Mengobati Rasa Sedih, dengan Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar

Aria Rusta
kontributor
Konten dari Pengguna
5 Januari 2022 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aria Rusta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar. Dok. Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar. Dok. Pribadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pagi harinya, di Dukuh Tawang, Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, ku buka mata dengan kegagalan timnas Indonesia meraih piala AFF 2020. Kucoba menenangkan suasana hati dengan berjalan kaki menikmati udara sejuk.
ADVERTISEMENT
Sawah di daerah tersebut sedang ditanami padi yang tumbuh menghijau. Irigasinya lancar, airnya mengalir cukup jernih. Ya meskipun, ada sejumlah sampah yang dipinggirkan.
Kondisi jalan masih sepi, embun menyelimuti, begitu pula kabut yang mulai pergi usai disinari mentari. Tak membutuhkan waktu lama, aku mengendarai honda scoppy untuk kembali lagi ke tempat saudaraku tinggal.
Sekitar 10 menit perjalanan, sampai juga aku ke tempat semula di Blitar. Mengajak keponakan yang masih berumur 4 tahun untuk berjalan menuju persawahan, mengabadikan perjalanan sekaligus mengabadikan kenangan.
Belum ada juga pesan yang tersampaikan melalui whatsaap dari seorang perempuan yang aku sayang.
Setelahnya, kami bersiap untuk kembali pulang, usai semalam berada di tempat saudara kami tinggal.
ADVERTISEMENT
Sebelum pulang, kami mengabadikan kenangan dengan berfoto bersama di depan rumah. Hanya itu, yang bisa kami dokumentasikan. Lalu, pergi sarapan di Lambe Ndower.
Setelah itu, kami pun berpisah. Yah, sedih kalau menuliskan kata berpisah.. huhuhu…
Sebagai obatnya, kami memutuskan untuk sejenak berwisata ke Makam Bung Karno di Jalan Soekarno, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Kata ibu saya, ini kali kedua aku mengunjungi makam proklamator, Presiden RI pertama. Ayahnya Presiden RI kelima, Ibu Mega.
Setibanya di makam Seokarno, kami disambut dengan bangunan besar berupa gedung Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang berada di sisi kiri dan kanan jalan setapak.
Sedangkan di tengah jalan tersebut, terdapat patung soekarno yang sedang duduk santai membaca buku dengan peci terletak di kepalanya.
ADVERTISEMENT
Kami menyempatkan foto sejenak di depan patung tersebut. Untuk selanjutnya, berjalan menaiki tangga untuk mencapai makamnya.
Sebelum sampai makamnya, aku melihat ada spot menarik yang sengaja disediakan oleh pihak pengelola untuk digunakan sebagai tempat foto dengan latar belakang gedung perpustakaan.
Keponakanku sangat senang saat berada di area itu. Dengan topi berwarna coklat, baju berwarna putih, balita tersebut berlari-lari kecil menangkap gelembung yang disebarkan oleh penjual gelembung.
Di Makam Bung Karno, sudah banyak peziarah yang melantunkan doa-doa bagi pahlawan nasional tersebut. Begitu pula kedua orangtuaku, juga aku sambil memfotonya.
Usai berziarah, kami berjalan melewati beragam penjual pernak-pernik, kaos, jajajan hingga berdesak-desakan. Selama melewati lorong tersebut, aku dibuat pusing dengan lorongnya, juga para penjualnya.
ADVERTISEMENT
Tak henti-hentinya, mereka menawarkan dagangannya, dan aku membeli sebuah kaos sebagai gantinya. Harganya 45 ribu rupiah, dengan gambar burung garuda dan bertuliskan Blitar.
Di dalam perpustakaan tersebut, banyak banget informasi tentang Presiden Republik Indonesia Pertama ini. Mulai koleksi-koleksinya literaturnya, lukisan-lukisannya, arsip-arsipnya, hingga patungnya. Agar tidak penasaran, silakan berkunjung ke sana ya… hehehehe
Sampai disini, masih belum ada juga pesan masuk darinya melalui WA.
Perjalanan kemudian berlanjut ke Wisata Edukasi Kampung Coklat di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan. Kondisinya penuh dengan kendaraan di parkiran. Bangunan pintu masuknya sangat besar. Harga tiketnya 20.000 rupiah per orang.
---Bersambung---