Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal dunia disko lewat MLDSPOT Passion Meetup X Kumparan
31 Oktober 2019 7:09 WIB
Tulisan dari Arief Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
MLDSPOT #passionmeetup merupakan event yang sangat keren banget karena mempertemukan pelaku passion yang sudah bisa dibilang profesional dibidangnya dan juga memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam menekuni passion mereka masing-masing. Sukses di tahun lalu tepatnya pada tanggal 20 oktober 2018, kini #passionmeetup Mld Spot yang bekolaborasi dengan Kumparan memberikan tema yang berbeda dengan tahun lalu, yaitu mengangkat tema Disco Revival. Diadakan di The moon café hotel monopoli, kemang Jakarta Selatan acara ini sangat menarik antusias para anak muda khususnya penggiat seni musik disko. Anyway sebelum masuk kedalam acara, diawal pembukaan MC sempat bertanya kepada audiens tentang apa itu bedanya DJ dan CJ, jadi kalau DJ itu kepanjanganya adalah Disc Jockey sedangkan CJ itu kepanjangannya Cassette Jockey yang menurut sebagian orang tau sebenernya CJ itu apa tapi kurang mengenal kepanjangannya.
Mengundang Merdi Simanjutak dari Diskoria dan Ajis dari Pemuda Sinarmas, di awal sesi workshop mereka bercerita tentang awal mula bisa memiliki konsistensi untuk mengolah musik sehingga memiliki warna seperti sekarang. Bermula pada saat 2008 ketika itu Merdi Yang melihat sebuah sticker yang ditulis dalam Bahasa inggris bahwa “Dilarang bermain lagu Indonesia”. Bahkan saat Merdi ingin tampil di suatu acara ia pernah di peringati untuk tidak memutar lagu pop atau lagu local dari Indonesia. Merasa resah dengan fenomena seperti ini Merdi lama kelamaan mulai berani menyisipkan lagu lagu Indonesia dalam playlist DJ nya dan sedikit di-mix dengan lagu barat. Merdi ingin sekali musik Indonesia memiliki peran di negaranya sendiri, itulah yang me-latarbelakangi Diskoria lebih indentik dengan lagu Indonesia khususnya lagu lawas, ia juga berpesan lagu Indonesia yang tidak terkenal pun asal dimainkan dengan beat yang tepat, bisa bikin orang maju ke lantai disko juga.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Merdi, Ajis dari Pemuda Sinarmas tidak menggunakan cd, piringan hitam, atau digital untuk alatnya, tetapi menggunakan kaset pita, nah yang seperti disebut cassette jockey (CJ) atau DJ kasetan ya.. karena tau kan ia memakai kaset pada saat merekam hasil musiknya. Pada saat itu Ajis, mengikuti acara band temannya dan tampil di pasar Santa Jakarta Selatan pada tahun 2016. Dengan alat seadanya yaitu Tape, kaset dan lainnya Azis mencoba ingin menjadi DJ. Sering berpindah pindah bar karena mendapat penolakan menggunakan Kaset, tidak membuat Pemuda Sinarmas menyerah. Akhirnya Pemuda Sinarmas melakukan penetrasi dengan mengadakan event terlebih dahulu agar membuat trend baru. Banyak dari lagu-lagu sinarmas itu tidak ada di aplikasi musik streaming jadi ia ingin menunjukan bahwa masih adalah loh lagu lagu lawas seperti yang ia bawakan.
ADVERTISEMENT
Setelah sesi pertama berakhir acara dilanjutkan dengan games yaitu membuat playlist ‘andai saya jadi DJ’. Jadi audiens diminta untuk memasukan 10 lagu yang akan diputar jika kami menjadi seorang DJ. Banyak sekali macam macam lagu yang ditulis para audiens mulai dari pop, dangdut sampai rock pun ikut masuk dalam catatan kami. Adapun games kedua yaitu bermain dengan menggunakan aplikasi Kahoot, dimana kita akan menjawab pertanyaan pertanyaan yang muncul mengenai dunia Disko di tanah air. Contoh salah satunya yaitu tentang “ Siapakah pemabawa lagu dari single ‘salah’?”.
Lalu sesi berikutnya diisi oleh David Karto yang bercerita tentang culture Dj pada zamannya dimana Bola Crystal itu pada saat itu magic banget, Tanah Abang Timur lah yang merupakan sekelompok keluarga yang sangat jatuh cinta dengan musik Disko sampai memiliki kereta sendiri dimana pada saat itu kereta tersebut digunakan untuk pesta. Ia juga menjelaskan tentang perkembangan musik Disko sampai sekarang. Sementara Mas Adib Hidayat menjelaskan pada tahun 70an anak muda yang trendi saat itu adalah merinding disko.
ADVERTISEMENT
Jadi banyak banget pengalaman yang bisa dipetik dari acara MLD Spot Passion meet up X kumparan. Mulai dari konsisten kita dalam menekuni passion hingga akhirnya dikenal orang dan berhasil, jatuh dan bangun yang harus kita lakukan dalam mengejar kesukaan kita terhadap apa yang kita jalani, pokoknya banyak buanget deh. Maka dari itu apapun passion kalian coba tekuni terus dan cari inspirasi sebanyak banyaknya contohnya mengikuti acara #PassionMeetUp seperti ini, semakin banyak hal-hal positif yang bisa kalian dapatkan. By the way jika kalian memiliki teman atau orang yang mempunyai kriteria yaitu Inspiring People,Inspiring Product, Inspiring Places, dan Inspiring Communities. Kalian bisa submit nama-nama dari orang yang ingin kalian mengirimkan dalam #mldspotcontenthunt ada banyak banget uang tunai yang akan dibagikan, so cek aja di https://www.mldspot.com/contenthunt/ ayo coba ikutan ya gengs.
ADVERTISEMENT