMENT
Pohon tersebut secara terus menerus mengurangi rangkanya dan rebah karena bobot yang ia miliki, namun pohon tersebut masih terus hidup dan tumbuh semakin tinggi dan menyebar sehingga menjadi tumbuhan dominan pada masanya.
Dr Berry telah mempelajari cladoxylopsids hampir 30 tahun belakangan ini. Ia mempelajari potongan-potongan fosil pohon yang ditemukan di seluruh dunia.
Sampel sebelumnya dari jenis pohon ini mengandung unsur pasir ketika menjadi fosil. Hal ini tentunya menjadi petunjuk yang menarik mengenai struktur anatomi pohon dari masa itu.
Fosil cabang pohon asal Xinjiang tersebut ditemukan dalam ukuran yang sangat besar dan terawetkan dengan sangat sempurna di dalam struktur silika kaca sebagai akibat sedimen gunung berapi. Kondisi ini memungkinkan para peneliti untuk mengobservasi setiap individu sel yang ada pada bagian pohon tersebut.
ADVERTISEMENT
Tujuan umum dari riset yang dilakukan oleh Dr Berry adalah untuk memahami seberapa banyak karbon yang dapat diserap dari atmosfer dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perubahan iklim bumi.