Banyumas dengan Budaya Lengger Lanangnya

Lengger Lanang, Rumah Lengger, Banyumas Jawa Tengah (Sumber:Penulis)

Tari merupakan gerakan tubuh yang mengekspresikan kekreatifan seni dan budaya. Tari juga menjadi salah satu warisan kebudayaan di Indonesia bahkan di berbagai daerah memiliki tarian khasnya sendiri. Seperti Tari Lengger sebagai kebudayaan tari tradisional Indonesia yang berasal dari Banyumas Jawa Tengah.

Tari Lengger merupakan tarian untuk perwujudan kesuburan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas hasil panen para petani. Mengapa dinamakan Lengger? Menurut masyarakat Banyumas, Lengger berasal dari kata "Leng" dan "Jengger". Leng sendiri bermakna lubang wanita sedangkan Jengger adalah pria. Lengger memiliki kepanjangan yaitu "ndarani Leng jebule Jengger" yang berarti dikira wanita ternyata pria.

Tari Lengger biasanya dilakukan oleh pria, namun wanita juga tidak dilarang untuk menari Lengger. Menurut sejarahnya, penari Lengger dilakukan oleh pria karena diyakini memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Tak hanya itu, dahulu penari pria atau yang biasa disebut lengger lanang juga menjadi salah satu tipu muslihat untuk melucuti senjata para penjajah dahulu. Oleh karena itu, sampai saat ini penari Lengger kebanyakan dilakukan oleh pria.

Tidak mudah untuk menjadi penari Lengger, biasanya para penari diharuskan untuk melakukan ritual tertentu yang bertujuan untuk menghormati para leluhur. Penari Lengger juga akan menggelar Lenggernya dari satu desa ke desa lain dengan tujuan melatih mental untuk menghadapi para penonton yang heterogen.

Kita bisa menemukan dan melihat penampilan lengger lanang di Rumah Lengger yang berada di Pendopo Banyumas Jawa Tengah. Rumah Lengger tersebut dilestarikan oleh seorang Maestro Lengger Lanang yang bernama Rianto. Beliau tidak hanya melestarikan tetapi memperkenalkan Tari Lengger kepada negara-negara maju seperti Jepang dan Australia. Karena telah berhasil menampilkan Tari Lengger di beberapa negara, maka saat ini beliau tidak hanya menjadi aset daerah lagi namun bisa dikatakan sudah menjadi aset negara.

Sebagai anak muda yang masih dikaruniai jiwa muda seharusnya kita bisa melihat dan mencontoh sikap gigih dan semangat yang tunjukan sang Maestro Lengger Lanang, Rianto. Hal tersebut bisa kita wujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai seni kebudayaan negara kita sendiri dan juga melestarikannya. Namun tidak hanya itu, kita sebagai rakyat Indonesia tentunya harus memiliki rasa cinta terhadap budaya-budaya Indonesia dan rasa bangga akan produk lokal Indonesia.