Jembatan Mandastana Amblas Masyarakat Merana, Siapa Yang Bertanggung Jawab

Barito kuala, Jembatan adalah sarana infrastruktur yang sangat vital yang menyangkut kegiatan masyarakat. Apa jadinya kalo proyek pembangunannya di laksanakan tidak sesuai dengan desain dan RAB dan dalam pelaksanaannya cuma untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya oleh oknum-oknum yang bersangkutan dalam proyek tersebut.

Hal yang paling menyedihkan ialah kejadian yang menimpa jembatan yang berlokasi di kecamatan Mandastana ini. Amblas dan sampai sekarang tidak ada titik terangnya siapa yang bertanggung jawab.

Di lansir dari Banjarmasinpost.co.id Pada Rabu (7/3) petugas memintai keterangan dua saksi yang menurut informasi adalah pihak terlibat proses pembangunan jembatan yang amblas pada 17 Agustus 2017 lalu ini.Mereka dimintai keterangan sebagai saksi untuk kelengkapan berita acara pemeriksaan penyidik.Saksi-saksi ini sendiri dipanggil penyidik guna mengetahui proses pembangunan jembatan itu dari awal.Direktur Kriminal Khusus Kombes Rizal Irawan melalui Wadir Krimsus AKBP Sugeng Riadi yang dikonfirmasi embenarkan pihaknya hari ini memintai keterangan dua saksi untuk kasus ini.Mereka adalah Wirdan dan Dwi Nata. Ditanya kapasitas mereka sehingga dimintai keterangan sebagai saksi? Sugeng mengatakan keduanya adalah pantia pengadaan,"Keduanya diperisa sbg saksi terkait proses pengumuman lelang dan proses lainnya," papar Sugeng.Ditambahkan Sugeng, kasus ini masih dalam penyidikan pihaknya yang mana sekarang ini pemeriksaan saksi-saksi terus dilakukan. Apakah sudah memeriksa kontraktor? Sugeng mengatakan belum yang mana pihaknya masih seputar saksi lainnya dan jika lengkap baru kontraktor.

Cukup aneh juga kenapa prosesnya begitu lama dan tidak jelas kenapa?dan ada apa? Jangan sampai kasus ini menjadi kasus yang di alami penyidik KPK Novel Baswedan yang sampai sekarang ini mandek. Publik pastilah bertanya-tanya kenapa hal ini kok nggak bisa di selesaikan.

Apakah ada orang yang sangat kuat melindungi oknum yang bertanggung jawab pada pada proyek jembatan mandastana yang amblas ini.Dari pantauan langsung penulis ke lokasi kita bisa melihat langsung sekarang yang ada hanya jembatan darurat yang di buat dari kayu galam yang berkali-kali patah tiangnya karna tidak layak dipakai.

Padahal jembatan itu menjadi penghubung Desa Bangkit Baru – Tanipah, dibuat kontraktor menggantikan jembatan utama Mandastana yang rontok terbelah dua, Agustus 2017 silam.Walaupun kondisi jembatan terlihat miring, namun tidak membuat warga takut melintas di atas jembatan.Pasalnya, jembatan dengan panjang 100 meter itu, menjadi satu satunya penghubung dua desa.Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanipah Muhammad Said menyatakan pondasi jembatan darurat ini sering patah kondisi tersebut disebabkan oleh sampah berupa limbah alam yang terdorong oleh arus sungai.

Di lansir dari Grup Habar Kalsel Bang Tumen seorang Advokad di Barito Kuala menyatakan bahwa Kondisi Jembatan Mandastana ini masih belum ada perkembangannya. Cukup miris keadaan ini sungguh menyedihkan.

Ketua Laskar Merah Putih Kalsel Drs Eka Adiputra pun meminta aparat penegak hukum bekerja cepat untuk membereskan masalah ini agar ada titik temunya."Saya minta kepada Kapolda bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah amblasnya Jembatan Mandastana ini. Kita masyarakat butuh bukti penegakan hukum di banua kita ini. Jangan sampai kita dari Ormas melakukan demo atau melaporkan ke KPK karna ada indikasi penyelewengan dana dalam proses pembangunan Jembatan Mandastana ini"

"Kami team LMP Kalsel juga mencari data di lapangan tentang proyek pembangunan Jembatan Mandastana yang amblas ini dan nanti kalau tidak ada perkembangannya siapa yang bertanggung jawab kami akan resmi mengadukan ke KPK "ujarnya menutup perbincangan dengan penulis.

Penulis : Ari Cahyadi.A (Jurnalis Tabloid Visual )