Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sosialisasi Pentingnya Menerapkan K3 Bengkel di Desa Banyuaeng
10 Februari 2025 17:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Arie Rifky Irawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Penyerahan perlengkapan K3](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkqqd492p25z2zjz9bkb5ckh.jpg)
ADVERTISEMENT
Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, 9 Februari 2025 – Mahasiswa Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lingkungan bengkel di Desa Banyuaeng. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pekerja dan pemilik bengkel terhadap pentingnya standar keselamatan kerja guna mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan produktivitas usaha.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi ini diadakan pada hari Minggu, 9 Februari 2025, di dua bengkel, yaitu bengkel cat “USA Custom Paint” yang berlokasi di Dusun Temon dan bengkel “Kendra Motor” yang terletak di Dusun Krajan. Kedua bengkel tersebut dipilih karena memiliki tingkat aktivitas kerja yang cukup tinggi dan melibatkan berbagai peralatan serta bahan berisiko yang memerlukan perhatian khusus terhadap aspek keselamatan.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN UNDIP memberikan pemahaman dasar mengenai konsep K3, meliputi pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD), cara penanganan bahan kimia berbahaya, serta langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja. Arie Rifky Irawan, mahasiswa jurusan Teknik Mesin sekaligus pemateri dalam sosialisasi ini, menekankan bahwa penerapan K3 di lingkungan bengkel sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan yang dapat membahayakan pekerja dan menghambat operasional usaha. “Banyak kecelakaan terjadi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya keselamatan, seperti tidak menggunakan sarung tangan saat bekerja atau tidak memakai masker ketika mengecat. Dengan penerapan K3 yang baik, risiko tersebut bisa diminimalisir,” ujar Arie.
ADVERTISEMENT
Antusiasme peserta terlihat dari interaksi aktif selama sesi diskusi. Beberapa pemilik bengkel dan pekerja bahkan membagikan pengalaman pribadi terkait kecelakaan kerja akibat kelalaian dalam penggunaan APD. Pak Untung, pemilik bengkel cat “USA Custom Paint”, mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami luka ringan akibat terkena benda tajam saat bekerja. “Selama ini saya sering mengabaikan penggunaan sarung tangan karena merasa sudah terbiasa. Tapi setelah mendengar penjelasan tadi, saya jadi sadar bahwa keselamatan harus diutamakan,” ujar Pak Untung.
Selain pemaparan teori, mahasiswa KKN juga mengadakan demonstrasi cara penggunaan APD yang benar, seperti sarung tangan kerja, kacamata pelindung, dan masker respirator untuk pengecatan. Para peserta diberikan kesempatan untuk mencoba langsung penggunaan APD agar lebih memahami manfaatnya dalam melindungi diri saat bekerja.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi ini mendapat apresiasi dari warga dan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran serta kepatuhan dalam menerapkan standar keselamatan kerja di bengkel. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai K3, diharapkan angka kecelakaan kerja dapat diminimalisir dan produktivitas usaha bengkel di Desa Banyuaeng semakin meningkat.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa Universitas Diponegoro dalam membantu masyarakat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan profesional. Ke depannya, diharapkan para pekerja dan pemilik bengkel dapat menerapkan standar keselamatan dengan lebih disiplin serta menjadikan K3 sebagai bagian dari budaya kerja sehari-hari.