Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penerimaan Atas Takdir Tuhan
20 Agustus 2024 10:22 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari A Taupiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak semua yang kita inginkan akan terjadi. Potensi untuk terealisasinya keinginan atau harapan itu tidak seratus persen. Mengapa? Sebab kita ketahui bahwa sesuatu itu ada yang bisa kita kendalikan dan ada yang tidak bisa kita kendalikan. Sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan salah satunya adalah keinginan yang tidak sesuai dengan harapan. Maka dibutuhkan kesadaran untuk menerima takdir itu.
ADVERTISEMENT
Sekuat apapun keinginan kita, sebesar apapun usaha yang kita lakukan, kalau alam (Tuhan) berkata tidak, ya pasti tidak akan terjadi. Ada beberapa Firman Tuhan, Dalam Al Quran yang mengatakan bahwa manusia itu diciptakan, bukan pencipta. Tuhanlah yang menciptakan manusia. Tuhan memiliki hak penuh atas kendali ciptaannya.
Manusia mau diapakan, itu tergantung Tuhan. Mau disenangkan, diberi ujian, diberikan harta, atau dikasih jabatan, itu semua mutlak hak Tuhan sebagai pencipta.
Respon kita sebagai manusia atas pemberian Tuhan adalah bersabar, bersyukur, dan mencintai Takdirnya. Menerima setiap apapun yang Tuhan berikan kepada kita, baik susah maupun senang, baik bahagia maupun air mata adalah langkah tepat yang kita ambil untuk hidup yang lebih baik.
Penerimaan atas Takdir Tuhan inilah yang dalam Filsafat Stoisisme disebut sebagai Amor Fati, mencintai takdir.
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 13:49 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini