Konten dari Pengguna

Potensi Pengembangan Revitalisasi Limbah POME dengan Konsorsium Mikroalga

Ariek Dwi Anggoro
Mahasiswa Aktif - Universitas Brawijaya Agroecotechnology - Faculty of Agriculture
12 Oktober 2023 5:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ariek Dwi Anggoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Limbah dari olahan POME (Palm Oil Mill Efluent)
zoom-in-whitePerbesar
Limbah dari olahan POME (Palm Oil Mill Efluent)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembangunan sektor industri minyak kelapa sawit atau yang banyak dikenal sebagai Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia belakangan ini mengalami kemajuan didukung oleh potensi ekonomi ekspor dan juga pemanfaatan lokal. Potensi ekonomi ini melatarbelakangi kemajuan produksi kelapa sawit di Indonesia yang semakin meningkat. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2022, Indonesia berhasil memproduksi kelapa sawit sebanyak 45,58 juta ton yang menunjukkan peningkatan sebesar 1,02% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 45,12 juta ton. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa produksi minyak sawit yang tinggi sejalan dengan produksi limbah sebagai hasil samping dari produksinya yaitu Palm Oil Mill Efluent (POME). POME sendiri merupakan limbah yang sulit terurai dan berasal dari sisa tanaman sawit yang tertinggal dari kondensat perebusan, air hidrosiklon dan juga sludge separator.
ADVERTISEMENT

Inovasi Revitalisasi Limbah terhadap Lingkungan

@Tim Chlofrenz sebagai 5 Inovator Muda Universitas Brawijaya (UB)
Limbah POME diketahui masih mengandung konsentrasi bahan organik dan anorganik yang cukup tinggi. Sehingga, dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan tepat. Di sisi lain, ternyata POME memiliki potensi sebagai media pertumbuhan mikroorganisme. 5 mahasiswa Universitas Brawijaya dengan anggota Andira Rahmawati (FPIK 2021), M. Fadly Haksara (FPIK 2021), Andieni Fauziah Rahmah (FTP 2021), Alip Faturrahman (FT 2020), dan Ariek Dwi Anggoro (FP 2020) dibimbing oleh Dr. Ir. Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc., IPM., melalui program pendanaan DIKTI tahun 2023 pada kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa skema Riset Eksakta (PKM-RE) melihat potensi jenis mikroalga Chlorella vulgaris dan Chlorella pyrenoidosa yang mampu memanfaatkan kandungan organik dan anorganik pada POME untuk tumbuh. Pemanfaatan senyawa pada POME oleh mikroalga ini menunjukkan kemampuan degradasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses revitalisasi POME sebelum dilepas ke lingkungan sehingga mampu mengurangi pencemaran.
ADVERTISEMENT
Uji Proses Degradasi Limbah POME dengan Konsorsium Mikroalga (Dokumentasi Pribadi, 2023)
Melalui presentasinya, Andira dkk menyatakan bahwa konsorsium Chlorella vulgaris dan juga Chlorella pyrenoidosa apabila diimobilisasi dapat digunakan untuk proses degradasi kandungan bahan pencemar pada POME, sehingga lebih mudah terurai melalui pengikatan senyawa organik dan pemisahan molekul dengan protein dari konsorsium Chlorella. Bentuk pengujian yang dilakukan adalah dengan melihat pengaruh penggunaan salah satu dari masing-masing spesies Chlorella juga kombinasi/konsorsium keduanya dengan beberapa konsentrasi terukur terhadap kebutuhan oksigen kimiawi (COD) dan TDS dari POME. Baik Chlorella vulgaris, Chlorella pyrenoidosa dan juga konsorsium keduanya diimobilisasi pada beads alginat untuk kemudian dilakukan perendaman dalam kurun waktu 7 hari sehingga dapat dilihat perubahan kandungan COD dan TDS dari limbah POME yang digunakan.
ADVERTISEMENT

Hasil Proses Degradasi Limbah melalui Mikroalga

Hasil Imobilisasi Konsorsium Mikroalga pada Pengujian Beberapa Hari dengan Konsentrasi yang Berbeda (Dokumentasi Pribadi, 2023)
Berdasarkan serangkaian penelitian didapatkan hasil bahwa imobilisasi alginat konsorsium Chlorella yang diaplikasikan pada kedua mikroalga ini dinilai mampu meningkatkan aktivitas dan mempertahankan kemampuannya untuk mendegradasi senyawa pada POME dengan daya guna yang lebih lama. Selain itu, mikroalga Chlorella yang mampu memproduksi lipid dan memiliki potensi untuk diambil ekstraknya sebagai bahan bakar atau biomassa, dapat dengan lebih mudah dipanen apabila terimobilisasi dibandingkan dalam bentuk sel bebas yang memerlukan usaha lebih untuk proses separasi.
Diharapkan melalui pengujian ini dapat diperoleh penurunan nilai COD dan TDS tertinggi yang dapat diambil sebagai jenis mikroalga dan konsentrasi paling optimal untuk proses revitalisasi POME. “Kami berharap penelitian ini dapat berkelanjutan sehingga mampu memberikan edukasi kepada masyarakat dan himbauan kepada pelaku industri untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan limbah POME”. Ujar Andira Rahmawati selaku ketua.
ADVERTISEMENT