Konten dari Pengguna

UMN Dikenal sebagai Gedung Hemat Energi yang Unik, bak Telur Raksasa nan Hijau

Ariella Dwiputri Kinari
kumparan Buddies - Universitas Multimedia Nusantara
30 Desember 2022 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ariella Dwiputri Kinari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambaran Seluruh Gedung UMN Pada Sore Hari. Foto: tangkapan layar https://360.umn.ac.id/
zoom-in-whitePerbesar
Gambaran Seluruh Gedung UMN Pada Sore Hari. Foto: tangkapan layar https://360.umn.ac.id/
ADVERTISEMENT
Jika kamu pernah berkunjung ke daerah Gading Serpong, Tangerang, pasti gak asing lagi dengan bagunan yang menjulang tinggi tetapi berbentuk seperti telur raksasa. Ya, itulah gedung Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Dengan bentuk yang bulat dan tinggi, gedung UMN memiliki keunikan dan daya tariknya tersendiri.
ADVERTISEMENT
Sebagai universitas berbasis Information and Communication Technology (ICT), UMN menyediakan berbagai fasilitas perkuliahan yang lengkap dengan standar industri sehingga mahasiswa dapat mengenal dunia industri sejak duduk di bangku kuliah dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Tentu saja hal itu menjadi keuntungan bagi mahasiswa UMN karena akan mempermudah mahasiswanya untuk mendapat pekerjaan, bahkan sebelum wisuda.
Diresmikan pada 2006, gedung UMN dibedakan menjadi empat bagian, yaitu gedung A, B, C (New Media Tower), dan D (PK. Ojong - Jakob Oetama Tower). Uniknya, UMN memberikan perbedaan pada gedung C dan D dengan menerapkan sustainability program untuk mencapai efisiensi energi dan memperoleh lingkungan yang nyaman.
Dalam menerapkan sustainability program, ada beberapa cara yang perlu dilakukan UMN pada bangunan New Media Tower dan PK. Ojong - Jakob Oetama. Pertama adalah dengan memilih orientasi bangunan yang mempertimbangkan lintasan matahari. UMN memilih untuk membangun secara longitudinal dari timur ke barat agar bangunan ruang kelas yang berada di sisi utara dan selatan menjadi lebih sedikit terkena sinar matahari, dibandingkan dengan area servis yang berada di sisi barat dan timur. Hal itu membuat ruang kelas tetap mendapatkan cahaya matahari tetapi tidak secara berlebihan sehingga membuat suasana kelas menjadi lebih nyaman.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kedua gedung tersebut menggunakan double skin facade yang membuat bangunan UMN terdiri dari dua kulit. Awalnya, aku hanya berpikir bahwa itu hanya sebagai hiasan pada gedung sehingga terlihat lebih cantik dan unik. Namun, nyatanya itu memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk mengontrol intensitas cahaya dan panas matahari yang masuk ke dalam ruangan sehingga tidak membuat ruangan kelas terasa panas.
Konsep Double Skin Facade. Foto: tangkapan layar https://umn.ac.id/
Untuk memaksimalkan penggunaan double skin facade, gedung New Media Tower dan PK. Ojong - Jakob Oetama Tower juga memaksimalkan fungsi ventilasi alami untuk mengurangi penggunaan AC. Bahkan, lantai satu yang digunakan sebagai pusat kegiatan mahasiswa tetap dirancang dengan konsep ruang terbuka agar mendapat siklus udara di semua area. Hal ini juga yang menjadikan suasana tetap nyaman meski tanpa menggunakan AC.
ADVERTISEMENT
Selain meminimalisir penggunaan AC, sustainability program ini juga membuat kedua gunung ini memiliki pencahayaan yang alami karena mendapatkan langsung sinar matahari sehingga mengurangi penggunaan lampu listrik. Hal tersebut didapatkan dari lubang-lubang pada double skin facade yang memberikan cahaya yang cukup masuk ke dalam ruangan kelas sehingga proses belajar mengajar dapat dilakukan secara nyaman.
Tidak lengkap rasanya kalau di area kampus tidak ada nuansa hijau-hijau, alias taman. Oleh karena itu, UMN juga melengkapi tanaman di sekitar gedung dengan menanam pohon yang berguna untuk menghasilkan oksigen serta mengurangi suhu udara yang mengalir ke dalam gedung sehingga nuansa nyaman yang didapatkan akan terasa sempurna. Taman yang tersebar di seluruh gedung UMN ini juga dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai tempat yang bersantai dan mengerjakan tugas sambil duduk di rumput ataupun kursi yang tersedia di taman.
Nuansa Hijau di Gedung UMN. Foto: Dokumentasi Pribadi
Di beberapa lokasi gedung UMN juga terdapat taman atap (roof garden) yang membuat lingkungan UMN menjadi lebih asri dan sejuk. Berbagai cara tersebut yang dilakukan oleh UMN dalam mencapai gedung hemat energi ini akhirnya membuahkan hasil. UMN berhasil membuat kampusnya dikenal sebagai gedung hemat energi yang unik serta mendapat beberapa penghargaan, seperti Juara I Asia Tenggara ASEAN Energy Awards 2014 kategori Tropical Building, Juara III bidang Efisiensi Energi Subroto Award 2018 kategori Gedung Baru dari Kementerian ESDM RI, dan menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang paling hijau dan ramah lingkungan di Jakarta, serta peringkat ke-243 di dunia versi UI Green Metric World University Ranking 2018. Wah, membanggakan sekali ya?!
ADVERTISEMENT