Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Psikologi dalam Komunikasi
9 Juni 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Arie Purnama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemahaman psikologi komunikasi adalah aspek kritis dalam studi komunikasi, yang melibatkan analisis bagaimana proses mental mempengaruhi cara individu menerima, menafsirkan, dan merespons pesan. Menurut George A. Miller, ilmu ini tak hanya sebagai upaya untuk menjelaskan, tetapi meramalkan bahkan mampu mengendalikan peristiwa, baik mental ataupun perilaku ketika berkomunikasi.
ADVERTISEMENT
Psikologi komunikasi secara terminologi terdiri dari dua kata, yakni ‘psikologi’ yang mempelajari ilmu tentang kejiwaan dan ‘komunikasi’ yang mempelajari bagaimana cara kita untuk berinteraksi, maka psikologi komunikasi diartikan sebagai proses untuk mengenali karakter serta sikap dari komunikan atau lawan bicara dengan tidak abai pada aspek kejiwaannya.
Komunikasi adalah proses yang kompleks dan dinamis yang melibatkan pertukaran pesan antara individu atau kelompok. Untuk memahami sepenuhnya dinamika komunikasi, penting untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip psikologi komunikasi, yang mempelajari bagaimana faktor psikologis mempengaruhi perilaku komunikasi.
Seseorang yang mempelajari psikologi komunikasi memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk mengubah perilaku atau sikap individu. Perubahan ini dapat dicapai dengan menganalisis respons seseorang terhadap pengalaman masa lalu dan menggunakan informasi tersebut untuk memprediksi respons di masa depan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan ketika berinteraksi dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Tujuan kedua adalah untuk mencapai efektivitas komunikasi. Dengan pemahaman yang mendalam tentang psikologi komunikasi, seseorang dapat menganalisis berbagai komponen dalam interaksi dengan lawan bicara. Hal ini akan meningkatkan efektivitas komunikasi. Dari dua tujuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa psikologi komunikasi bertujuan untuk memprediksi respons, perilaku, dan tindakan seseorang dalam komunikasi. Ilmu ini juga membantu kita menentukan sikap yang tepat dalam menghadapi orang lain.
Ada beberapa penelitian yang menjadi acuan dalam tulisan ini. Penelitian oleh Heider (1958) tentang teori atribusi menunjukkan bahwa individu cenderung mencari penyebab perilaku orang lain dan kejadian di sekitar mereka. Ini mempengaruhi cara mereka menafsirkan pesan komunikasi dan bagaimana mereka meresponsnya. Dalam situasi bisnis, pemahaman tentang atribusi dapat membantu manajer berkomunikasi dengan karyawan secara lebih efektif dengan menghindari atribusi negatif yang dapat merusak hubungan kerja.
ADVERTISEMENT
Penelitian oleh Damasio (1994) menunjukkan bahwa emosi dan kognisi saling terkait erat dalam proses pengambilan keputusan. Emosi tidak hanya mempengaruhi reaksi individu terhadap pesan, tetapi juga mempengaruhi cara mereka memproses informasi dan membuat keputusan. Dalam bidang pemasaran, pemahaman tentang peran emosi dapat membantu dalam merancang iklan yang lebih efektif yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Penelitian oleh Bandura (1986) tentang teori belajar sosial menunjukkan bahwa individu belajar melalui pengamatan dan imitasi, dan bahwa proses kognitif seperti perhatian, retensi, reproduksi motorik, dan motivasi mempengaruhi pembelajaran ini. Dalam pendidikan, penerapan teori belajar sosial dapat membantu dalam merancang metode pengajaran yang lebih efektif yang memanfaatkan pengamatan dan imitasi untuk meningkatkan pemahaman siswa. Efektivitas komunikasi ditandai oleh lima hal: penerimaan informasi oleh komunikan sebagai respons terhadap rangsangan dari komunikator, perkembangan hubungan sosial yang baik, penyampaian informasi yang menghibur, serta pengaruh sikap dan tindakan dalam proses komunikasi.
