Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Playing Victim Di Dunia Kerja
9 Juli 2024 9:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ariel Yussi Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Belakangan ini sifat-sifat dan perilaku manusia sangat variative salah satunya yaitu Playing Victim. Playing victim adalah sebuah perilaku seseorang memanipulasi orang lain untuk menutupi kesalahannya. Biasanya orang-orang yang melakukan tindakan ini seolah-olah menjadi orang yang paling menderita atau melakukan hal-hal tersebut memposisikan dirinya sebagai korban.
ADVERTISEMENT
Playing victim juga disebut dengan istilah victim mentality yang artinya sebuah cara untuk menghindari masalah yang diperbuat dirinya sendiri dengan melempar tanggung jawab tersebut kepada orang lain. Playing victim dapat terjadi dimana saja termasuk dalam dunia pekerjaan. Berikut ciri-ciri orang yang playing victim dalam dunia kerja:
1. Sulit menerima kritikan
Mereka mudah tersinggung ketika menerima kritikan dan tidak mau mengakui kesalahannya. Mereka akan usaha membenarkan diri mereka sendiri dan mencari-cari alasan untuk menhindari tanggung jawab.
2. Sering mengeluh dan menyalahkan orang lain
Mereka selalu merasa dirugikan dan jika diperlakukan dengan adil mereka akan menyalahkan atasan, rekan kerja, atau bahkan nasib segala kesulitan yang mereka alami.
3. Memiliki pola piker negative
ADVERTISEMENT
Mereka selalu melihat sisi negative dari segala sesuatu dan tidak percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri. Mereka mudah menyerah dan tidak memiliki motivasi untuk berkembang.
4. Manipulatif
Mereka sering menggunakan rasa kasihan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin akan berpura-pura sakit, sedih, atau marah untuk mendapatkan perhatian dan simpati dari orang lain.
Playing victim juga dapat memberikan dampak buruk bagi individu atau organisasi contohnya yaitu menurunkan produktivitas karena orang dengan perilaku playing victim biasanya tidak fokus pada pekerjaan dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengeluh dan mencari-cari kesalahan orang lain. Hal ini dapat menurunkan produktivitas mereka dan timnya, selanjutnya dampak negative bagi organisasi yaitu playing victim dapat menciptakan lingkungan kerja yang toxic atau tidak sehat. Rekan kerja yang sering mengeluh dan menyalahkan orang lain dapat membuat orang lain stress dan tidak nyaman dan yang terakhir adalah merusak reputasi karena jika seorang karyawan selalu playing victim, mereka dianggap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diandalkan. Hal ini dapat merusak reputasi mereka dan menghambat karir.
ADVERTISEMENT
Tips menghadapi rekan kerja yang playing victim :
1. Tetap tenang dan objektif : jangan terpancing emosi oleh keluhan drama mereka. Tetaplah tenang dan objektif dalam menanggapi mereka
2. Hindari terlibat dalam perdebatan : jangan mencoba untuk mengubah pola piker mereka. Hal ini hanya akan membuang-buang waktu dan energi kita.
3. Tetapkan Batasan : beri tahu mereka dengan jelas bahwa kita tidak ingin terlibat dalam drama mereka. Tetapan Batasan tentang apa yang kita toleransi dan apa yang tidak.
4. Dokumentasikan interaksinya : jika mereka berperilaku tidak pantas, dokumentasikan interaksi dengan mereka. Hal ini dapat membantu kita jika perlu mengambil tindakan lanjut contohnya melaporkan kepada atasan jika itu mengganggu pekerjaan kita atau orang lain.
ADVERTISEMENT
Ariel Yussi Muhammad, Ananda Keisha Maulid Nabila
Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.