Menghidupkan Kembali Semangat yang Mengering di Desa Jepangrejo Blora

Aria Rusta
kontributor
Konten dari Pengguna
2 Februari 2023 11:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aria Rusta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sambongan yang berada di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Foto : Pritjohan
zoom-in-whitePerbesar
Sambongan yang berada di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Foto : Pritjohan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah ajakan untuk kembali menghidupkan semangat yang mengering dilakukan sebagai rangkaian kegiatan dari Peringatan Hari Pers Nasional. Judulnya ‘Wartawan Menanam’, yang rencananya diselenggarakan pada Rabu, 15 Februari mendatang di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Di desa tersebut terdapat satu lokasi strategis bernama Sambongan yang telah menyediakan ruko berisikan enam ruangan. Sambongan ini merupakan sebutan untuk embung yang sekelilingnya telah ditanami berbagai macam tanaman. Lokasi ini merupakan tanah desa yang otomatis juga aset desa.
Segelintir warga yang mempunyai kepedulian terhadap kawasan tersebut kembali tergerak untuk menyukseskan kegiatan ‘Wartawan Menanam’. Pasalnya, semangat yang akhir tahun 2022 lalu membara kian lama memadam seiring dengan tidak adanya keseriusan dalam mengelola tempat tersebut.
Padahal, sejumlah pihak telah berusaha memberikan bantuan berupa materi ataupun tenaga agar tempat yang seharusnya menjadi daya tarik masyarakat tidak mangkrak dan terurus. Namun kenyataannya, saat ini tempat tersebut mangkrak dan tidak terurus. Sayang banget bukan?
ADVERTISEMENT
Kami, yang hanya segelintir warga yang merasa mempunyai kepedulian terhadap tempat tersebut, tidak ingin membiarkan lokasi itu tidak enak dipandang mata apalagi menjadi obrolan miring mereka-mereka yang melewatinya.
Kami, yang hanya segelintir warga yang merasa mempunyai keprihatinan terhadap tempat tersebut, tidak ingin hanya berpangku tangan meminta belas kasihan dari pemerintah desa, yang kami anggap mereka-mereka tidak mempunyai ketertarikan terhadap lokasi yang seyogianya bisa menjadi daya tarik bagi mereka-mereka yang melewatinya.
Alasan kami tidak ingin sekedar meminta belas kasihan dari pemerintah desa dirasa masuk akal. Sebab, beberapa dari kami yang pernah menghadap menganggap mereka memang tidak benar-benar serius untuk memberikan dukungan. Bahkan, mereka seolah menutup mata untuk tak melirik potensi wisata yang ada di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sudah barang tentu, kami yang hanya segelintir warga ini tetap berupaya mencari bala bantuan lainnya yang sumbernya tidak dari pemerintah desa. Ternyata, ada kok beberapa pihak yang rela memberikan materi dan tenaganya untuk keperluan tempat tersebut. Kalau istilahnya sih, ‘Banyak Jalan Menuju Roma’.
Perlu diketahui, kondisi tempat tersebut saat ini ya seperti ini. Sejumlah atap ruko bolong, sehingga perlu ada penambalan atap. Perlu juga tambahan grosok untuk meminimalisir kendaraan yang tergelincir di samping jalan yang telah dipaving. Selain itu, tentu saja perlu ada pembersihan rumput-rumput di sekitar lokasi yang telah ditanami berbagai macam tanaman.
Kondisi seperti itu yang kami pandang segera untuk ditangani dalam menyambut rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional. Sehingga, apabila para pejabat teras datang pada hari pelaksanaan, kami yang hanya segelintir warga ini tidak malu-malu amat dalam memamerkan lokasi ini.
ADVERTISEMENT
Jepangrejo, 2 Februari 2023