Partisipasi dan Peranan Perempuan dalam Peristiwa Sumpah Pemuda

Mohammad Arief Hidayatullah
Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Serang, Banten
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2022 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Arief Hidayatullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
gambar ilustrasi (sumber: freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
gambar ilustrasi (sumber: freepik.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanggal 28 Oktober 94 tahun yang lalu merupakan momentum bersejarah yang penting dan berdampak besar terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para pemuda berkumpul dan berdialektika untuk memikirkan dan merumuskan masa depan bangsa. Di mana pada momentum tersebut lahir sebuah ikrar yang dikenal dengan "Sumpah Pemuda", Ikrar tersebut mempersatukan berbagai latar belakang dan budaya indonesia sebagaimana tertuang dalam naskah sumpah pemuda, yakni bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu.
ADVERTISEMENT
Sumpah pemuda merupakan hasil proses diskursus para pemuda sejak Kongres Pemuda I yang dimulai pada 30 April 1926 hingga titik kulminasinya pada Kongres Pemuda II yang berakhir pada 28 Oktober 1928.
Momentum Kongres Pemuda tidak hanya dihadiri oleh kalangan laki-laki, tetapi juga dihadiri kalangan perempuan yang secara aktif menuangkan dan menyampaikan gagasannya.
Ada beberapa sumber yang mencatat kehadiran dan keikutsertaan perempuan dalam Kongres Pemuda. Pada Kongres Pemuda II, terdapat 10 perempuan yang menghadiri kegiatan tersebut berdasarkan kesaksian dari Wage Rudolf Supratman, namun berdasarkan beberapa literatur lain peserta perempuan yang tercatat ada 6 yakni, Poernamawoelan, Emma Poeradiredja, Siti Soendari, Nona Tumbel, Dien Pantouw dan Johanna Masdani Tumbuan. Kemudian 3 diantaranya tercatat menjadi pembicara aktif dalam forum Kongres Pemuda II.
ADVERTISEMENT
Pertama yakni Siti Soendari, ia merupakan adik bungsu dari dr. Soetomo (pendiri Budi Utomo). Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Leiden Belanda dan memperoleh gelar Meester in de Ritchen (Sarjana Hukum). Peran Siti Soendari pada Kongres Pemuda II adalah penyampaian pidato dan gagasannya mengenai rasa cinta terhadap tanah air. Dalam pidatonya ia mengusulkan untuk menanamkan perasaan cinta tanah air terutama kepada kalangan wanita. Wanita juga perlu untuk dididik sejak kecil, tidak seperti kebiasaan di Indonesia yang hanya mendidik kalangan laki-laki saja. Maka dengan begitu wanita dapat turut secara aktif dalam menyokong pergerakan untuk kepentingan negara kita.
Selain peran aktifnya dalam Kongres Pemuda, Siti Soendari juga aktif dalam gerakan dan menerbitkan majalah beraksara dan berbahasa Jawa, yakni Wanita Sworo.
ADVERTISEMENT
Kemudian tokoh perempuan kedua yaitu Poernamawoelan, Poernama merupakan perempuan yang menjadi pembicara utama tentang pembenahan terhadap pendidikan di Indonesia, tepat pada hari Minggu 28 Oktober 1928 bertempat di gedung Oost Java Bioscoop dibalik mimbar ia menyampaikan bagaimana anak-anak perlu dididik menjadi orang baik dan ditanamkan rasa kecintaan terhadap tanah air. Mereka harus diberikan pelajaran merdeka, jangan diperintah atau dipaksa, tetapi dikasih perhatian.
Pidatonya mengenai pembenahan pendidikan merupakan bentuk keresahannya terhadap pendidikan di Indonesia saat itu, sebagai guru dan perwakilan dari Taman Siswa tentu Poernamawoelan memahami permasalahan pendidikan di Indonesia dan aktif menyuarakan pendidikan bagi pribumi.
Kemudian selanjutnya yaitu Emma Poeradiredja, tokoh perempuan satu ini merupakan pendiri perkumpulan Istri Pasundan. Ia menempuh pendidikan di (MULO) Meer Uitgebreid Lager Onderwijs dan aktif sebagai Jong Java dan Jong Islamieten Bond dan pernah menjadi ketua cabang Bandung pada tahun 1925.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatannya di Kongres Pemuda, Emma menyatakan simpatinya terhadap kongres dan menganjurkan kepada kaum wanita untuk turut aktif dalam pergerakan, tidak hanya berbicara tetapi juga ditunjukkan dalam perbuatan. Ia menekankan pidatonya mengenai kemajuan dan kesetaraan wanita serta pendidikan.
Gambar ilustrasi (sumber: freepik.com)
Melalui beberapa pembahasan di atas, dapat dikatakan bahwa peranan wanita Indonesia dalam memperjuangkan dan menegakkan kehidupan bangsa sangatlah penting dan berdampak serta tidak dapat diabaikan begitu saja.
Sudah sejak lama kalangan perempuan terjun dan bahu membahu bersama kalangan laki-laki untuk memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita bangsa, termasuk pada momentum Pergerakan Nasional.
Pada akhir tulisan ini, penulis ingin mengutip perkataan Muhammad Tabrani selaku Ketua Kongres Pemuda I dalam pidato pembukaannya ia mengatakan "Banyak hal yang dapat diberikan kaum pria kepada kaum wanita, akan tetapi hal itu belum seberapa. Hanya andalah yang dapat memperbaiki nasib sendiri, bukan orang lain.
ADVERTISEMENT
Paling banyak kaum pria hanya dapat membantu, sedangkan tenaga yang dibutuhkan untuk memperbaiki kedudukan kaum wanita tidak dapat kami berikan, karena hal itu hanya dapat ditemukan dalam dan pada kaum wanita itu sendiri.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan agar kaum wanita akan mengatasi semua hal yang merintangi emansipasi kaum wanita dengan perjuangan dan senjatanya sendiri. Hanya dengan itulah kemenangan kaum wanita akan tercapai." (dikutip dalam laporan Kongres Pemuda Indonesia pertama, 1993).
Tetaplah berjuang untuk menjadi perempuan yang berdaya dan memberikan dampak yang luar biasa.
Penulis :
Arief Hidayatullah
Referensi :
Buku : Museum Sumpah Pemuda. 2008. Sumpah Pemuda: Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional. Departemen Kebudayaan Nasional.
ADVERTISEMENT
Buku : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1992. Peranan Wanita Indonesia dalam Masa Pergerakan Nasional. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
Artikel : 22 Desember 2021. Pesan M. Tabrani dari Kongres Pemuda untuk Perempuan Indonesia.
https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/pesan-m-tabrani-dari-kongres-pemuda-i-untuk-perempuan-indonesia/
Artikel : Kongres Pemuda I, Kongres Pemuda II, dan Isi Sumpah Pemuda
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/sumpah-pemuda-2/amp/
Artikel : 28 Oktober 2022. Tokoh Perempuan Sumpah Pemuda Yang Sering Dilupakan, Siswa Sudah Tahu?
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-6373464/tokoh-perempuan-sumpah-pemuda-yang-sering-dilupakan-siswa-sudah-tahu/amp