Ngênyék, gasak-gasakan, dan keberadaban.

Arief Hoedha
Konsultan dan Praktisi Perpajakan. Interests: Bisnis, Pendidikan, Personal Development, Sejarah, Musik, Film.
Konten dari Pengguna
26 Februari 2017 0:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arief Hoedha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ngênyék, gasak-gasakan, dan keberadaban.
Ngênyék, bahasa jawa, artinya merendahkan, menghina. Sering kali subjek yang ngênyék berlindung dibalik jubah guyonan atau becanda, terutama saat objek yang di-ênyék tidak terima dan (bold, underlined, red font) memiliki kekuasaan melebihi subjek. Lalu minta maaf, tapi berujung dendam.
ADVERTISEMENT
Dalam hal kekuatan/ kekuasaan subjek dan objek setara, biasanya akan berlangsung aksi saling balas dan berakhir dengan pertengkaran. Berantem. Perang.
Di kampung saya, dikenal 'gasak-gasakan'. Sedikit berbeda karena bermakna 'ledek-ledekan' atau saling ejek dalam level tertentu, bermuatan sarkasme. Kondisi interaksi subjek-objek ini sebanding dengan subjek A 'ngênyék' objek B tadi. Bermula sakit hati, saling balas, akhirnya mungkin bertengkar.
Kesamaan dari kedua kondisi di atas: bersumber pada lisan yang tak terjaga dan niat merendahkan pihak lain. Kadang-kadang, si pemantik dengan entengnya bilang iseng sebagai alasan. Bah!
Dalam jagad media sosial, lisan direpresentasikan dengan tulisan. Berbekal senjata smart phone. Gerombolan angkatan bersenjata ini (sebutlah 'cyber army' atau istilah slank lainnya) dengan kedunguan yang kompak, rame2 meremehkan dan menghina pihak lain.
ADVERTISEMENT
Anda semua yang membaca tulisan ini (melalui media sosial ini), memiliki senjata yang sama. Anda bisa menumpahkan peluru fitnah, menyayatkan hoax, menusukkan asumsi sesat, berniat 'ngênyék' dan/ atau mengejek. Atau anda bisa memilih mendamaikan huru-hara dengan mengunggah kalimat kedamaian dan menampakkan kejujuran. Termasuk jujur jika memang salah.
Sama halnya dengan lisan, tulisan pun mengandung adab. Tulisan anda menggambarkan keberadaban anda. Tulisan anda menunjukkan motif. Apakah akan menimbulkan huru hara dan membakar amarah bahkan merendahkan sesama. Ataukah menebar rahmat dan kedamaian.
Tak perlu menunjuk orang lain. Hanya satu telunjuk ke arah sana, empat jari lainnya berbalik ke arah anda. Ataukah kita sudah kehilangan kepribadian manusia Indonesia yang adil dan beradab.
ADVERTISEMENT
#jangan_baper
"Janganlah sekumpulan orang mengolok-olok kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka."
" Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan..."