Badut

Arief Hoedha
Konsultan dan Praktisi Perpajakan. Interests: Bisnis, Pendidikan, Personal Development, Sejarah, Musik, Film.
Konten dari Pengguna
27 Januari 2017 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arief Hoedha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi tipu-tipu lobbying dan upeti...
Iwan Fals boleh dikagumi karyanya. Lagunya ringan mudah dicerna, liriknya mengena. Pilihan katanya lugas bermakna luas. Baik tentang cinta, penjahat, preman, koruptor, atau penguasa, memberikan gambaran kenyataan yang pahit bagi kenaifan pandangan awam.
ADVERTISEMENT
Dengan Sawung Jabo dan Nanil (SWAMI), silakan simak lirik "Badut":
"Dut badut badut badut badut badut badut jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong sembarang...
Di televisi...
Di koran koran...
Di dalam radio...
Di atas mimbar..."
Lalu simak kondisi di hadapan kita. Penguasa meneriakkan korupsi tahun lalu, kemudian tertangkap tangan tahun esoknya. Memberi petunjuk dan kebijakan, lalu melakukan tipu daya.
Ojo gumunan. Sudah ada gambarannya sekitar 1400 tahun lalu:
“Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu, diatas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian, hati mereka lebih busuk dari bangkai.” (HR. Ath-Thabrani)
ADVERTISEMENT