Cerdas Cermat Penista

Arief Hoedha
Konsultan dan Praktisi Perpajakan. Interests: Bisnis, Pendidikan, Personal Development, Sejarah, Musik, Film.
Konten dari Pengguna
28 Januari 2017 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arief Hoedha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cerdas Cermat Para Penista
Mari kita cermati dengan cerdas. Seseorang yang beragama (berkeyakinan) selalu dilatarbelakangi oleh lingkungannya. Pada dasarnya, manusia terlahir dalam kondisi 'titik nol' atau fitrah. Faktor pertama yang menjadikannya muslim, kristiani, Hindu, Budha atau atheis adalah orang tua.
ADVERTISEMENT
Kemudian ia memasuki lingkungan yang lebih luas: tetangga, sekolah, kerja, dst yang kemudian membentuk sejarah hidupnya sendiri, termasuk pencarian kebenaran dan keyakinan (menurutnya sendiri).
Tugas muslim, sebagai penerus agama Rasulullaah, dalam dakwah adalah mencermati kondisi tersebut. Muslim harus cerdas dan bijak mencermati kondisi seseorang atau suatu kelompok. Kebenaran (Islam) akan sia-sia jika disampaikan melalui hujatan apalagi pemaksaan.
Ketika seseorang meyakini suatu agama/ kepercayaannya, maka ia akan bersikukuh mempertahankannya. Jangan heran jika agamanya 'disenggol' maka ia akan bereaksi. Tak perlu takjub, jika ia disebut kafir (kafir memiliki makna negatif menurut istilah umum) lalu ia marah, karena tidak semua orang mampu menerima dan memahami makna yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Allaah SWT melarang (keras) ummat Islam mencaci apapun yang disembah kaum kafir. Yang disembah aja gak boleh dicaci, apalagi penganutnya. Allaah Mahatahu, karena jika muslimin mencaci mereka maka mereka akan membalas cacian (bahkan) dengan cara yang lebih buruk. Hukum alam, ini berpotensi memicu keributan dan konflik yang merugikan seluruh manusia.
Allaah Maha Pengasih dan Penyayang, sehingga tetap peduli terhadap sesama makhluknya yang kafir, dengan melarang mukminin mencaci mereka.
Allaah Maha Bijaksana, karena larangan ini akan menunjukkan tingginya toleransi ummat Islam, sehingga memberi rahmat bagi alam semesta.
Retorika: jika anda memilih untuk tetap mencaci kafiriin, bukankah anda mengingkari perintahNYA dan menistakan risalah Islam?
ADVERTISEMENT
Tadabbur Surah Al-Anaam ayat 108.
"Jangan kau caci mereka yang berdoa kepada selain Allaah lalu mereka mencaci Allaah melebihi batas tanpa dasar pengetahuan..."
#asbabunnuzul
#risalah
#lakum_diinukum_waliyadiin