Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cerita Madagaskar: Lokal Staf Backbone Diplomasi Indonesia di Luar Negeri
29 Mei 2023 23:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ariella Yoteni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pesawat Air Seychelles mendarat dengan mulus dibandara Internasional Ivato, Madagaskar. Hembusan angin musim dingin menyambut dengan tidak bersahabat, untuk pertama kalinya kami menginjakkan kaki di Madagaskar sekaligus secara resmi mengawali penugasan pertama sebagai Diplomat Indonesia di KBRI Indonesia untuk Madagaskar. Tanpa bekal informasi apapun tentang cuaca dan iklim Madagaskar akhirnya kami harus menahan dingin dengan jaket seadanya sambil berjalan menuju terminal kedatangan.
“Ibu Ella…Ibu Ella”… terlihat sosok jangkung tinggi berpakaian jas rapi yang memanggil sambil melambaikan tangan dan mengarahkan kami mengikutinya kearah jalur VIP. Disampingnya berdiri sosok yang lebih kecil tubuhnya, orang lokal yang juga berpakaian jas rapi. “Saya Ronald, saya nanti jadi staf Ibu, dan ini Ismail yang juga akan menjadi staf Ibu di bagian Protokol dan Konsuler", begitulah awal pertemuan dengan lokal staf yang bekerja di KBRI dan bertugas di bagian Protokol dan Konsuler.
ADVERTISEMENT
Bercerita mengenai Lokal Staf di kedutaan besar adalah mereka yang dipekerjakan secara lokal di kedutaan besar atau konsulat negara Indonesia di diluar negeri. Di KBRI terdapat Staf Lokal Indonesia maupun Staf Lokal warga negara setempat.
Staf lokal di kedutaan memainkan peran penting dalam memfasilitasi komunikasi dan kerja sama antara kedutaan dan masyarakat setempat. Peran dan tanggung jawab staf lokal di kedutaan sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan kedutaan atau konsulat. Mereka bertugas di berbagai departemen seperti administrasi, layanan konsuler, ekonomi, politik, atau urusan pensosbud. Beberapa tugas umum yang dapat dilakukan oleh staf lokal adalah menjawab panggilan telepon dan email, membantu menyiapkan bahan substansi bagi para diplomat, menjadwalkan janji temu, memberikan informasi kepada pengunjung, memproses aplikasi visa, dan menyediakan layanan penterjemah. Pada prinsipnya Staf lokal adalah partner Diplomat dalam menjalankan visi dan misi Indonesia di negara perwakilan.
ADVERTISEMENT
KBRI Madagaskar mempunyai empat sosok staf lokal Indonesia yang telah menghabiskan puluhan tahun hidupnya di KBRI untuk menunjang diplomasi Indonesia di luar negeri. Bahkan ada yang telah 45 tahun mengabdi sebagai staf lokal di KBRI Madagaskar. Yukkk...kenalan sama Pak Sukatno, Pak Asim, Pak Ronald dan Ibu Dian Susilo. Staf Lokal Indonesia yang telah memakan asam garam di KBRI Indonesia di Madagaskar sebagai Backbone Diplomasi Indonesia diluar negeri.
Pak Sukatno merupakan sosok yang paling dituakan di KBRI karena beliau pertama kali menginjakan kaki untuk bekerja di KBRI pada tahun 1978. Empat tahun semenjak Indonesia membuka kantor perwakilannya di Madagaskar. Tahun ini beliau genap 45 tahun bekerja untuk KBRI. Beliau bekerja dibagian Tata Usaha yang mengurus administrasi keuangan KBRI.
ADVERTISEMENT
Pak Asim, merupakan staf lokal Indonesia asal Sukabumi yang mengabdi di KBRI Madagaskar sejak tahun 1992. Pak Asim bertemu dengan jodohnya orang Indonesia yang juga bekerja di Wisma Indonesia di Antananarivo. Pak Asim, Istri dan dua orang anak mereka selalu membantu KBRI dalam mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia di Madagaskar. Saat ini genap 31 tahun Pak Asim bekerja untuk menunjang diplomasi Indonesia di Madagaskar. Tugas Pak Asim di KBRI adalah membantu Pak Katno dalam mengurus administrasi dan keuangan di KBRI.
Pak Ronald, merupakan staf lokal Indonesia yang telah mengabdi di KBRI Antananarivo semenjak tahun 1994. Kisahnya cintanya mirip dengan Pak Asim, Pak Ronald bertemu dengan istrinya di Wisma KBRI Indonesia di Antananarivo. Pak Ronald, Istri dan anaknya juga selalu membantu Indonesia mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia di Madagaskar. Pak Ronald telah mengabdikan dirinya kurang lebih 28 tahun sebagai staf lokal di KBRI Antananarivo, bekerja dibidang Protokol dan Konsuler. Tugas pokoknya adalah menjemput tamu Kedutaan di bandara, mendampingi tamu tersebut sampai dengan kepulangannya. Untuk urusan kekonsuleran, Pak Ronald mengurus warung konsuler bagi Warga Indonesia di Madagaskar yang membutuhkan bantuan terkait paspor dan juga WNI bermasalah di Madagaskar. Sosok Pak Ronald sangat dekat para pejabat dan stakeholder Madagaskar sehingga koneksinya sangat membantu dan mempermudah urusan diplomatik para diplomat Indonesia yang bertugas di Madagaskar.
Ibu Dian Susilo Murti, wanita asli Pacitan ini mengabdikan dirinya bekerja di KBRI Antananarivo sejak tahun 2010. Lahir sebagai anak Petugas Komunikasi yang bertugas di KBRI Madagaskar. Setelah kepulangan orangtuanya karena masa tugas yang berakhir tahun 1995, Ibu Dian memilih menetap di Madagaskar dan menikah dengan orang lokal Madagaskar. Saat ini Ibu Dian telah bertugas 13 Tahun sebagai pegawai staf lokal di KBRI Indonesia, tetapi pengabdiannya membantu KBRI dalam mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia di Madagaskar telah berjalan selama 28 Tahun. Dalam pekerjaannya sehari-hari, Ibu Dian banyak berurusan dengan tugas ekonomi dan politik. Relasinya dengan banyak pengusaha dan tokoh-tokoh politik Madagaskar banyak membantu urusan Para Diplomat Indonesia yang bertugas di Madagaskar.
ADVERTISEMENT