ADVERTISEMENT
Pentingnya belajar Psikologi Komunikasi
Dalam konteks pendidikan komunikasi, pemahaman ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih efektif dan meningkatkan kesadaran mereka tentang bagaimana komunikasi dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh proses mental. Tujuan utamanya adalah, untuk Mengeksplorasi bagaimana pemahaman psikologi komunikasi dapat memperkaya praktik komunikasi.
Pemahaman tentang psikologi komunikasi dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Misalnya, dengan memahami bagaimana persepsi bekerja, siswa dapat belajar untuk menyusun pesan mereka dengan cara yang lebih efektif untuk audiens yang berbeda. Dalam hal ini, program pelatihan yang menekankan pengenalan dan pengelolaan emosi dapat meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal siswa, memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan lebih baik dalam situasi konflik atau negosiasi. Dengan memahami peran emosi dalam komunikasi, siswa dapat belajar untuk menjadi komunikator yang lebih empatik dan sensitif terhadap perasaan dan reaksi orang lain. Teknik kognitif seperti framing dan pemecahan masalah dapat diterapkan dalam komunikasi untuk meningkatkan klaritas dan persuasifitas pesan. Siswa dapat dilatih untuk menggunakan teknik framing dalam presentasi dan tulisan mereka untuk membuat argumen yang lebih persuasif dan mudah dipahami.
ADVERTISEMENT
Integrasi prinsip-prinsip psikologi komunikasi dalam kurikulum pendidikan komunikasi dapat memberikan siswa pemahaman yang lebih komprehensif tentang proses komunikasi. Ini termasuk memahami bagaimana faktor-faktor psikologis mempengaruhi komunikasi dan bagaimana mereka dapat menerapkan pengetahuan ini dalam praktik. Salah satu tantangan dalam mengajarkan psikologi komunikasi adalah kompleksitas topik ini, yang memerlukan pemahaman mendalam tentang proses psikologis dan cara mereka berinteraksi dengan komunikasi. Selain itu, ada kebutuhan untuk pendekatan pengajaran yang interdisipliner yang menggabungkan teori dan praktik dari psikologi dan komunikasi. Pemahaman psikologi komunikasi dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk peningkatan keterampilan komunikasi interpersonal, kemampuan untuk mengelola emosi dalam komunikasi, dan penggunaan teknik kognitif untuk meningkatkan efektivitas pesan. Ini dapat membantu individu menjadi komunikator yang lebih efektif dan berempati, serta meningkatkan kualitas interaksi sosial dan profesional mereka.
ADVERTISEMENT
Prinsip-Prinsip Psikologi Komunikasi
Persepsi adalah proses di mana individu mengorganisir dan menafsirkan informasi sensorik untuk memberikan makna kepada lingkungan mereka. Dalam konteks komunikasi, persepsi mempengaruhi bagaimana pesan diterima dan dipahami oleh audiens.
Emosi memainkan peran penting dalam komunikasi. Emosi dapat mempengaruhi cara individu mengirim dan menerima pesan, serta bagaimana mereka merespons informasi yang diterima.
Kognisi mencakup proses mental seperti berpikir, mengingat, dan memecahkan masalah. Pemahaman kognisi dalam komunikasi membantu menjelaskan bagaimana individu memproses informasi dan membuat keputusan berdasarkan pesan yang mereka terima.
Kesimpulannya bahwa pemahaman psikologi komunikasi adalah elemen penting dalam studi komunikasi, yang dapat memperkaya pemahaman dan praktik komunikasi. Prinsip-prinsip seperti persepsi, emosi, dan kognisi memainkan peran penting dalam proses komunikasi dan dapat membantu individu mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih efektif. Integrasi psikologi komunikasi dalam kurikulum pendidikan komunikasi dapat memberikan siswa alat yang mereka butuhkan untuk menjadi komunikator yang lebih baik dan lebih sadar.
ADVERTISEMENT