Pilkada Blora Diprediksi Dua Paslon, Petahana Takkan Menang Mudah

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Blora atau yang sering disebut sebagai pemilihan bupati (pilbup) Blora tampaknya hanya akan diikuti dua pasangan calon (paslon). Arief Rohman, selaku petahana kemungkinan besar tetap menjadi unggulan untuk dapat memenangkan kontestasi tersebut. Meski diunggulkan, tetap saja dirinya akan menemui lawan yang berat, bila Aan Rochayanto ikut dalam perebutan kursi blora satu.

Sejauh ini, orang nomor satu di blora telah jauh-jauh hari berhasrat untuk maju lagi. Hal itu tampak jelas dari akun sosial media yang memperlihatkan gerak-geriknya dengan merangkul semua elemen masyarakat, terutama golongan santri dan emak-emak.

Selain itu, sejumlah pelaku media sosial telah digandeng untuk menyebarluaskan kegiatan positifnya selama ini. Makanya, kegiatan positif sang petahana dapat dengan mudah dipantau ataupun dilihat oleh masyarakat melalui media sosial.

Anggapan sang petahana bakal menang mudah dalam pilkada kali ini, tampaknya tidak akan berjalan mulus. Pasalnya, sang rival yakni Aan Rochayanto bukanlah orang sembarangan.

Meski gagal menduduki kursi senayan sebagai wakil rakyat, Aan bisa dibilang mempunyai hubungan erat dengan Gibran yang bakal dilantik sebagai wakil presiden pada Oktober mendatang. Kegagalan Aan menduduki kursi senayan bukanlah akibat perolehan suaranya yang sedikit, tapi karena partai yang diikutinya gagal mencapai persyaratan ambang batas yang ditetapkan.

Sehingga apabila Aan memang terjun pilkada blora, kemungkinan besar akan mendapat ‘pengawalan dari pusat’. Hal itu tentu saja menjadi nilai plus baginya untuk menantang sang petahana.

Bagi yang belum kenal Aan, dia merupakan seorang pengusaha sekaligus ketua relawan jokowi yang ikut andil memenangkan pasangan Prabowo – Gibran dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

*Tulisan ini ditulis usai ngobrol di wilayah Ngawen, pada Sabtu (25/5/2024)